Perjalanan yang memakan 14 jam dan 30 menit itu, membuat Alyssa merasakan kelelahan yang begitu hebat.
Pagi itu adalah hari Jumat yang dingin dan glommy di London. Udara yang begitu dingin menusuk ke sendi-sendi Alyssa membuat ia terasa kedinginan, sebab ia hanya memakai kaos dan celana jeans saja. Ia tidak mengira akan sedingin ini karena sebelum berangkat ke London, cuaca di handphone menunjukkan bahwa London telah memasuki musim semi.
Tetapi entah mengapa, cuaca di London saat itu berubah menjadi dingin sekali. Ia segera berlari memasuki airport yang hangat itu, karena terdapat heater. Lalu, Alyssa pergi menuju imigrasi.
Setelah 15 menit menunggu bagasi keluar, ia memutuskan untuk menuju ke customer service area yang terletak di dekat pintu keluar airport. Taxi Marci cab yang Alyssa pilih karena ia membawa barang cukup banyak darı Jakarta.
"Halo, Ma, Pa, aku uda sampai nih di London?" Alyssa menelepon orangtuanya begitu keluar dari pesawat.
"Syukurlah. Gimana cuaca di sana?"
"Ternyata dingin banget. Ini aja aku baru keluar dari pesawat, tapi uda kerasa dinginnya."
"Oh, ya udah kamu pakai jaket aja lagi yang ada di hand-carry kamu, Al?
"Uda."
"Uda ya, Ma, Pa, aku mau ke imigrasi dulu?"
"Iya, jaga diri kamu baik-baik ya?"
"Iya, Ma, Pa."
"Bye, Alyssa" kata Bella dan Dedi sambil mematikan handphone yang mereka loudspeaker.
.......
Untuk permasalahan tempat tinggal, ia sudah melakukan riset dari Jakarta mengenai tempat tinggalnya dan ia sudah menemukan sebuah studio di London di dekat University of London. Jarak antara studio dengan kampusnya hanya memakan 10 menit berjalan kaki.Studio tersebut hanya dilengkapi oleh tempat tidur berukuran single, meja belajar, televisi, kamar mandi dan dapur kecil. Ukurannya hanya 6 meter x 6 meter.
Setibanya di sana, Alyssa langsung membersihkan dan beberes barang yang ia bawa. Ia membongkar kopernya satu per satu dan mengeluarkan semua baju dan barang dari dalam kopernya. Setelah itu, ditatanya untuk ditaruh di lemari baju dan laci kamarnya. Koper-koper ia taruh di gudang yang ia dapat. Beruntung, masing-masing studio mendapatkan 2 gudang.
Selesainya beberes, Alyssa mandi dan bersiap untuk beristirahat sejenak sebelum akhirnya ia pergi untuk mencari makan malam. Restoran Jepang yang terdapat di ujung jalan itu cukup kecil membuat Alyssa cukup heran ketika melihat antrian yang begitu panjang sehingga ia penasaran untuk mencobanya.
.....
Pada malam harinya, sesudah makan malam, Alyssa melihat-lihat di sepanjang jalan itu bermacam-macam toko. Mulai dari toko peralatan dapur, hiasan, baju hingga sepatu. Pukul 9 malam, ia sudah berada di studionya dan bersiap-siap untuk tidur. Hari itu adalah hari yang sangat melalelahkan sekali untuk Alyssa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Lama Yang Berjumpa
Lãng mạnAyas dan Alyssa adalah teman SD yang sudah lama tidak pernah berjumpa kembali dikarenakan oleh Alyssa yang berkuliah di London. Takdir mempertemukan keduanya kembali saat Alyssa telah lulus kuliah.