Di sisi lain, Hyunjin Bang tengah dipaksa makan oleh Seungmin. Kenapa dipaksa, karena Seungmin sudah jengah menghadapi Hyunjin yang tidak mau makan dari tadi. Hyunjin selalu menanyakan tentang Chris karena kakaknya belum memberikan kabar pagi ini.
Padahal Hyunjin sudah sangat merindukan kakaknya itu, sudah segala macam cara Seungmin membujuk tapi kenyataannya tidak berhasil.
"Hyunjin, ku mohon makanlah... Jika kakak mu mengetahui kamu seperti ini, dia mungkin akan marah kepadaku," Seungmin menatap memelas Hyunjin yang di pojok dinding ruangan untuk menghindari Seungmin.
"Sekarang sudah kenyang, buburnya tidak enak. Pahit!" kata anak itu kesal. Seungmin sedari tadi memaksa dirinya memakan makanan pahit dan hambar itu.
"Ini waktunya makan siang, Hyunjinnie. Dan sekarang sudah waktunya makan lagi, aku sudah mengatur waktu makan siangnya menjadi double." jelas Seungmin akhirnya terduduk pasrah di sofa.
"Tidak mau! Hyunjinnie tidak mau makan! Makanannya tidak enak, seperti rumput!" teriak Hyunjin masih kesal.
"Hey, tidak perlu berteriak. Nanti tenggorokan mu sakit, Hyunjin." tegur Seungmin berjalan mendekati Hyunjin.
"Tidak mau makan!" tolaknya sembari menatap tajam dokter muda itu.
"Kemari! Aku tidak akan memaksa lagi,"
Seungmin dengan lembut mengulurkan tangannya menggapai Hyunjin. Sementara reaksi anak itu menggeleng ribut dan mencoba kabur dari Seungmin.
Hap!
Satu kali tarikan tubuh kecil itu berada di dekapan Seungmin saat anak itu mencoba kabur lagi. Dan tanpa anak itu sadari Seungmin mengeluarkan sesuatu dari jas dokternya, sebuah suntikan.
Lalu menyuntikkan cairan itu di area bahu Hyunjin, sehingga anak melotot dan berbalik ke arah Seungmin. Tak lama kemudian tubuhnya melemah dan sedikit tumbang sebelum Seungmin menggendongnya dan membawanya ke sofa tadi, lalu mendudukkan tubuh mungil itu ke pangkuannya.
"Dokter Seungmin jahat," ucapnya lemas. Bahkan matanya terlihat sayu. Entah apa yang disuntikkan Seungmin kepada tubuhnya.
"Makan ya?"
"Eug, ndamau," ucapnya menggeram lucu dan menekuk wajahnya kesal.
"Shh, ini demi kesembuhan mu. Maaf aku terpaksa melakukannya." Seraya dirinya mengaduk bubur kental itu pelan. Kemudian menyuapkannya kepada Hyunjin, tanpa membuka paksa mulut itu suapan sudah diterima. Karena Hyunjin sudah benar-benar lemas sekali, dan tidak bisa memberontak.
Bibir gendut itu mengecap bubur dan terlihat lucu sekali. Seungmin jadi gemas sendiri melihatnya, beruntung sekali Chris memiliki adik seperti Hyunjin.
Suapan kedua Seungmin berikan, dan anak itu kembali menerimanya. Setiap menyuapi maka Seungmin akan fokus pada bibir yang mencebik lucu itu.
"Jika kamu tidak makan, maka Chris akan memarahi ku. Kamu harus sembuh, dan menjadi anak yang ceria lagi." lirih Seungmin sendu.
"Chris merindukan adiknya yang dulu. Kembalilah menjadi Hyunjinnie yang ceria dan tidak takut lagi." lanjut Seungmin sembari menyuapi Hyunjin.
Tak ada balasan dari Hyunjin, anak itu makan sembari memejamkan matanya. Suntikan bius itu memiliki efek yang membuat seseorang terus terpejam dan berakhir terlelap sendiri.
Beberapa menit menyuapi Hyunjin, akhirnya bubur di mangkuk itu habis tanpa sisa. Seungmin memberi Hyunjin minum menggunakan sedotan kecil, dan bibir itu menyedotnya pelan. Tak lupa Hyunjin juga meminum obatnya.
Setelah semuanya selesai, Seungmin menggendong Hyunjin ke ranjang lagi lalu menyelimutinya. Surai halus itu di usap singkat, dan Seungmin kembali melanjutkan aktifitasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER [Trauma] On Going
General FictionKarena tragedi kecelakaan itu, Hyunjin kehilangan orang tua nya ketika ia berumur 10 tahun. Kecelakaan itu terjadi selepas mereka pulang dari acara rekan kerja sang Papa. Hyunjin mengalami trauma hebat setelah melihat bagaimana kejadian meledaknya m...