Penjara bawah tanah

109 15 0
                                    

Yunho dan San di paksa masuk kedalam penjara bawah tanah. Mereka hendak melawan tapi percuma saja, mereka kalah hebat dengan para prajurit yang berada di castle DREAMCATCHER. Bahkan San sudah mengubah bentuknya. Tapi tetap saja tidak ada gunanya.

"Lepaskan kami!" Dengan penuh amarah Yunho menggoyangkan pintu sel yang kokoh. Pintu yang terbuka dari besi yang sangat kuat dan mustahil untuk mereka lepas dari sana.

"Tidak semudah itu, kalian akan di lepaskan setelah perang. Tapi sebagai pelayan" Suara yang datang dengan di iringi sebuah langkah kaki yang mengerikan. Dari nada bicaranya dapat terlihat jelas bahwa itu adalah Jiu.

"Kau pikir kau siapa dapat memperbudak kami!" San mendorong pintu dengan sekuat tenaga, sama saja tidak ada gunanya. Hanya akan mempersulit saja.

"Kita butuh rencana untuk keluar dari sini" San langsung menoleh kearah Yunho yang sekarang sedang menggaruk kepalanya.

"Apa kau punya rencana!?" Ucap San. Dia tidak terlalu yakin dengan Yunho. Tapi setidaknya bisa di coba terlebih dahulu.

"Huh.... Percuma saja kalian mencoba, tidak akan bisa kalian membuka pintu yang terbuat dari seribu batu ajaib yang di ukir" Bukan Jiu. Suara itu berbeda, nampaknya tidak hanya ada satu orang di sana. Melainkan lebih dari Satu orang.

"Lebih baik kalian menyerah saja dan terima takdir kalian sebagai budak kami" Kali ini Jiu yang berucap. Dengan kesal Yunho memukul dengan kencang pintu sel. Tidak terjadi apa-apa, hanya tangan dia yang terluka parah.

"Lebih baik kami mati di sini daripada harus menjadi budak! DASAR BODOH...!" Tak peduli dengan kondisi tangannya. Yunho masih terus memukuli pintu itu berharap bisa keluar dari sana.

"Berhentilah, Yunho! Tanganmu sudah mulai terluka!" Dengan sekuat tenaga San berusaha untuk menghentikan Yunho.

Bruk.....

Seonghwa terjatuh tak berdaya dari tingginya gedung pencakar langit. Darah sudah berceceran dimana-mana. Seonghwa sudah tak bisa berkutik lagi, dirinya sendiri sudah tak merasakan lagi tubuhnya, rasanya seperti raga dan jiwanya telah terpisah.

"HYUNG.....!" Wooyoung berteriak begitu melihat Seonghwa yang terpental begitu jauh sampai terjatuh dari gedung yang tingginya tidak main-main. Wooyoung hendak melompat untuk menghampiri Seonghwa, tapi naasnya saat dia hendak melompat Kyung Soo menariknya dengan paksa dan menancapkan pedang katana tepat di perut Wooyoung. Wooyoung tak bisa berkutik dan hanya menahan rasa sakit yang amat luar biasa. Dimana Yeosang? Dia sudah tidak berdaya di pinggiran gedung dengan darah yang bercucuran.

"Lepaskan teman-temanku" Yeosang berucap dengan nada yang lemas. Tubuhnya terasa sangat sakit. Dia tak bisa melakukan apapun selain memohon pada Kyung Soo agar melepaskan Wooyoung yang tengah berada di cengkramannya dengan pedang katana yang menusuk di tubuh Wooyoung.

"Aku akan mengakhiri ini! MATILAH KALIAN....!" Kyung Soo langsung menendang tubuh Wooyoung sampai terpental di dekat Yeosang. Tak ada lagi yang melawan, mereka pasrah dengan takdir yang akan mereka alami.

"Tidak semudah itu" Tiba-tiba seorang wanita berada di belakang Kyung Soo. Ntah sejak kapan dia di sana dan Ntah darimana asalnya.

"Siapa kau? Kenapa kau menggangguku?" Dengan senyum yang mematikan, Kyung Soo mengarahkan pedang katananya pada Wanita tersebut. Bukanya takut, wanita itu malah membalas senyuman itu dengan senyuman yang sama mematikan.

"Aku adalah Siyeon. Aku di kirim untuk membawa tiga anak itu, dan tidak sepantasnya kau melakukan itu kepada mereka! Hanya aku yang boleh melakukan itu" Dengan sekejap mata Siyeon sudah berada tepat di belakang Kyung Soo dan keluarlah sebuah percikan cahaya dari jarinya. Baru saja Kyung Soo memutar badannya, percikan cahaya tersebut berubah menjadi cahaya besar yang langsung di tembakan ke jantung Kyung Soo. Cahaya langsung menembus dada dan membuat Kyung Soo langsung jatuh terbaring tak berdaya.

Wonderland ATEEZ [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang