***
Di sisi lain tempat Hyehyun dan Mark yang terduduk, sepasang mata tajam tengah menatap datar pada mereka. Ia tersenyum sinis dan pergi begitu saja.
***
"Kai ah..."
Kai berdehem menjawab panggilan Eunkyo. Ia masih sibuk menyalin pr temannya yang akan dikumpulkan pada jam pelajaran berikutnya. Eunkyo mengaduk-aduk minuman di gelasnya dengan sedotan.
"Aku melihat Hyehyun bersama Mark saat di perpustakaan. Jarak mereka dekat sekali. Andai saja Bu Lee tidak memanggilku, mungkin aku akan melihat apa yang terjadi selanjutnya." Tuturnya sambil menyeruput jus jeruknya.
"Apa? Mark? Apa kau yakin?" Tanya Kai memastikan. Ia mendongak menatap Eunkyo. Gadis itu mengangguk.
"Aku sangat yakin jika itu Mark. Aku bingung, akhir-akhir ini Hyehyun seperti mayat hidup yang tak bicara pada siapapun. Tapi kejadian tadi, terlihat jelas jika Hyehyun akrab dengan Mark. Tidak, mungkin Mark yang ingin akrab dengan Hyehyun." Celoteh Eunkyo. Kai kembali fokus pada kegiatannya.
"Mungkin Hyehyun menyukai Mark atau mungkin sebaliknya." Ujar Kai dengan entengnya. Eunkyo tersedak.
"Apa? Benarkah? Siapa yang mengatakan itu?"
"Aku."
Eunkyo menatap datar kekasihnya. Ia menghembuskan napasnya perlahan.
"Kenapa? Apa aku salah?" Tanya Kai tanpa mengalihkan perhatiannya. Eunkyo menggeleng pelan dan tersenyum.
"Tidak, itu mungkin saja. Tapi, bolehkan aku mencari tau lebih lanjut?" Balas Eunkyo. Kai mengangguk dan tersenyum. Ia mengacak pelan rambut Eunkyo.
"Nah, sudah selesai. Ayo, kita kembali ke kelas." Ajak Kai seraya menarik tangan Eunkyo.
***
"Maksudmu?"
"Jika kau mau jadi sahabatku, aku akan bercerita apa yang terjadi padaku."
Mark mengerutkan dahi lebarnya. Ia menatap lekat wajah Hyehyun yang memandangnya serius. Ia tau jika Hyehyun tidak bercanda. Tapi, jika bersahabat artinya... Entahlah.
"Baiklah. Aku akan jadi sahabatmu. Jadi, berceritalah." Tutur Mark dengan senyum manisnya.
Hyehyun membalas senyuman Mark dengan semu. Ia mengulurkan tangannya yang langsung disambut Mark tanpa basa-basi.
"Baik, kau adalah sahabat pertamaku, selamat." Mark kembali terkejut dengan ucapan Hyehyun.
"Pertama? Lalu Eunkyo?"
"Dia hanya teman dekatku. Aku akan mengesahkannya sebagai sahabatku juga nanti." Ucap Hyehyun disertai dengan muka tegasnya.
"Anak ini, sedang dalam masalah pun, tetap saja konyol. Walaupun wajah manisnya ini serius, tetapi kata-katanya... Dia benar-benar menggemaskan." Batin Mark. Tanpa sadar ia tersenyum sendiri.
"Berceritalah, aku akan mendengarkanmu." Pinta Mark seraya membenarkan letak duduknya yang sebelumnya sedikit melenceng.
Hyehyun memulai ceritanya. Ia bercerita mulai dari bertemu dengan pria itu, satu sekolah dengan pria itu, sampai kejadian menyeramkan itu terjadi. Ia hampir menangis jika Mark tidak menenangkannya. Mark ikut merasakan kesedihan mendalam yang dirasakan 'sahabat baru'nya itu. Namun, yang membuat Mark penasaran adalah, Hyehyun tidak menyebut nama pria yang ia ceritakan.
"Jadi, siapa yang kau maksud 'pria itu'?" Tanya Mark ketika Hyehyun telah selesai bercerita. Hyehyun tersenyum getir dengan tatapan sendunya.
"Apa kau tau Kim Taehyung?" Lirihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
200% [COMPLETED]
Fanfic"Tak ada kata lelah untuk menunggumu." -Hyehyun "Terserah, jika itu maumu." -Taehyung