Wonderland ATEEZ [ End ]

Tujuh Dewi

Manusia seharusnya hidup berdampingan satu sama lain dengan saling membantu dan mepercai satu sama lain, tapi kekuatan yang dimiliki seseorang dapat mengubah itu semua.  Manusia akan terpecah belah karena ingin mendapatkan semua kekuatan yang dimiliki oleh setiap orang. Maka dari itu, DREAMCATCHER Para Dewi penguasa tuju pintu membuat sebuah peraturan baru di dunia. Yaitu, hanya orang yang berada di tahtalah yang dapat memiliki kekuatan itu. Sampai sebuah bentrokan terjadi. Yaitu datangnya seorang yang ingin mendapatkan kekuatan tujuh Dewi untuk kepuasan dirinya dan juga menguasai dunia, DREAMCATCHER dengan diskusi yang matang memberikan kekuatan yang mereka punya pada kaum yang berbeda dimensi dengan dimensi manusia, mereka adalah Black pirate. Seiring perkembangan. Kekuatan itu di ambil alih oleh Black pirate dengan tahta tertinggi untuk melindungi kaumnya dari keserakahan. Setelah mengambil kekuatan itu dia langsung menyebar kekuatan yang dia miliki pada tujuh orang cucu dari keturunannya.

Beribu-ribu tahun telah berlalu, tidak ada kejadian yang fatal sampai Datanglah manusia tanpa emosi yang ingin menguasai dunia, mereka adalah Maskman. Tapi dengan bantuan para Dewi, Kekuatan yang awalnya ingin di kuasai oleh Maskman tidak jadi mereka kuasai. Tapi asnya para Black pirate harus kehilangan tuan mereka yaitu Halateez yang juga di kenal sebagai Giok.

"Sudah seribu tahun berlalu, tapi semua manusia masih sama! Mereka masih menginginkan kekuatan untuk kepuasan mereka. Halateez salah, seharusnya dia menggunakan kekuatannta untuk kaumnya, bukan Manusia yang serakah!" Dengan kasar. Jiu sang pemimpin DREAMCATCHER membenturkan tangannya di meja rapat. Terdapat tujuh orang di sana yang sedang melaksanakan rapat.

"Tapi eonni, tidak semua manusia itu sama!!" Gahyeon mengelak, dia adalah anggota termuda sekaligus dari golongan manusia yang memiliki kemampuan untuk mengubah bentuknya menjadi sebuah kucing raksasa. Dia adalah keturunan dari Dewi terdahulu yang ternyata berasal dari Golongan manusia.

"Kau sekarang bukanlah manusia lagi!! Ingatlah bahwa dirimu sekarang adalah seorang Dewi...! Tidak seharusnya kau membela para manusia. Sungguh aneh sekali pemikiranmu, Jiu Eonni sudah suka relawan membawamu kesini saat usiamu tiga tahun, itupun karena pada saat itu kau hampir mati di Langsa oleh monster" Ucap Dami remeh. Gahyeon tak bisa berkata-kata lagi. Memang benar apa yang Dami katakan, dia memang berasal dari Golongan manusia. Tapi dia tinggal di Negri Wonderland, tempat yang sangat istimewa dan indah.  karena negri Wonderland itu adalah tempat jam pasir yang di buat untuk kestabilan dunia.

"Kenapa kalian selalu menganggap diriku remeh? Apa karena aku dari golongan manusia!? Aku sudah sering pergi ke dimensi manusia. Di sana terdapat banyak orang baik. Walaupun tak sebanyak orang yang jahat" Ucap Gahyeon. Dia masih membela karena dia yakin manusia tidak akan selamanya jahat.

"Berhentilah bicara....! Pergilah dan jangan kembali lagi. Aku tidak ingin melihat wajahmu di sini, kau hanya merepotkan saja" Setelah ucapan yang sangat menusuk hati di lontarkan oleh Handong dia hanya bisa diam dan menangis, setelah beberapa saat dia berdiri dan pergi dari sana tanpa sepatah katapun.

⚓

"Apa ini gubuk yang di maksud oleh Black pirate itu?" San melihat sekeliling rumah kecil tersebut. Tak ada apapun di sana. Hanya sebuah rumah tua kecil.

"Mungkin saja, aku tidak terlalu yakin dengan tempat ini. Lihatlah rumah ini, ini bukan seperti tempat tinggal para Dewi" Tak lama setelah mengucapkan kalimat itu sebuah angin berhembus kencang dan pintu rumah tersebut terbuka lebar, setelah itu keluar seorang wanita dari dalamnya.

"Gahyeon!" Ucap San dan Yunho dengan bersamaan. Dengan cepat San dan Yunho berlari menghampiri Gahyeon yang terlihat sedang sedih. Sudah terlihat jelas bahwa Gahyeon sedang sedih atau lebih tepatnya dia baru saja menangis.

"Kau kenapa?" Tanya San dengan cepat, Selain dengan bertanyanya San. Dia juga membantu Gahyeon mengelap air matanya yang mulai menetes.

"K.. kenapa kalian di sini?" Ucap Gahyeon dengan kebingungan. Yunho dan San menatap satu sama lain sembari saling memberikan isyarat agar salah satu dari mereka bercerita. Tak lama Yunho menghela nafas berat dan mulai menceritakan semua.