Hyehyun's pov
"Cukup! Hentikan! Apa-apaan kalian!"
Bentak Ahreum pada kami. Taehyung menjauhkan wajahnya dariku, namun ia enggan melepaskan tangannya yang masih setia merangkul pundakku. Tapi setidaknya, teriakan Ahreum sudah cukup membuatku bernapas lega.
Ahreum menampar pipi kiri Taehyung dengan tangan gempalnya cukup keras sehingga membuat Taehyung merintih dan pipi kirinya memerah. Mataku membelalak ketika melihat kejadian itu. Entah apa yang merasukiku, aku justru menyentuh pipi Taehyung yang ditampar dan menatapnya cemas.
"Taetae, kau tak apa?" Tanyaku padanya.
Ia tersenyum sangat tampan padaku. Lalu tatapan kami kembali kepada Ahreum yang sudah penuh air mata di muka bulatnya. Dan tentu saja make up yang sudah luntur tak karuan.
"Apa yang telah kau lakukan padanya!" Bentakku tak mau kalah. Dengan tatapan tajam andalanku tentunya.
"Kalian.. Kalian benar-benar jahat padaku! Aku tak menyangka padamu Kim Taehyung! Kau tau, aku bahkan langsung jatuh cinta padamu saat ibuku menunjukkan fotomu padaku! Tapi apa ini.. Setidaknya kau jujur dari awal dari pada hatiku sakit seperti sekarang ini! Aku akan membatalkan semuanya!" Tutur Ahreum yang dipenuhi emosi pada setiap katanya.
"Dan juga kenapa kau memilihnya? Tak bisakan kau memutuskannya dan menikah denganku?" Lanjutnya lagi.
Aku membulatkan mata akan perkataannya karena jari telunjuknya yang menunjuk tepat di depan wajahku. Taehyung yang menyaksikan adegan itu segera menepis pelan tangan Ahreum.
"Karena aku mencintainya." Ucap Taehyung lembut sembari menatapku dalam. Aku hanya bisa kembali membeku dalam tatapan matanya yang menghangat.
"Arrgghh! Aku akan benar-benar membatalkannya!"
Nada bicara Ahreum terus meninggi sampai akhirnya ia pergi sambil menangis. Sebenarnya perkataannya sangat serius, tetapi ekspresinya yang berlebihan membuat kami terpaksa menahan tawa. Bukan kami, sepertinya hanya aku. Kami menghembuskan napas bersamaan. Aku melirik pada lengan kiri Taehyung yang masih melingkar di leherku. Ia segera melepaskannya saat merasa diperhatikan. Dan tiba-tiba suasana canggung menerpa kami.
"Ehm, Taehyung.." Kataku pelan.
"Aku harus pergi menjelaskan sesuatu. Tunggulah disini, nanti kuberitahu alasannya." Ujarnya datar dan berbalik mulai melangkah.
"Tapi-"
Ucapanku terpotong karena Taehyung telah pergi meninggalkanku. Haruskah aku benar-benar menunggunya disini? Tapi tak apalah, aku tetap ingin mendengar alasannya. Walaupun aku telah merasakan jika aku hanya dimanfaatkan.
Hyehyun's pov end
***
Author pov
Suasana malam hari yang dipenuhi oleh lampu gemerlapan kota, makin membuat dua insan di pinggir sungai Han ini terhanyut dalam pemikirannya.
"Eum, Eunkyo.."
Lelaki berkulit tan tersebut berucap pelan. Lelaki yang akrab disapa Kai ini terlihat ingin menyampaikan sesuatu pada Eunkyo.
"Kenapa?" Tanya Eunkyo tanpa mengalihkan pandangannya dari sungai yang terkenal di kalangan anak muda itu.
"Ah, tidak. Tidak apa-apa." Sela Kai cepat. Sehingga membuat gadis berponi ini menoleh kepada Kai yang sekarang justru sibuk dengan sepatunya yang di adukan dengan tanah.
"Ada apa?" Tanya Eunkyo lagi.
"Apakah kau senang, malam ini?"
"Tentu saja." Ujar Eunkyo sembari tersenyum manis menjawabi pertanyaan Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
200% [COMPLETED]
Fanfiction"Tak ada kata lelah untuk menunggumu." -Hyehyun "Terserah, jika itu maumu." -Taehyung