***
Hyehyun's pov
Aku menoleh saat mendengar suara teriakan dari sampingku. Kulihat Taehyung sudah terduduk sambil menutupi kedua telinganya. Ia terus mengerang ketika petir menyambar-nyambar. Tanpa pikir panjang aku segera menghampirinya.
"Taehyung! Kim Taehyung! Kau kenapa? Hei! Kau tak apa? Ya! Kim Taehyung!"
Aku memanggil namanya berkali-kali tetapi ia masih tetap saja menutup kedua telinga dan matanya sambil memekik tak jelas. Aku ikut berjongkok karena ia terduduk.
"Ada apa dengannya?" Tanyaku dalam hati.
Karena otakku telah terpenuhi dengan rasa khawatir tentangnya, aku memberanikan diri untuk meraih wajahnya agar menatapku. Ia membuka matanya dan menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Hei, tenanglah. Semuanya akan baik-baik saja. Tak apa, kau tak perlu takut. Ada aku di sini." Ucapku lembut sembari menarik kedua tangannya agar tak menutupi telinganya lagi lalu menggenggam kedua tangannya.
Ia masih menatapku dalam. Kubalas tatapan sayunya. Napasnya mulai teratur. Ia belum mengalihkan tatapannya dariku. Aku pun tak bisa lepas dari pandangan matanya yang mengunciku. Ia terlihat seperti ketakutan.
Aku sangat terkejut ketika ia tiba-tiba memelukku sangat erat. Aku pun terdiam dalam dekapan hangatnya yang membuatku nyaman. Baru kali ini aku di peluk pria selain kakak, ayah, dan adikku.
"Taehyung.. Memelukku.. Dia.. Memelukku.." Batinku.
Cukup lama ia memelukku. Aku ragu untuk membalasnya, begini saja sudah cukup. Ia melepaskan pelukannya dariku lalu membuang muka dariku. Aku bingung karena tingkah anehnya hari ini.
"Kenapa?" Tanyaku pelan.
"Maaf." Jawabnya yang tak melihat ke arahku. Ia mencoba berdiri, tetapi langkahnya terhuyung jika aku tak membantunya.
"Kau tidak apa-apa?"
Ia hanya melirikku lalu pergi meninggalkanku. Ia berlari di tengah hujan lebat.
"Ada apa dengannya? Apakah ia salah tingkah padaku? Haha, Nam Hyehyun.. Jangan konyol. Tidak, bukankah ia yang konyol? Bagaimana jika dia sakit. Dasar aneh! Haha." Ujarku berbicara sendiri.
Tak lama setelah kepergian Taehyung, mobil jemputanku telah sampai karena sedari tadi tak ada bus yang lewat. Aku segera masuk ke dalam dan tertidur dengan senyum yang belum luntur karena Taehyung yang memelukku barusan.
Hyehyun's pov end
***
Author pov
Haneul Senior High School
Pagi yang cerah di musim semi mengawali hari-hari indah di awal bulan. Para siswa Haneul SHS berjalan riang memasuki sekolah mereka yang sangat besar. Begitu pula gadis satu ini.
Gadis dengan rambut coklat panjang sebahunya yang di ikat ke samping. Dengan langkah jenjangnya, ia mengawali harinya dengan penuh semangat disertai senyuman manis yang tak akan luntur. Gadis itu melewati koridor sekolahnya yang lengang. Ini memang terlalu pagi bagi siswa yang hampir seluruhnya adalah anak-anak orang kaya. Mereka akan berangkat lebih siang hanya untuk berdandan dengan sejuta kekayaan mereka.
Hyehyun memang salah satu dari anak-anak orang kaya itu. Ia selalu berangkat pagi karena ia lebih suka berpenampilan biasa namun masih terlihat cantik. Selain itu, ia berangkat pagi hanya untuk menunggu kedatangan Taehyung. Itulah kebiasaan Hyehyun yang telah mengakar dalam dirinya.
Hyehyun memasuki kelasnya dan segera menaruh tasnya di bangku paling belakang lalu pergi begitu saja. Ia berlari menuju parkiran dan menyembunyikan tubuhnya di balik tembok pembatas. Untuk apa? Taehyung, tentu saja.
***
"Jangan membuat ulah lagi. Ibu lelah mendapat laporan karena kau membuat keributan. Dan juga, nanti Pak Park akan menjemputmu. Ayahmu akan mengadakan pesta di rumah bersama teman-teman bisnisnya. Kau harus baik-baik saja, paham?" Jelas seorang wanita paruh baya dengan setelan rapinya.
"Aku tahu. Lalu kenapa ibu menyita motorku, huh? Menyebalkan." Jawab Taehyung sinis pada seorang wanita paruh baya yang ternyata ibunya.
"Itu hukumanmu. Sudah sampai, cepatlah turun. Ingat! Jangan membuat masalah hari ini!" Perintah Ny. Kim kepada Taehyung agar ia segera turun dari mobil. Taehyung mengangguk dan keluar dari mobil sedan mewah ibunya.
Taehyung melangkah masuk ke dalam sekolahnya. Seluruh siswa menatapnya aneh saat melihat Taehyung turun dari mobil mewah. Taehyung memutar bola matanya malas lalu kembali melanjutkan langkah angkuhnya.
***
"Ck. Mana dia? Apakah ia tak berangkat hari ini? Apa dia benar-benar sakit karena kemarin? Huh, harusnya aku tak mengatakan itu.." Gumam Hyehyun sembari melirik jam tangan biru cyan di pergelangan tangan kirinya yang menunjukkan pukul 8.55 KST.
Hyehyun masih memperhatikan tempat parkir tanpa mengetahui seorang lelaki berkulit tan sedang memandangnya heran. Ia berdiri tepat di belakang Hyehyun. Ia masih saja melihat gerak-gerik Hyehyun yang mencurigakan. Tiba-tiba Hyehyun berbalik karena ia merasa ada yang memperhatikannya. Ia terkejut begitu juga lelaki berambut hitam pekat tersebut.
"KYAA! Kim Kai! Sedang apa kau? Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Hyehyun bertubi-tubi seraya membenarkan posisi berdirinya. Pertanyaan Hyehyun hanya mendapatkan respon muka datar oleh lelaki yang di panggil Kai itu. Kai menjitaknya tanpa menunggu persiapan si pemilik kepala.
"Sakit! Hei! Kenapa kau menjitakku! Ish!" Teriak Hyehyun sambil mengusap jidatnya yang tertutup poni.
"Seharusnya aku yang bertanya padamu, apa yang kau lakukan di sini!" Ujar Kai.
"Aku? Eum.. Tidak. Tidak ada.. Hanya saja.. Lupakan!"
Hyehyun menjawabnya dengan terbata-bata. Karena gugup dengan pertanyaan yang di berikan Kai, ia pun melangkah untuk meninggalkan tempat parkir. Hyehyun berjalan santai di ikuti Kai di belakangnya.
"Oh iya, Eunkyo bilang padaku. Katanya, kau mengajaknya kencan, apakah itu benar?" Tanya Hyehyun saat Kai telah berjalan di sampingnya.
"Eum. Begitulah.." Ucap Kai tanpa menoleh ke arah Hyehyun.
"Syukurlah. Kau tahu, ini kencan pertamanya. Awas saja jika kau berbuat macam-macam padanya!" Kata Hyehyun dengan menatap penuh selidik pada Kai.
"Ck! Kau ini. Aku memang di bilang playboy, tapi aku tak pernah berbuat macam-macam pada gadis yang ku kencani! Lagipula, aku bukanlah playboy seperti yang mereka dan kau kira! Dan juga sepertinya.. Aku menyukai Eunkyo.." Jelas Kai dan memelan saat ia menyatakan bahwa ia menyukai Eunkyo. Hyehyun menghentikan langkahnya begitu juga Kai.
"Benarkah? Aku tak salah dengar, kan? Kau benar-benar menyukainya? Sejak kapan? Kenapa kau tak bercerita padaku? Hey, aku ini sepupumu, kau ingat!"
Hyehyun kembali menyerang Kai dengan pertanyaan bertubi-tubi. Sepertinya ini memang hobi Hyehyun untuk bertanya seperti itu, dengan nada cepat pula. Hyehyun menatap Kai dengan tatapan berbinar andalannya. Sedangkan Kai hanya mengangguk pelan sembari mengusap tengkuknya.
"Hehe, sebenarnya kemarin aku ingin meminta bantuanmu, tetapi.. Aah, aku harus melakukannya sendiri. Untuk kapan aku mulai menyukainya.. Akan kuceritakan lain waktu!" Tutur Kai. Setelah itu ia pergi meninggalkan Hyehyun yang masih mematung.
"Kau beruntung sekali, Eunkyo. Orang yang kau sukai, ternyata menyukaimu juga. Haha.. Sedangkan aku? Cih, dia bahkan membenciku.. Tapi, aku tak boleh menyerah secepat ini, aku harus bertahan! Keajaiban pasti ada! Tunggu aku, Kim Taehyung!"
Hyehyun tersenyum dan kembali melangkah. Namun, baru beberapa langkah ia pergi, ia kembali terpaku akan sosok di hadapannya yang juga terdiam. Hyehyun sedikit menganga karena seseorang di hadapannya.
"Ck. Gadis gila ini lagi."
Author pov end
***
To Be Continue~
![](https://img.wattpad.com/cover/43356367-288-k832173.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
200% [COMPLETED]
أدب الهواة"Tak ada kata lelah untuk menunggumu." -Hyehyun "Terserah, jika itu maumu." -Taehyung