WONDERLAND

117 19 3
                                    

Setelah bermalam di sebuah Gua Hongjoong menanyakan kondisi Wooyoung dan ternyata begitu cepat untuk Wooyoung sembuh, sekarang dia sudah sangat bersemangat untuk pergi ke Wonderland. Walaupun tak akan sama dengan sbelumnya, Wooyoung yakin bisa mengalahkan orang-orang yang berani membawa Yeosang, jika sampai Yeosang terluka sedikitpun dia tidak akan memaafkan orang itu.

"Ayo makan...! Setelah ini kita akan pergi ke wonderland" Ucap Seonghwa sembari membawa sebuah makanan, walaupun hanya sedikit yang penting mereka bisa makan untuk mengisi tenaga agar dapat pergi ke Wonderland dalan keadaan yang sangat kuat dan sehat.

"Yeyyy akhirnya makanan sampai!!" Jongho langsung berlari menghampiri makanan yang di bawa Seonghwa, dengan sikap keibuanya dia Menasihati Jongho agar lebih sopan jika di depan makanan. Walaupun mulut lelah menceramahi Jongho, Jongho tidak peduli dan tetap memakan makanan yang ada. Tak lama datang teman-temannya yang lain dan ikut makan Bersama.

Setelah selesai makan mereka memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan mereka ke negri Wonderland. Perjalanan yang tak terlalu panjang namun terasa sangat panjang karena di sepanjang perjalanan mereka selalu mengeluh.

"Aku menyesal tidak makan banyak!!" Wooyoung membuka suara, Awalnya dia memang tidak lapar karena selalu memikirkan Yeosang. Tapi ketika di perjalanan dia malah merasa sangat lapar.

"Aku juga, Aku lapar dan tidak memiliki tenaga untuk bertarung nanti. Aku lapar!!" Sama halnya dengan Wooyoung, Jongho juga ikut mengeluh karena lapar. Padahal dirinya lah yang banyak makan dari teman-temannya yang lain.

"Kita sampi" Eluhan Jongho dan Wooyoung hilang saat mereka mendengar kata yang keluar dari mulut Seonghwa. Mereka menoleh kearah tempat sebuah batu besar.

"Demi dunia ini, kita harus rela mati untuk menyelamatkan dunia ini!!" Dengan keyakinan Hongjoong menatap teman-temannya satu persatu, rasa percaya diri sudah penuh di dalam dirinya. Tak perduli lagi dengan kata mati, yang dia pikirkan sekarang adalah tentang kehidupan orang-orang di dunia dan keselamatan Yeosang.

"Apa kita tidak butuh rencana? Seharusnya kita menyiapkan rencana terlebih dahulu saat kesana" Jelas Yunho, Hongjoong juga baru ingat itu, mereka memanglah harus menyusun rencana terlebih dahulu agar di sana mereka tidak kesusahan dalam menghadapi takdir.

"Bukan hanya itu saja...! Kita juga harus memiliki rencana cadangan yang mungkin akan berfungsi saat kita dalam situasi yang mencekam" San buka suara. Tidak ada candaan seperti biasanya, kini mereka semua memasang wajah yang sangat serius.

"Aku percaya padamu, Yunho" Hongjoong menatap Yunho, sedangkan yang di tatap hanya bisa memasang wajah yang bingung karena tidak paham "aku yakin kau bisa menyusun rencana yang matang"

"Ah.... Aku mengerti sekarang, baiklah kalau begitu. Aku akan menyusun rencana dengan sebaik mungkin!" Yunho dengan tatapan yang penuh semangat. Kini dia sedang menggaruk tengkuknya untuk memikirkan sesuatu, saat mendapatkan sebuah ide dia langsung menyimpulkan teman-temannya "aku tau, ayo mendekatkan"

Mereka semua mulai berbincang-bincang satu sama lain untuk saling mengusulkan pendapat yang mereka dapatkan. Rencana yang sudah matang dan kini saatnya mereka pergi ke Wonderland.

DBRUK......!!

"Arghh.." Sebuah rintihan keluar dari mulutnya. Dinding-dinding rumah yang mulai runtuh menimpa bagian kakinya hingga dia tidak dapat pergi maupun menghindar.

"Saatnya mengakhiri ini...... Selamat tinggal anakku, Kang Yeosang!!' Sebuah pedang sudah berada tepat depan dada Yeosang. Begitu menyakitkan sekali, di tambah Vreon sang ayah yang sudah bersiap untuk membunuh dirinya.

"BERHENTI!!" Sebuah batu besar terlempar kearah Vreon yang membuatnya terpental jauh. Yeosang yang melihat itu langsung terkejut dan mencari kearah sumber batu itu di lempar. Ternyata terdapat Jongho yang sedang tersenyum.

"Kau baik-baik saja?" Di lain sisi Wooyoung berlari menghampiri dirinya dan membantu Yeosang untuk  menyingkirkan batu yang menindih Kaki Yeosang.

"Bagaimana bisa batu sebesar itu?" Yeosang menatap Wooyoung dengan penuh tanda tanya.

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Bukanya sudah jelas itu adalah Jongho" Wooyoung tersenyum manis kearah Yeosang.

"Matilah kalian semua!!" Sebuah pedang dengan cepatnya menusuk perut Wooyoung. Suara rintihan terdengar dari mulut Wooyoung.

"Wooyoung!!" Yeosang sangat terkejut dengan apa yang baru saja dia lihat. Hongjoong, orang yang menurutnya penting ternyata bisa melakukan hal seperti itu.

"Apa yang kau lakukan, Joong!?" Seonghwa yang awalnya bersembunyi di balik reruntuhan bangunan kini berlari menghampiri Hongjoong, dengan penuh amarah dia mencengkeram kerah baju Hongjoong.

"Kalian sangat bodoh....! Seharusnya kalian sadar, bahwa selama ini aku hanya memanfaatkan kalian semua" Dengan senyum yang menyeringai. Tanpa bersalah Hongjoong melepaskan cengkraman Seonghwa dan berjalan menghampiri Yeosang.

"A.. Apa yang kau lakukan pada Wooyoung...!! Ku kira kita teman!" Tetesan air mata mulai membasahi pipi Yeosang, di depan matanya dia melihat Wooyoung yang sudah tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir dengan derasnya.

"Teman? Selama ini aku hanya mengincar kekuatan kalian semua!!" Hongjoong berucap dengan santai tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.

"Dasar penghianat....!" Mingi tiba-tiba datang dan langsung menikam Hongjoong dari belakang. Melihat itu Yeosang sangatlah frustasi, bukan rasa bahagia yang ia dapatkan. Malah sebaliknya atau jauh dari kata bahagia. Bukan merasa sakit dengan tikaman yang baru saja di lakukan oleh Mingi, Hongjoong justru tertawa keras dengan darah yang mengalir bercucuran.

"Aku menyukai ini" Vreon tersenyum dengan sangat bersemangat. Baginya jika seseorang yang sudah tidak mempercayai satu sama lain akan saling berpecah belah dan berujung kehancuran dunia. Mungkin dirinya dapat menghasut Hongjoong agar ingin bergabung bersamnya dan menghancurkan dunia.

"Bergabunglah denganku dan kita akan menghancurkan dunia!!" Ucap Vreon dengan penuh ambisi, Hongjoong melirik sekilas kearah Vreon sebelum membalas ucapan tersebut.

"Bergabung? Aku hanya suka bekerja sendiri" Setelah mengucapkan hal itu, Hongjoong berjalan menghampiri Mingi dan menusuk dada Mingi menggunakan belati kecil yang ia bawa. Darah bercucuran dengan deras membuat Yeosang makin tidak bisa menahan rasa benci terhadap Hongjoong.

"Hentikan semua hal gila yang kau lakukan ini, Hyung.....! Aku kira kau adalah orang yang baik, ternyata aku salah selama ini. Kau adalah orang bodog! Kau bilang ingin menyelamatkan dunia dari kesengsaraan, tapi nyatanya kau itu adalah monster yang haus dengan kekuatan!" Yeosang perlahan berdiri. Amarah di dirinya begitu menggebu-gebu. Dia menatap Hongjoong penuh amarah. "Aku tidak akan pernah memaafkanmu!!"

Entah mengapa amarah dari Yeosang membuat angin di sekitar mereka menjadi badai tornado yang dasyat. Bukan merasa takut, Hongjoong justru tersenyum sangat puas dengan apa yang baru saha terjadi pada Yeosang.

"Teruslah seperti itu" Hongjoong menyeringai tanpa sadar oknum di belakangnya sedang bergelimang keringat di sekujur tubuhnya. Vreon merasakan sebuah aura yang sangat mengerikan dari diri Yeosang. Belum sempat dirinya mendapatkan kekuatan yang seharusnya menjadi miliknya. Dia malah dia berikan sebuah kejutan yang sangat mengerikan.

"KENAPA DUNIA INI BEGITU KEJAM!!" Yeosang dengan penuh amarah menghampiri Hongjoong, Hongjoong tak pergi dan malah menghampiri sosok Yeosang yang sedang di penuhi rasa benci.

Hongjoong berjalan perlahan sambil tersenyum. Dia menepuk bahu Yeosang dan berucap kepadanya dengan nada yang sangat pelan "Bangkitkan kembali kekuatanmu itu untuk pergi ke medan perang!!"

TBC.....

Huhu maaf lama update 😭😭 yang biasanya sehari dua hari aku update sekarang sampe seminggu lebih 😓😩. Aku lagi banyak urusan peribadi di tambah lagi sakit...!

Tapi gak papa lah yang penting update hehe 😖😁 daripada menggantung 😀, Di tunggu bagian selanjutnya.......!

Wonderland ATEEZ [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang