Lembah Kematian [ I ]

396 51 0
                                    

Seperti yang telah mereka rencanakan kemarin, Yunho dan Mingi berada di dalam kapal untuk menyusun rencana. Hongjoong, San berserta Yeosang sudah bersiap dengan busur panah, sedangkan Seonghwa, Jongho dan Wooyoung berada di barisan depan bersiap untuk menghadapi para monster yang akan mereka temui nantinya.

"Ingat kata-kataku, Lembah ini bisa mengendalikan pikiran kalian. Maka dari itu pikiran kalian tidak boleh kosong" Seonghwa dan Jongho mengangguk paham, mereka sudah bersiap sedari tadi sampai pada saatnya mereka berada di dalam lembah Kematian.

"BERSIAPLAH!!" Triak Hongjoong dari belakang. mereka semua langsung menyiapkan senjata, Mingi dan Yunho sudah sedari tadi menyiapkan strategi di dalam.

Kabut yang begitu tebal membuat pengelihatan mereka menjadi terganggu, Yunho dan Mingi yang berada di dalam kapal tidak bisa melihat keberadaan teman-temannya.

"Ha.. ha.. ha, makanan sudah sampai" Suara itu membuat bulu kuduk Seonghwa berdiri, tiba-tiba saja dia merasakan dingin di seluruh tubuhnya. Wooyoung yang melihat itu langsung membisikkan sesuatu kepadanya.

"Jangan takut, jika kau takut. Mereka akan semakin senang mengganggumu, Hyung." Seonghwa mengangguk, dia meregangkan otot-otot tubuhnya dan bersiap untuk menghadapi apapun yang akan muncul di hadapannya.

"Jongho sayang, ini ibumu nak!"

"Yeosang, ayo pulang nak"

"San, aku membencimu!"

Semakin berusaha untuk tidak menghiraukannya, gangguan mereka Juga semakin brutal. Seonghwa yang tak tahan akan suara-suara itu langsung menebaskan pedangnya ke seluruh arah, hampir mengenai Wooyoung dan Jongho. Tapi untungnya mereka bisa menghindar.

BRUSH BRUSH

Terlihat sebuah mata besar berwarna mereka sedang menatap mereka tepat di depan Kapal mereka, di iringi oleh suara ombak yang menggelegar. Monster itu pasti berasal dari bawah air.

"Waspada!" Perintah Hongjoong, dia mengambil sebuah busur panah dan berancang-ancang untuk menyerang Monster ataupun mahluk setinggi seribu kaki yang sekarang berada di depannya.

"Awas!!" Seonghwa menarik Jongho dan Wooyoung bersamaan ketika melihat monster itu menunjukkan kuku tajamnya dan menggoreskan nya ke kapal bagian depan. Seonghwa, Wooyoung dan Jongho jelas panik karena mereka berada di posisi paling depan.

"Serang!!" Aba-aba dari Hongjoong yang sangat mereka nantikan akhirnya terwujud juga, mereka bersamaan menyerang sebisa mungkin mahluk yang berada di depan mata mereka sekarang. Ketakutan mereka perlahan lenyap, Seonghwa dan Hongjoong. Selain bertarung, mereka juga harus Melindungi teman-temannya dari bahaya yang bisa merenggut nyawa kapan saja.

"Akhh!" Wooyoung memegang perutnya yang terkena goresan dari kuku tajam Monster tersebut.

"Wooyoung! Kau tidak apa-apa?" Hongjoong merobek lengan bajunya untuk menutupi luka yang cukup lebar di perut Wooyoung, darah segar trus mengalir tanpa henti. Hongjoong bingung harus melakukan apa, tempat ini terlalu berkabut sampai susah untuk melihat monster tersebut.

BRUAK!

"Kita harus menghilangkan kabut asap ini!! selain menghalangi pengelihatan, kabut ini juga beracun jika di hirup terus menerus" Mingi membuka pintu dengan kasar sampai hampir rusak, Dia berlari menghampiri Yeosang yang sedang menatapnya. Mingi mengucapkan sesuatu yang membuat Yeosang tercengang "Aku tau kau memiliki kekuatan yang luar biasa"

Yeosang membeku, dia tidak membalas perkataan Mingi. Hanya diam dan menatap oknum di depannya dengan tatapan yang kosong.

"Tolonglah! Hilangkan kabu asap ini" Mingi memohon pada Yeosang, yang di minta pertolongan masih membeku tanpa mengeluarkan sepatah katapun, entah apa yang terjadi pada Yeosang. Mingi semakin kesal dengan tingkah Yeosang yang makin lama makin membeku, dia menggoyangkan tubuh Yeosang dan hal yang terduga pun terjadi.

"A-apa itu?" Seonghwa mundur perlahan, tubuhnya gemetar luar biasa, dia hampir tidak bisa bernafas karena melihat sosok di depannya, berbagai jenis mahluk. Ada yang berbentuk kepala dan lainnya. bukan hanya itu, sebuah naga raksasa Sedang menyeringai menatapnya dan yang lainnya.

"Ukhuk, apa aku berhasil?" Yeosang tiba-tiba terbatuk-batuk sambil mengeluarkan darah. Mingi yang panik buru-buru membersihkan darah segar yang mengalir deras dari mulutnya.

"Kau baik-baik saja?" Hongjoong berlari menghampiri Yeosang, dia membantu temannya untuk berdiri. Mereka berdelapan menyaksikan apa yang tidak ingin mereka lihat selamanya. Makhluk-makhluk yang berbentuk aneh di tambah seekor naga hitam dengan mata merah mencolok sedang menyeringai mereka.

"Kita harus waspada, mereka ingin mengambil energi yang kita punya" Jelas Yeosang, mulutnya masih mengeluarkan darah segar, walaupun tak sebanyak tadi.

"Apa yang harus kita lakukan?" Jongho benar-benar ketakutan, dia bersembunyi di balik tubuh tinggi Yunho, Siapa yang tidak takut jika melihat makhluk seperti ini. Tidak ada yang bisa mereka lakukan.

Rasa takut menyelimuti mereka, baru pertama kali mereka melihat sosok naga sebesar itu. Di tambah lagi dengan Makhluk-makhluk aneh yang mengelilingi mereka berdelapan, tidak sampai di situ. Ketakutan yang mereka rasakan bertambah ketika makhluk-makhluk itu tertawa terbahak-bahak, seperti sedang menertawakan penderitaan mereka Sekarang.

"Aku sudah tidak kuat lagi!!" Hongjoong melepaskan busur panahnya dan tepat mengenai salah satu Mahluk. Bukan mati, Mahluk itu malah membelah dirinya dan membuat jumlahnya semakin banyak, dengan itu mereka tau jika mengalahkan makhluk-makhluk seperti itu haruslah mempunyai strategi yang matang.

"Aku sudah menduga ini akan terjadi" Semua tatapan tertuju pada Wooyoung. Wooyoung mengeluarkan sebuah pisau kecil dari sakunya, dia memberikan pisau tersebut pada Seonghwa dan membisikkan sesuatu padanya "Naga itu adalah intinya"

Ucapan Wooyoung sedikit keras sampai bisa terdengar oleh Yunho dan Jongho yang berada persis di sampingnya, mereka berdua saling tatap sebentar sebelum mengangguk bersamaan. Jongho menatap satu persatu temannya dengan serius, dia melemparkan pedang yang tadinya ia bawa kepada Hongjoong.

"Aku yakin kau tau cara untuk melumpuhkannya kan?" Jongho menatap Hongjoong. Hongjoong yang paham dengan arti tatapan Jongho itupun mengangguk kecil dan menatap naga tersebut. Dia mengarahkan pedang tersebut tepat di kepala naga itu, perlahan dia maju. Sesampainya dia tepat di samping Seonghwa, dia tersenyum tipis namun penuh arti. Seonghwa mengangguk, dia menunjukkan pisau kecil yang di beri Wooyoung pada Hongjoong.

"Kita tidak boleh takut dengan hal seperti ini. Asal Kita bekerja sama, tidak ada yang tidak mungkin" Hongjoong berucap. Dia bicara seperti itu agar teman-temannya tidak takut untuk menghadapi apa yang ada di depan mereka sekarang.

"Setidaknya aku dan Mingi sudah punya rencana" Yunho angkat suara. dia menatap yakin Kearah Mingi, harapannya adalah agar rencana yang dia buat dengan Mingi tidak akan gagal.

TBC.....

Wonderland ATEEZ [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang