Pulau tak berpenghuni

261 41 0
                                    

Mereka keluar dari portal dan berada di sebuah pantai yang indah. Namun sayangnya tak berpenghuni. Hongjoong dan Yeosang memutuskan untuk bicara dua mata dan sisanya pergi untuk mencari Mingi.

"Kenapa tidak cari ke Utara dulu? Aku punya insting jika Mingi ada di sana" semua hanya menganggukki perkataan Yunho, mereka berjalan dengan Yunho yang berada di barisan depan dan Wooyoung barisan paling belakang.

Benar saja. Saat mereka melihat kearah sebuah pohon kelapa besar, terdapat Mingi yang tengah terbaring di bawah pohon dengan santai dan damai. Melihat itu mereka memiliki inisiatif untuk menjahili Mingi. Mereka mengambil sebuah ranting panjang dan bersembunyi dibalik pepohonan yang ada di sana.

"Argh, berhenti mengganggu" San menggaruk-garuk kepalanya yang sedikit gatal. Tak lama dia terbangun dan terbelalak, dia sendirian di pulau ini. Tidak ada orang kecuali dirinya, jadi siapa itu? Dia panik dan tubuhnya berkeringat dingin.

"S....siapa? Seonghwa Hyung? San? Jongho? Siapapun itu keluarlah" Mingi bergidik. Tubuhnya bergetar luar biasa.

"Kenapa kau malah bersantai ketika temanmu dalam kesulitan" Ucap Jongho dari balik pohon, Suara dan nada bicaranya sengaja dia ubah untuk menakut-nakuti Mingi.

"Jadi begitu ya, jadi Kapan itu terjadi" Hongjoong menatap sebuah kertas yang di berikan oleh Yeosang tadi. Sebuah gambaran manusia yang bertarung melawan monster rasaksa yang di pimpin oleh seorang berpakaian serba putih Serta topeng putih.

"Aku tidak terlalu yakin tentang ini. Tapi yang aku tau itu akan terjadi sebentar lagi, maka dari itu kita harus segera menentukan Mingi dan juga Kompas itu" Tutur Yeosang.

"Kenapa Harus Mingi yang kau kirim ke pulau ini?" Tanya Hongjoong lagi, Yeosang terdiam sejenak sebelum menjawab.

"Karena dia adalah kunci untuk membuka pulau ini. Jika kau tidak percaya itu wajar saja, karena pada awalnya aku juga tidak percaya akan hal seperti itu" Yeosang menjawab, mereka sengaja berbicara dengan nada yang pelan karena tidak ingin yang lain mendengar pembicaraan mereka.

"Jadi bisa kau jelaskan tentang semua ini padaku? Tentang Seonghwa yang merupakan keturun giok, Mingi yang merupakan kunci untuk menuju pulau ini dan kau dan Wooyoung yang ternyata adalah orang yang berasal dari Wonderland".

Yeosang nampak berpikir sejenak dan tak lama dia mengangguk dan mulai bercerita pada Hongjoong.

"Aku adalah anak dari raja vreon, pemimpin dari negri Wonderland. Wooyoung adalah anak dari seorang panglima perang yang bernama wonzy. Kami sama-sama di anugrahi kekuatan oleh raja giok. Raja dari segala raja. Aku dan Wooyoung di anugrahi kemampuan yang berbeda, Wooyoung dengan kemampuannya yaitu dapat merasakan sesuatu yang janggal yang akan terjadi. Sedangkan aku di anugrahi kemampuan untuk berteloportasi dan membuat portal —

— Seonghwa Hyung adalah anak dari cucu giok yang membuatnya menjadi keturunan giok. Mingi juga di anugrahi kemampuan seperti aku dan Wooyoung. Yaitu, dia dapat membuka portal ke dunia lain. Termaksud dunia ini"

"Jadi begitu ya, jadi aku, Jongho, Yunho dan San? Apakah kami bukan dari bagian ini semua? Apakah kami hanya tersesat saja di sini?" Ucapan Hongjoong mendapat gelengan sarkas dari Yeosang.

"Tidak Hyung. Jongho adalah orang yang sangat di butuhkan di sini, tenaganya yang kuat juga anugrah dari giok. Yunho dan San juga, Yunho memiliki keahlian untuk berfikir cepat dan dapat dengan mudah menyusun rencana. San dapat mengendalikan gerak gerik seseorang jika dia mau. Tapi sayangnya dia butuh pelatihan terlebih dahulu"

"Lalu aku?"

"Kau akan tau pada akhirnya" Yeosang Tersenyum dan pergi meninggalkan Hongjoong yang masih bertengkar dengan pikirannya.

BRUKK!!

"Argh! Maaf Hyung!" Jongho Jatuh dan kakinya terluka, yang lain sudah lari dan menyisakan Jongho dan Mingi yang amarahnya meluap-luap.

"Eh... Maaf, kau baik-baik saja kan?" Mingi menghampiri Jongho dan membantunya berdiri. Dia merasa bersalah karena mengejar Jongho dengan membawa batu besar.

Berlebihan Gi:)

Akhirnya Mingi membantu Jongho untuk menemui Hongjoong dan yang lainnya, mereka berjalan perlahan Karena Jongho Yana masih terluka di bagian kakinya. Tak butuh waktu lama mereka sampai di tempat teman-temannya berada. Hongjoong dengan sigap memberikan pertolongan pada Jongho di bantu Yeosang.

"Kau melemparnya batu? Kau serius melukainya?" Wooyoung menggelengkan kepalanya tak percaya bahwa Mingi tega melempar Jongho baru, Mingi tak peduli dan melanjutkan aktivitasnya yaitu tidur.

"Kita istirahat di sini untuk malam ini, besok kita akan pergi untuk mencari Kompas itu" Seru Hongjoong dan di angguki semua orang yang ada di sana.

Malam hari itu mereka tidur dengan lelap sampai Yunho terbangun karena alam memanggilnya [ buang air Kecil ]. Dia membangunkan Wooyoung untuk menemaninya pergi ke sudut pohon yang cukup jauh dari tempat mereka istirahat, sebenarnya Wooyoung ingin menolak. Tapi tiba-tiba firasatnya mengatakan hal buruk akan terjadi.

"Cepatlah!" Wooyoung menyuruh Yunho cepat karena hampir satu menit dia tidak muncul juga.

"Aku sudah selesai. Ayo pergi" Yunho keluar dari balik pohon tapi dengan keadaan bulu kuduk merinding dan tubuhnya bergetar hebat. Dia menarik Wooyoung dengan tidak santai sampai mereka kembali ke tempat semula. Yunho tidak tidur melainkan menatap kesana kemari.

"Kau kenapa Yun?" Wooyoung merasa ada yang janggal dari Yunho. Firasatnya benar, Yunho pasti melihat sosok Pandora itu lagi.

"Pria dengan topi Pandora Sedang menatap tajam kearah ku tadi saat aku buang air Kecil" Yunho bicara terus terang, Wooyoung mengangguk paham dan menunjuk kearah balik pohon tepat di belakangnya Yunho

"Dia...?"

Yunho sontak menoleh dan bertapa terkejutnya dia saat melihat orang yang berada di belakangnya. Kepalanya pusing dan pada akhirnya Jatuh pingsan. Wooyoung hanya tertawa pelan dan selanjutnya dia menatap Pandora man tersebut.

"Apa yang kau lakukan di sini? Kasihan temanku pingsang Karenamu...." Ucap Wooyoung datar, dia berjalan perlahan menghampiri Pria bertopi Pandora itu dan menatapnya tajam.

"Kalian harus segera kembali ke Wonderland, negri itu terancam bahaya. Mask man sudah kembali dan sekarang sedang menuju Wonderland"

"Kapan dia sampai?" Yeosang terbangun dari tidurnya karena mendengar suara gaduh. Dia langsung menatap wajah Pandora man dengan tajam dan membutuhkan jawaban secepatnya.

"Bulan purnama" balasnya setelah itu menghilang begitu saja dari pandang mereka berdua, lebih tepatnya bertiga karena Hongjoong dengan mengendap-endap melihat interaksi mereka bertiga.

"Bulan purnama tinggal beberapa hari lagi" Batinnya. Dan kembali tidur agar tidak menimbulkan kecurigaan pada Wooyoung dan Yeosang.

"Kita membutuhkan delapan orang bukan tujuh" Ucap seorang wanita dengan tudung yang menutupi sebagian wajahnya.

"Mereka itu delapan bukan tujuh. Ikuti saja tanggal mainnya dulu" Balas pria Pandora sambil menunjukkan sebuah kristal yang terdapat sebuah benih kecil di dalamnya.

TBC....

Hiatusnya tunda dulu..... Update aja dulu soalnya otaknya lagi lancar 🤣

Maaf ya kalo Makin lama makin gaje 🙏

Wonderland ATEEZ [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang