Ancaman

164 23 1
                                    

Mingi, San dan Yunho tengah tertidur pulas di sebuah rumah pohon yang letaknya cukup tinggi. Mereka ada di sana karena Pandora Man. Mereka di biarkan beristirahat sejenak sebelum pergi ke Wonderland. Tempat paling berharga di seluruh dunia.

"Jongho!! Lebih baik kau istirahat daripada menggangguku!!" Wooyoung tak berhenti memarahi Jongho yang mengganggunya memasak. Jongho hanya berniat untuk membantunya saja, tapi apa daya dia tidak bisa memasak.

"Aku hanya ingin membantu saja..." Jongho mengerucutkan bibirnya membuat Wooyoung gemas dan pada akhirnya membiarkan Jongho membantunya

Mereka berdua memasak untuk makan malam, hari hampir malam. Tapi Hongjoong dan Yeosang belum Juga naik keatas. Mereka berdua begitu sibuk membicarakan sesuatu bersama Pandora Man itu. Wooyoung tak perduli dengan ucapan mereka, dia hanya peduli pada pekerjaannya sekarang yaitu memasak.

"Hongjoong belum kembali?" Tanya Seonghwa yang baru saja datang, bentuknya sudah seperti manusia pada umumnya. Hanya saja ada sedikit luka di bagian punggung belakangnya.

"Belum, Hyung. Aku juga penasaran dengan apa yang sedang mereka bicarakan" Jongho bicara. Seonghwa Hanya mengangguk paham, dia membantu Wooyoung dan Jongho memasak untuk makan malam.

"Jadi? Apakah Ancam itu akan datang menghampiri kami malam ini?" Tanya Hongjoong yang mendapat anggukan spontan dari Pandora Man.

"Benar, kami Balck pirate akan selalu membimbing kalian dari kejauhan" Ucapnya dengan pelan namun serius.

"Huh.... Aku akan sulit tidur jika seperti ini!!" Hongjoong menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Dirinya merasakan sesuatu yang sangat janggal dalam pikirannya.

"Haha... Asal berkerja sama, Kita pasti bisa menempuhnya" Yeosang menepuk punggung Hongjoong untuk menghibur temannya yang sekarang tengah bingung memikirkan kelanjutan dari perjalanan mereka.

Setelah perbincangan tadi. Hongjoong dan Yeosang masuk kedalam rumah pohon bersamaan dengan Pandora man yang pergi menghilang. Di dalam mereka di sambut oleh teman-teman mereka, banyak sekali makanan yang di hidangkan di atas meja. Terlihat enak gak menggoda mereka untuk segera memakan makanan tersebut.

Mereka berdelapan berkumpul dan duduk mengelilingi makanan di lantai. Hanya dengan bahan makanan seadanya mereka makan. Tapi sangat nikmat karena mereka makan bersama di iringi Canda ria.

"Kyung Soo, dia kembali lagi karena tau adik dari musuh bebuyutannya sedang berkeliaran di dekatnya. Kita harus semakin waspada" Ucap Gahyeon Dengan tangan yang sibuk mengutak-atik bola kristal yang terdapat gambar Hongjoong dan teman-temannya

"Itu akan sangat sulit, Gahyeon. Kenapa kau tidak maju kali ini? Kau memiliki kekuatan yang hebat" Ucap Maddox dengan santainya membuat Gahyeon sedikit merah.

"TIDAK!! aku tidak akan maju untuk membantu mereka, aku benci padanya dan tidak akan membatu orang yang berkaitan dengannya" Balas Gahyeon dengan keras di awal kalimatnya. Maddox dan Eden yang berada di sana sedikit terkejut dengan Perkataan Gahyeon.

"Kenapa? Apa karena kau masih memendam rasa kepadanya?" Tanya Eden dengan nada yang sedikit pelan. Dia tau itu menanyakan hal seperti itu sangatlah konyol, tapi mau bagaimana Lagi.

Gahyeon memandang datar wajah Eden dan berlalu meninggalkan mereka berdua tanpa menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut Eden barusan.

Hari sudah menjelang tengah malam. Tapi Hongjoong tetap tidak bisa tidur, dia duduk di tepi jendela sambil memandangi bintang-bintang dan bulan yang bersinar menerangi Dunia. Tak lama dia melihat sesuatu turun dari langit dan semakin lama semakin mendekat padanya dan yang lainnya, dia menyipitkan matanya dan menatap detail benda atau apapun yang sedang Jatuh menghampirinya. Tak di sangka, bukan meteor atau hewan. Melainkan seorang manusia yang menghampirinya dengan pedang yang sangat tajam.

"BAHAYA!!" Hongjoong segera berteriak untuk membangunkan teman-temannya yang sekarang tengah tertidur pulas. Terlambat karena sosok itu Sudah berada di depan Hongjoong dan langsung menebasnya sampai Hongjoong terpental keluar dari rumah pohon.

Dia terjatuh di semak belukar yang berduri, tubuhnya terasa sangat sakit karena terpental begitu jauh. Dia berusaha berdiri, tapi dirinya di tahan oleh seseorang di belakangnya. Dia tau itu siapa 'Keonhee'

"Hai...!"  Ucap keonhee dengan senyum yang mematikan.

DUAR....!

Hongjoong terbelalak begitu melihat pemandangan di depannya. Rumah pohon tempat mereka beristirahat kini meledak dengan dahsyat. Yang lebih parah adalah, semua temanya berada di dalam sana.

"TIDAK!!" Hongjoong menangis di tempat, keonhee di belakangnya hanya tersenyum puas sambil mengeluarkan katana dari sarungnya. Dia menghunuskan pedangnya itu tepat di belakang Hongjoong yang membuat Hongjoong menutup matanya.

"Selamat menikmati hidup di neraka Kim Hongjoong" Ucap orang yang baru saja membuat rumah pohon yang ia tempati meledak.

"Ayo pergi, Kyung Soo" Ajak keonhee, orang yang di depannya mengangguk dan pergi beriringan dengan datangnya seseorang yang tak mereka ketahui.

"Aku di mana?" Hongjoong perlahan membuka matanya, dia melihat ke sekelilingnya. Tempat yang begitu asing, dia tak tau ini di mana.

"Kau sudah sadar rupanya" Hongjoong sontak menolehkan kepalanya ke sumber suara yang sekarang sedang menatapnya. Pria yang terlihat lebih tua darinya itu hanya tersenyum.

"I..iya, maaf tapi siapa dirimu?" Tanya Hongjoong pada pria tersebut, yang di tanya mengalihkan pandangannya lalu berucap.

"Aku Dojoon, salam kenal" ucap pria tersebut lantang masih dengan tatapan yang melihat kearah lain.

"Terimakasih atas bantuannya" Hongjoong hendak berdiri namun di tahan oleh Dojoon. Dia menyuruh Hongjoong untuk beristirahat sambil menunggu dirinya membuat makanan untuk Hongjoong.

Hongjoong masih berusaha untuk mencerna semua yang sedang terjadi sampai teringat sesuatu yang membuatnya menjadi sedih, kemana teman-temannya sekarang berada. Apakah mereka selamat? Hongjoong sangat mengharapkan itu semua, dia berdoa semoga teman-temannya selamat dan mereka bisa kembali bersama.

"Kenapa kau menangis?" Hongjoong sedikit terkejut karena kedatangan Dojoon yang tiba-tiba. Hongjoong menggaruk tengkuknya lalu berbicara.

"Aku memiliki tujuh teman saat Kemari, tapi sesuatu yang tak terduga terjadi. Seseorang datang dan meledakkan rumah pohon tempat kami beristirahat, aku tidak tau dia Siapa. Yang aku tau dia memiliki luka goresan di bagian mata kanannya" Jelas Hongjoong dengan detail, mengingat itu membuatnya ingin menangis lagi.

"Ah... Aku paham, berdoa saja Agar mereka selamat" Dojoon mengelus pundak Hongjoong agar oknum yang sedang sedih itu terhibur.

Hongjoong Tersenyum dan mengelap air matanya yang mulai berjatuhan, dia seperti mengenal sosok di depannya sekarang. Dojoon menyuruh Hongjoong untuk beristirahat setelah itu pergi makan bersamanya. Sebenarnya Hongjoong tidak mau makan karena masih teringat akan kejadian yang baru saja dia alami, tapi dia tidak enak jika harus menolak orang yang telah membantunya. Dan akhirnya dia hanya mengangguk sambil tersenyum, lalu dirinya tidur dan tak butuh waktu lama untuknya terlelap.

TBC.....

Dojoon [ The Rose ]

Gahyeon [ Dreamcatcher ]

Kyung Soo [ EXO ]

Eden & Maddox [ From KQ Entertainment ]

Ravn, Seoho, leedo, Keonhee, Hwanwoong, Xion [ Oneus ]

Itu nama grub mereka. Kalo Eden sama Maddox cuma aku kasih tau agensinya aja soalnya gak tau pasti mereka itu jadi apa di KQ hehe.....

Untuk fotonya kalian bisa cari sendiri ya, author gak bisa kasih fotonya karena hpnya udah penuh hehe....

Wonderland ATEEZ [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang