Part 4

1K 73 0
                                    

Taehyung's pov

Kim's family house

"Aku pulang." Kataku pelan. Aku tahu jika di rumah ini hanya ada para pembantu. Ayah? Di kantor. Ibuku juga sama. Auh, melelahkan.

"Oh, kau sudah pulang, sayang." Ujar seseorang dari arah dapur. Langkahku menaiki tangga pun terhenti dan menengok ke arah dapur. Aku memutuskan untuk menghampiri suara tersebut.

"Ibu?" Ucapku datar. Aku memang selalu bersikap dingin pada semua orang, walaupun itu adalah ibuku sendiri. Tetapi, aku masih menyayangi kedua orang tuaku seperti anak pada umumnya.

"Kau sudah pulang. Kau tak membuat masalah hari ini, kan?" Tanyanya lembut padaku.

"Seperti yang kau lihat. Aku ke atas dulu." Jawabku singkat dan segera menuju ke lantai atas, ke kamarku.

Taehyung's pov end

***

Author pov

"IBU!" Panggil gadis bermata sipit seraya melepaskan kacamata hitamnya.

Ia menghampiri ibunya yang juga melambai ke arahnya. Segera ia memeluk wanita yang telah melahirkannya itu. Cukup lama mereka berpelukan sampai akhirnya, perempuan itu melepaskan dekapannya.

"Dimana Taehyung?" Tanyanya.

"Dia tertidur. Daripada nanti dibangunkan dengan paksa, ia akan marah-marah lebih baik tidak, kan? Ibu sangat merindukanmu, Taeyeon." Jawab Nyonya Kim pada anak perempuan satu-satunya, Kim Taeyeon.

Taeyeon ber-oh ria. Ibunya segera menyuruh Pak Hong untuk membawakan koper Taeyeon. Mereka pun kembali ke mobil untuk pulang ke rumah bagai istana milik mereka.

Author pov end

***

Taehyung's pov

Aku terbangun dari tidurku. Kulihat jam bulat berwarna emas yang tertempel di dinding menunjukkan pukul 6 sore. Selama itukah aku tertidur? Aku bahkan belum mengganti bajuku. Ah, ini hari yang melelahkan. Aku menengok ke pintu kamarku yang terbuka. Kulihat ibuku yang sudah berpakaian rapi tengah tersenyum.

"Untunglah kau sudah bangun. Bersiaplah, kita akan kedatangan banyak tamu. Pakai setelan yang sudah ibu siapkan. Pastikan kau mandi dan wangi, paham! Ibu tunggu di bawah, noona-mu juga sudah datang. Cepatlah bersiap." Titah ibuku panjang lebar lalu menutup pintu kamarku pelan.

Aku menatap ke lemari kayu besar yang berhadapan dengan ranjang yang sedang kududuki. Aku berdiri dan menghampiri kaca yang terletak di salah satu pintu lemari tersebut. Aku tersenyum semu melihat pantulan diriku yang masih tampan walaupun baru bangun tidur. Selanjutnya, aku membuka pintu lemari ini. Ibu benar, sudah tergantung rapi setelan dengan dalaman berupa kemeja putih bermotif garis di kerah lehernya.

Aku mengambil pakaian resmi itu lalu menaruhnya di ranjangku yang cukup berantakan. Aku melangkahkan kakiku menuju ke kamar mandi. Aku harus bersiap, setidaknya aku tak membuat mereka malu. Walau aku sering membuat masalah di sekolah, yang mungkin seluruh keluarga telah mendengar kabar tersebut. Bahkan mungkin teman-teman ayahku nanti yang akan membicarakanku.

Taehyung's pov end

***

Hyehyun's pov

"Huh, kau tahu adikku, aku tak suka acara pesta sesama rekan kerja seperti ini. Pasti akan sangat membosankan. Mereka akan membicarakan bisnis yang tak ku mengerti. Auh, kenapa juga aku harus ikut." Curhatku pada Taehyun yang duduk lemas di jok mobil sampingku.

"Kau benar, noona. Apalagi aku di suruh memakai setelan terlalu rapi dan sesak. Apakah ibu tak ingin membelikanku yang baru? Ini terlalu ketat, lihatlah." Ucapnya tak kalah dariku seraya menunjukkan jas yang sangat kecil itu.

Aku memang kasihan pada adikku sekarang. Ia memakai jas yang kekecilan baginya. Sampai-sampai tak bisa di kancingkan. Lucu, tetapi aku tak akan mentertawakannya karena aku sendiri juga sedang tersiksa. Bagaimana tidak? Aku dipaksa ibuku untuk berdandan, menata rambut, memakai dress putih sedikit di atas lutut, belum lagi high heels 12 cm. Sebenarnya tak ada masalah dengan semuanya, hanya saja pestanya diadakan di rumah Taehyung.

Kami terus mengomel tak jelas karena kami berada di mobil yang berbeda dari ayah dan ibu. Andai saja Woohyun oppa mau ikut, pasti kami tak akan mematung di sana nantinya. Karena ia pasti sudah mengenal banyak orang. Alasannya tak ikut hanyalah, ia adalah seorang yang tak boleh menonjol di luar pekerjaannya.

Hyehyun's pov end

***

Author pov

Taehyung menuruni tangga dengan langkah jenjangnya. Ia tampil sangat memukau dengan setelan yang sangat pas di tubuhnya. Tatanan rambut yang ia sisir ke depan membentuk poni yang dibuat berantakan. Sepatu kulit mahal yang mengkilap. Ia sempurna malam ini. Seluruh pasang mata tertuju padanya membuatnya bosan. Apalagi anak-anak gadis dari teman ayahnya yang menatapnya kagum. Ia kembali memasang wajah dinginnya yang masih saja sangat keren.

"Hey, ice prince. Don't you miss me?" Sebuah suara menyambut Taehyung yang baru saja duduk di sofa.

Ia mendongak dan mendapati seorang perempuan cantik dengan dress merah darah selutut. Taehyung berdiri dan tersenyum singkat. Ia lalu memeluk sebentar perempuan yang sedang tersenyum manis ke arahnya.

"Tentu saja aku merindukanmu, noona. Maaf, aku tak ikut menjemputmu di bandara. Aku ketiduran." Kata Taehyung menjawabi pertanyaan Kim Taeyeon, kakak perempuannya. Taeyeon tersenyum melihat adiknya yang belum berubah, masih saja bersifat dingin semenjak kepergiannya.

"Ck. Kau hanya bertambah tinggi, huh? Kau masih tetap dingin pada semua orang?" Tanya Taeyeon sambil duduk di sofa depannya di ikuti Taehyung yang duduk di sampingnya.

"Seperti yang kau lihat. Aku hanya ramah padamu, noona." Jawab Taehyung menatap kakak satu-satunya itu penuh arti.

"Yak! Hilangkan sifat dinginmu itu. Bagaimana jika tak ada yang mau menjadi kekasihmu nanti, huh?" Omel Taeyeon pada adik tampannya itu. Taehyung kembali tersenyum semu dan meminum segelas sirup yang sudah berada di tangannya.

"Aku 'kan tampan." Ujar Taehyung sangat percaya diri. Taeyeon mendesis pelan dan ikut meminum wine di gelas dalam genggamannya.

"Lagipula, sifatku ini tak mempan untuk seseorang." Kata Taehyung seraya memandang langit-langit rumahnya yang berhiaskan ornamen rumit yang indah.

Taeyeon mengalihkan tatapannya ke arah Taehyung. Ia mengerutkan dahinya saat mendengar kata 'seseorang' dalam kalimat singkat yang dilontarkan Taehyung.

"Seseorang? Siapa?"

Taeyeon kembali bertanya pada Taehyung. Taehyung menatap sebentar kakaknya dan tersenyum tipis sambil menyodorkan gelasnya.

Author pov end

***

To Be Continue..

200% [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang