Part 3

1.1K 85 0
                                    

***

Author pov

Mereka berdua terdiam dengan Hyehyun yang mulutnya sedikit menganga di sertai matanya yang berkedip-kedip. Sedangkan seseorang di depannya hanya tersenyum miring.

"O.. Op.. Oppa?" Ujar Hyehyun tergagap dengan sosok namja berpakaian rapi dilengkapi dasi merah darah di lehernya.

"Haish, gadis gila ini. Kenapa mukamu jelek sekali disaat bertemu dengan oppa-mu yang tampan ini, huh?" Ucap namja itu dan mendapat respon dari Hyehyun berupa muka konyol tak mengerti.

"Oppa.. Ap.. Apa yang kau la.. Lakukan di sini?" Lagi-lagi Hyehyun terbata.

"Sst! Ayo, ikut oppa." Kata pria yang dipanggilnya oppa tersebut sembari menarik paksa tangan Hyehyun dan membawanya ke suatu tempat.

***

"Hey, si trouble maker datang.. Menyingkirlah dia mau lewat.."

"Ouh, beri jalan pada si pembohong.."

"Haruskah kita beri dia karpet merah? Hahaha."

"Tak perlu, bersihkan saja jalannya, hahaha."

"Itu Kim Taehyung! Putra mahkota! Hahaha.."

Taehyung menggebrak meja dengan sangat keras sehingga membuat mereka menutup mulutnya masing-masing. Seluruh pandangan siswa di kelas tertuju padanya. Taehyung menatap satu-persatu siswa yang membicarakannya tadi. Tatapan penuh amarah Taehyung tak dihiraukan oleh mereka. Taehyung hanya menghembuskan napasnya kasar dan memilih untuk pergi dari kelas bagai neraka itu. Ia sedang tak ingin menghajar orang hari ini.

***

"Oppa, apa yang kau lakukan di sini? Dan kenapa kau membawaku ke ruang konseling! Oppa! Tunggu, apakah kau bekerja di sini?" Tanya Hyehyun beruntutan.

"Bingo! Aku bekerja di sini, kenapa?" Tutur oppa Hyehyun.

"Sebagai guru konseling? Baiklah, tunggu! Apa ini? Siapa Park Hyungseok?" Dan lagi secara bertubi-tubi, Hyehyun bertanya pada Woohyun tentang papan nama di atas meja kerja.

"Sudahlah, aku tak bisa menjelaskannya di sini." Ucap Woohyun.

"Tapi, dimana lagi kau akan menjelaskannya padaku?" Rengeknya.

"Ish! Anak ini, akan ku jelaskan di rumah. Oh! Panggil aku Guru Park jika di sekolah, paham?" Titah Woohyun pada adik perempuan kesayangannya ini.

"Kau akan pulang ke rumah?! Benarkah?!" Hyehyun kembali bertanya sangat antusias tentunya. Woohyun mengangguk pelan dengan tersenyum. Hyehyun pun ikut mengangguk walaupun masih penasaran dengan apa alasan kakaknya berada di sini.

Perhatian Hyehyun dan Woohyun teralihkan pada sosok yang sekarang berdiri di ambang pintu ruang konseling. Siswa tampan dengan sejuta masalahnya, Kim Taehyung. Ia memang selalu diwajibkan untuk melapor ke ruang konseling setelah membuat masalah.

Hyehyun segera memalingkan wajahnya dan menunduk. Ia sedikit merapikan rambutnya yang masih tertata rapi. Taehyung sempat terdiam, detik berikutnya ia membungkuk sebentar dan berjalan menghampiri meja Woohyun.

"Apakah anda guru konseling yang baru?" Tanya Taehyung dingin pada Woohyun. Ia mengangguk mengiyakan pertanyaan Taehyung.

"Ada perlu apa?" Ucap Woohyun sembari melirik Hyehyun yang tengah menunduk dalam. "Dia benar-benar gila." Batinnya.

"Saya ke sini untuk melakukan wajib lapor, Pak." Ujar Taehyung dengan melihat sekilas name tag guru barunya tersebut.

"Ah, baiklah. Duduklah. Nam Hyehyun, keluarlah. Urusanmu sudah selesai." Kata Guru Park pada murid yang menunduk dalam di hadapannya ini. Hyehyun sempat terkejut, lalu ia segera membungkuk hormat dan pergi tanpa sepatah kata pun. Ia bahkan tak berani menoleh ke arah Taehyung yang sudah terduduk di kursi sampingnya.

200% [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang