Teman Lama Yang Berjumpa

Berlibur Ke Jakarta

Ujian akhir kuliah telah usai dan rencana Alyssa untuk berlibur ke Jakarta sudah tinggal menghitung hari. Alyssa sudah mengambil dan membereskan kopernya saat itu. Ia juga tidak lupa membelikan oleh-oleh makanan dan baju untuk kedua orangtuanya dan Adiknya di bandara.

Setibanya di bandara, Alyssa dijemput oleh supir pribadi mereka yang bernama Pak Tono. Mobil Alphard hitam melaju di jalan tol  dengan kecepatan yang sedangmenuju rumah Alyssa. Dikarenakan jalanan yang begitu lancar, tak butuh waktu yang lama untuk tiba di rumahnya itu.

"Ma, Pa, Ana, Delia, aku uda sampai rumah,nih?"Alyssa berkata sambil mengangkat koper-kopernya yang dibantu Pak Tono.

"Kakak!!!! Kita semua kangen sama Kakak!!!" Ana dan Delia langsung lari berhamburan keluar dari kamar masing-masing untuk berpelukan dengan Alyssa.

"Sama, Kakak juga kangen. Oh iya, tadi di bandara, Kakak beliin oleh-oleh buat kalian sama Mama dan Papa."

"Oh...., iya? Dek, Mama, Papa mana?"

"Oh, itu, Mama dan Papa sudah tidur daritadi."

"Oh, iya sudah. Kakak ke kamar dulu ya, istirahat? Kalau kalian mau liat oleh-olehnya ada di koper yang kecil itu?"

"Iya, Kak."

"Habis itu, kalian pada tidur, kan besok kalian masih sekolah? Jangan tidur malam-malam?"

"Iya, Kak."
......
Di hari Jumat yang mendung itu, Alyssa yang sedang berlibur di Jakarta selama 2 minggu itu, dikejutkan dengan kabar yang tak terduga. Kabar tersebut datang dari kedua orangtua Alyssa, yang kabarnya akan bercerai dalam waktu dekat ini.

"Al, Mama dan Papa, ingin bicara serius? Duduk sini!!!" kata Bella dan Dedi yang meninta Alyssa duduk di ruang tamu.

"Al, karena kamu sudah dewasa, jadi kami harap kamu dapat dengan bijak menerima keputusan yang telah kami buat?"

"Iya, Ma, Pa, Alyssa akan berusaha menerimanya dengan bijak. Bentar-bentar, tapi ini keputusan apa ya karena aku nggak tau apa-apa dan kalau kalian telepon, kedengarannya semua baik-baik aja?"

"Mama dan Papa jadi sudah bulat untuk bercerai."

"Iya, tapi alasannya kenapa kalian ingin bercerai?"

"Karena alasan pribadi antara Mama sama Papa."

"Oh, iya sudah. Kalau memang itu jalan yang terbaik buat Mama dan Papa, Alyssa akan dukung" Alyssa berkata dengan lemas.

"Makasih ya, sayang!!! Nanti pelan-pelan coba kamu bantu jelaskan ke Adik-Adik kamu, soalnya mereka sepertinya sangat terpukul mendengarnya."

"Iya, Alyssa akan coba kasih penjelasan ke mereka. Mudah-mudahan, mereka akan ngerti setelah dengar penjelasan Alyssa."

"Makasih, ya, Al. Kamu sudah mau bantuin Mama, Papa?" Bella dan Dedi berkata sambil beranjak dari kursi mereka di ruang tamu dan meninggalkan Alyssa di sana sendirian yang mulai menitikkan air mata.