Bab 10. Kemarahan Zahen

14 9 3
                                    

Warning: Mengandung sedikit kata kasar dan kekerasan.

🌼 Happy reading 🌼
.
.

Kelas Zahen, XII IPS 5. kelas yang
terkenal karena Zahen, murid pintar tapi nyasar di IPS 5 yang terkenal dengan murid-murid nakal dan susah di atur. Bukan berarti mereka semua bodoh, ada beberapa yang pintar, namun memilih kelas IPS 5 biar bebas.

Saat ini seorang Guru  sedang memberikan pelajaran di depan kelas, namun Zahen terus saja menguap.

"Bu." Panggil Zahen.

Ibu guru itu berbalik menatap Zahen dengan kening berkerut. Dia tau kelakuan Zahen yang satu ini.

"Keluarlah kalau memang tidak sanggup lagi," Jawab Bu Tuti.

Zahen pun berdiri dan keluar dengan santai.

Setelah Zahen keluar, Bu Tuti berbalik melihat ke arah Kelino yang tengah sibuk mencatat.

"Apa kau tidak mengikutinya? Biasanya kau akan mengekorinya," Ujar Bu Tuti.

Kelino tau pernyataan itu untuk dirinya.

"Bentar lagi Bu," Jawab Kelino tanpa menoleh menatap Bu Tuti.

Bu Tuti pun berbalik kembali melanjutkan pelajaran.

_____

Zahen berjalan dengan tangan yang di masukkan ke saku celananya. Wajahnya terlihat sangat mengantuk, dan rambutnya berantakan.
Ia berjalan ke arah taman belakang yang biasa ia kunjungi bersama Kelino. Dan itu berdekatan dengan WC siswa yang sedang dalam perbaikan.

Saat ia mendekati area gudang belakang, ia mendengar suara orang yang tertawa dan mengumpat.

Zahen berjalan mendekati arah suara itu, saat melihat keributan di depan ia bersembunyi dibalik tembok untuk memastikan apa yang terjadi. Saat melihat Hendru maju dan mencengkram dagu Mairi, Ia terkejut. seketika, ekspresi wajahnya berubah. Ia terus melihat sampai mana perbuatan mereka, hingga Hendru mengangkat tangannya seperti akan memukul Mairi.

"WOI, bangsat lo semua!" Teriak Zahen. Hal itu membuat semuanya berhenti seketika.

Zahen menghampiri mereka dan tanpa berkata apa-apa, ia langsung melayangkan pukulan pada wajah Hendru.

"Anjing! Apa-apaan lo?" umpat Hendru sambil memegangi wajahnya yang terkena pukulan.

"Cihh, lo semua yang apa-apaan? Ganggu tau," Jawab Zahen dengan wajah datar namun terlihat jelas sorot matanya emosi.

"Apaan sih, kita ganggu lo di mana hah?" Balas Hendru kesal.

"Iyah, lo datang main pukul-pukul aja. Perasaan kita gak ada tuh ganggu lo," Ujar seorang cewek.

"Iyah tu, aneh lo," Sambung seorang cewek.

"Iya. Emang lo pikir lo siapa? main pukul teman kita aja." Sambung yang lain.

"Iyah nih. Justru lo yang ganggu kita tau," Lanjut mereka.

Zahen mengepal tangannya kuat, saat mendengar ocehan mereka.

Tentang MairiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang