Pengadilan

33 18 8
                                    

Di Hari Sabtu yang cerah itu, keluarga Alyssa menaiki mobil Alphardnya yang hitam untuk menuju ke pengadilan negeri di kawasan Jakarta Pusat. Jalanan terlihat sepi dan lancar, sehingga tak membutuhkn waktu yang lama untuk sampai di pengadilan negeri tersebut. Suasana di dalam mobil tampak tegang dan sunyi, sampai Pak Tono yang memecahkan keheningan tersebut.

"Sudah sampai, Pak, Bu, Non" Pak Tono berkata sesudah ia memarkirkan mobilnya di depan pintu.

"Makasih, Pak" jawab Bella singkat.

Kelimanya turun dari mobil, masih dalam keheningan dan memasukki gedung yang berwarna coklat itu.

Gedung pengadilan itu sangatlah besar. Di depan pintu, masuk tampak bendera merah putih yang berkibar-kibar dan berada di tengah-tengah lapangan. Di dalam gedung itu, terdapat beberapa ruangan sidang. Bermacam-macam kasus juga sering dilakukan di sidang di sana.

......
Tepat pada pukul 11 siang, mereka sekeluarga memasukki ruang pengadilan tersebut. Di luar ruangan, terdapat Tante Alyssa, Ana dan Delia, yang bernama Analise, sedang menunggu di bangku panjang yang tersedia di sana. Teman-teman dari Alyssa pun yang di Jakarta, ikut hadir ke sana untuk memberikan dukungan ke temannya itu.

....
Sementara di luar ruangan, ketika masih ada sisa waktu sedikit sebelum persidangan dimulai,

"Semangat ya, untuk kalian semua:!!!"ujar Analise begitu melihat Adik Iparnya beserta keluarganya berjalan melewatinya.

Keluarga itu tersenyum sepintas ketika melewati kerabat dan teman mereka. Mereka berlima sangat mengucapkan rasa terima kasih, sebab tanpa dukungan dan doa, mereka tidak akan kuat untuk menghadapi persidangan ini.

"Makasih, Mba" jawab kelimanya kompak.

"Semangat, Al!!! Kita semua akan tunggu kamu di sini!!!" ujar Ayas yang mewakilkan teman-teman memberikan dukungan buat Alyssa.

"Makasih, ya, kalian semua uda rela datang ke sini dan menghabiskan hari Sabtu kalian di sini?"

"Iya, nggak papa, Al. Oh iya, Mamaku juga nitip salam buat kalian semua dan memberikan semangatnya" Ayas berkata sambil menggengam tangan Alyssa yang berkeringat karena gugup.

"Makasih. Oh iya, kita masuk dulu, ya?" Alyssa melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan jam 11 siang.

"Iya."

Teman Lama Yang BerjumpaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang