Trauma. 07

208 21 2
                                    

"Jadi bagaimana tuan Seo, ingin bekerja untukku? Tenang saja aku akan membayar berapapun yang kamu inginkan." ucap Chris sedikit angkuh.

Changbin menganggukkan kepalanya, tawaran yang cukup menarik untuknya. Lagian kekayaan keluarga Bang tidak bisa diragukan lagi, memiliki usaha di mana-mana membuat mereka tidak bisa jatuh dengan mudah.

"Baiklah. Aku menerima tawaran mu." final Changbin. Mendengar itu Chris tersenyum puas. "Tapi sebelum kalian mencari kedua orang itu, aku akan mendatangi lokasi rumah itu, jika aku bertemu salah satu dari mereka di sana. Aku akan memberitahumu, dan kita bisa melanjutkan rencana membawa mereka."

"Baiklah. Atur saja, aku akan melakukannya." balas Changbin.

Chris tersenyum puas mendengarnya, semoga saja rencananya berhasil.

"Senang bekerja sama denganmu, Seo Changbin." Mereka berjabat tangan seraya melempar senyum.

🥟🥟🥟

Kembali ke Hyunjin, ia merasa bosan di ruangan ini terus bersama Hera. Perempuan itu kembali disibukkan pekerjaan kantor, Hyunjin menatap tidak suka ke arah Hera. Kenapa harus perempuan itu yang menjaganya, dari awal Hyunjin tidak menyukai Hera.

Aura perempuan itu sangat berbeda saat ada di rumah ini, ia merasa seolah tindakan baik yang dilakukan Hera seperti tidak tulus kepadanya dan Chris.

Karena merasa jengah lama-lama. Hyunjin memencet tombol untuk memanggil suster, Hera yang mendengar bunyi tombol langsung menoleh ke arah Hyunjin.

"Hyun, ada apa? Butuh sesuatu?" Hera berdiri menghampiri Hyunjin yang terus memencet tombol.

Pintu ruangan terbuka, suster datang dengan berjalan cepat seakan panik. "Iya, Tuan Muda?" tanya suster dengan nafas terengah-engah.

"Aku ingin jalan-jalan di luar." kata Hyunjin menatap lurus dengan wajah dingin.

"Baik, tuan. Mari saya temani." ucap suster kemudian mengambil kursi roda, dan membantu Hyunjin duduk.

Setelah duduk sempurna di kursi roda, suster mendorong kursi roda itu pelan keluar dari ruangan ini. Meninggalkan Hera yang diam mematung menatap kepergian kedua orang itu.

Pintu tertutup rapat, kemudian terbitlah senyum misterius dari Hera dengan tangan yang melipat di depan dada.

"Apa aku terlalu buruk untuk kakak mu, Hyunjinnie?" tanyanya gamblang.

Sementara itu, remaja manis itu sedang mencuci mata di luar Mansion bersama suster. Hyunjin hanya diam sedari tadi, sedangkan suster hanya menuruti ke mana Hyunjin inginkan di halaman luas Mansion Bang.

"Berhenti," ucapnya.

Suster berhenti tepat di depan taman belakang Mansion Bang, taman luas yang ada kolam ikan dan taman bunga di sebrang nya. Ada gazebo yang terletak di tengah-tengah taman.

"Hyunjinnie ingin sendiri, suster bisa pergi." ujar Hyunjin lirih. Suster mendongak mendengar pernyataan itu, bagaimana bisa ia meninggalkan tuan mudanya sendirian.

"Tapi tuan Bang dan dokter Kim menyuruh saya untuk menemani anda ke mana pun, Tuan Muda." kata suster menunduk sedikit.

"Hanya sebentar, Sus. Please... " suster menatap tuan muda nya yang menunjukkan wajah memelasnya.

BROTHER [Trauma] On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang