Oneus

235 28 3
                                    

Yunho perlahan menapakkan kakinya di anak tangga, dia tidak tau jika dia goa terdapat sebuah anak tangga. Hanya dengan penerangan cahaya matahari yang perlahan masuk melalui lubang-lubang kecil, dia berjalan perlahan untuk untuk mencari jalan keluar dari goa ini. Dia bisa mencari teman-temannya nanti, sekarang yang paling penting adalah keluar dari goa untuk mencari penerangan.

"Argh! Aku lelah" Yunho mengacak rambutnya kesal, sudah lama dia berjalan tapi tetap tidak menemukan jalan keluar sama sekali. Dia frustasi dan mempercepat langkahnya, tak peduli jika dirinya harus tersesat atau bagaimanapun itu. Dan tak lama kemudian dia sampai di anak tangga terakhir, samar-samar dia mendengar sebuah suara seseorang yang sedang berbincang-bincang. Bukan hanya dua ataupun tiga, suara itu lebih banyak.

Dengan percaya diri dia mendekatkan tubuhnya ke arah sumber suara, di sana terdapat pintu. Yunho bisa merasakannya dari knop yang tak sengaja dia pegang, dia memberanikan dirinya untuk membuka pintu tersebut. Tapi saat dia di dalam, sesuatu yang mengejutkan terlihat jelas di matanya. Mingi tergelantung dengan kaki di atas dan kepala di bawah, dia terkejut dan hampir berteriak. Untung saja dia bisa menahannya dan bersembunyi dibalik barang-barang yang berserakan

"Di mana ini sebenarnya? Seharusnya pulau ini tak berpenghuni" Batin Yunho, dia hendak mengintip sedikit. Namun, sesuatu yang tak di inginkan terjadi. Orang-orang tadi menatap Yunho datar sambil membawa tali dan beberapa alat lainnya.

"Selamat siang tuan Jeong"

Setelah itu, mereka semua menyerbu Yunho sampai dirinya tak berdaya. Tak lama dia jatuh pingsang. Samar-samar dia mendengar Mingi yang selalu menyebut namanya dan di situ Yunho bersyukur jika Mingi masih Hidup

Dengan tergesa-gesa, Yeosang dan Wooyoung berlari ke sebuah ruangan kecil yang tersembunyi. Mereka tidak berada dalam goa lagi, melainkan dalam sebuah ruangan yang tentunya mereka berdua ketahui itu di mana.

"Cepat cari Buku itu, kita harus menyelamatkan yang lainya sebelum mereka menjadi makanan para monster!" Yeosang mengacak-acak semua buku yang ada di sana, dia mencari satu buku yang jelas sangat penting agar bisa menyelamatkan teman-temannya.

"Aku menemukannya" Wooyoung menunjukkan buku dengan gambar seekor naga besar di sampulnya, bukunya terkunci dan mereka tidak memiliki kunci untuk membukanya.

"Kenapa buku kuno harus selalu di kunci? Aku sangat benci kucing" Gerutu Yeosang, dia mengarahkan buku itu di jendela kecil dan setelahnya buku itu bercahaya. Cahayanya mengarah ke arah sebuah kotak.

Wooyoung buru-buru membuka kotak Itu. Di dalamnya terdapat sebuah kunci kecil, dia memasukkan kunci tersebut kedalam lubang kunci yang berada di sampul Buku tersebut. Tak lama Buku itu terbuka dan menunjukkan sebuah tulisan.

'ketika matahari terbenam bulan akan muncul. Ketika semua tertidur maka dia akan datang'

"Aku tidak paham sama sekali" Wooyoung menepuk jidatnya, Yeosang menghela nafas berat.

"DASAR ANAK BODOH! SUDAH BERKALI-KALI KITA BELAJAR HAL SEPERTI INI, KENAPA KAU MASIH TIDAK PAHAM!!" Ingin rasanya Yeosang menendang Wooyoung dan melemparnya kelautan buaya, tapi dia menahannya karena kasihan dengan temanya yang satu ini. Mereka sudah lama berteman, jagi Wooyoung tidak terlalu memperdulikan perkataan Yeosang.

"Yah... Aku minta maaf, Ayo cari mereka sekarang!"

Setelah perbincangan yang cukup panjang. Yeosang dan Wooyoung pergi bersama menuju tempat di mana teman-temannya berada, mereka berdua sudah tau di mana teman-temannya berada

"Jalannya semakin gelap, bahkan obor yang Kita bawa saja sudah hampir habis" Ucap San. Hongjoong dan Jongho mengangguk.

"Benar, kita harus segera mencari jalan keluar. Setidaknya kita bisa mencari yang lainya setelah keluar dari sini" Tutur Hongjoong, mereka berjalan melewati anak tangga yang bahkan mereka tidak ketahui itu menuju kemana. Intinya mereka hanya Ingin keluar dari tempat ini.

Step.

Hongjoong menahan langkah Jongho dan San saat mendengar seperti Suara langkah kaki, bukan hanya satu. Melainkan empat atau lebih.

"Duduk dan matikan obornya" perintah Hongjoong. San awalnya menolak dengan alasan dia takut kegelapan, tapi setelah mendengar penjelasan singkat dari Hongjoong dia mengangguk dan mematikan obor tersebut.

Mereka berjongkok di tepian tangga saat melihat cahaya. Cahaya dari sebuah obor atau bukan? Karena Cahaya itu berwarna biru keunguan. Seperti sihir. Mereka bergidik saat melihat 5 orang sedang berjalan menggunakan jubah hitam dan tangan mereka mengulurkan cahaya. Itu pasti sihir yang mereka gunakan untuk menerangi jalan.

"Ketemu" Hongjoong, San dan Jongho bersamaan menoleh ke belakang, ada seorang pria dengan jubah putih sedang menyeringai ke arah mereka. Mereka panik dan hendak kabur. Tapi naasnya saat mereka hendak berlari, tubuh mereka menjadi kaku seperti terkena sebuah sihir.

BRUAK!!

"Yeosang!!" Mereka bertiga Berucap, Yeosang mendorong pria berjubah tadi dan membuat sebuah portal. Setelah itu mereka masuk dan menghilang dari pandangan.

"Mereka menghilang, kita harus segera mencari mereka. Jika tidak akan tamat riwayat kita" Ucap salah satu dari mereka.

"Ukhuk!" Yunho terbangun di sebuah ruangan aneh, dia tidak sendirian. Ada Wooyoung dan Mingi di sana.

"Syukurlah kau sudah Sadar" Mingi mengelus dadanya. Dia menyodorkan secangkir air hangat pada Yunho "Minumlah ini, kau kelihatan sangat pucat"

Setelah Yunho minum, sebuah portal muncul dan keluar empat orang. Hongjoong, Yeosang, San dan Jongho. Mereka bernafas lega karena berhasil selamat dari orang-orang misterius Itu.

"Yunho Hyung!" Jongho berlari dan memeluk tubuh Yunho, Yunho yang baru sadar hampir jatuh tersungkur karena Jongho. Untuk saja ada Wooyoung yang menahan keseimbangan mereka.

"Sebenarnya siapa mereka ini?" Hongjoong melontarkan pertanyaan pada Yeosang, pasti Yeosang tau siapa orang-orang misterius Itu.

"Mereka adalah Oneus. Enam orang yang memiliki perjanjian dengan iblis, mereka mencari tumbal setiap delapan hari sekali. Dan kalian adalah tumbalnya" Tutur Yeosang, semua diam. Mereka tidak menyangka akan selamat dari orang-orang seperti itu.

"J... jadi? Kita sudah selamat dari mereka?" Yunho bertanya, dia ingin memastikan bahwa mereka semua sudah selamat dari kejaran orang-orang misterius atau sering di sebut kelompok Oneus.

"Tidak! Mereka tidak mungkin menyerah begitu saja" Wooyoung buka suara, dia menjeda ucapannya sebentar "mereka sedang mencari Kita sekarang, maka dari itu kita harus waspada. Sebenarnya aku juga tidak tau kenapa mereka bisa sampai di sini"

"Bisa jadi... Kita salah masuk dimensi" Semua pandangan terfokus pada Mingi, Mingi menatap mereka satu persatu dengan yakin.

"Maksudmu apa, Hyung?" Jongho memiringkan sebelah alisnya.

"Jadi, Waktu aku pertama kali pergi ke sini. Aku melihat mereka... Dengan keadaan yang kacau. Mereka seperti membaca sebuah mantra, aku tidak tau jika mereka Oneus, aku Kira mereka adalah penjaga pulau ini. Jadi aku biarkan saja—

— Tapi keesokan harinya aku sudah tidak melihat mereka lagi. Aku kira mereka pergi untuk bertapa atau sebagainya, jadi aku memilih untuk tidur dan menunggu kalian" Penjelasan dari Mingi membuat mereka semua mengangguk paham, Hongjoong nampak berpikir sejenak sebelum mencentikan jarinya.

"Benar juga, setahuku Kompas yang dapat membawa kita ke Wonderland itu terdapat di Neorutopia. Dimensi yang tak berpenghuni" Jelas Hongjoong membuat Yeosang memejamkan matanya sambil mengangguk-angguk

"Sekarang yang terpenting adalah, San berlatihlah bersama Wooyoung Dan Mingi kau harus segera pulih agar bisa pergi ke Neorutopia" Yeosang berucap. San terdiam tidak paham sebelum mengangkat Suara.

"Maks.."

Tok tok tok

"Aku tau kalian di dalam" seketika hening. San yang awalnya hendak bicara kini mengurungkan niatnya dan bersembunyi di balik tubuh Jongho.

TBC....

Maaf lama...🙏😅

Wonderland ATEEZ [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang