Part 5

926 73 0
                                    

Author pov

"Tentu saja itu kau, noona." Jawab Taehyung dengan kembali meminum cairan di gelasnya.

"Aku curiga padamu." Ucap Taeyeon sengit. Taehyung tersenyum lagi, tetapi kali ini ia tak menatap kakak cantiknya.

"Taehyung, kemarilah sebentar." Kata ibunya yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Taehyung mengangkat alisnya saat ibunya langsung menarik lengannya.

***

Di sinilah Hyehyun sekarang. Di rumah Taehyung, tempat diadakannya pesta bisnis entah dalam rangka apa, Hyehyun tak ingin tahu. Dari semenjak berangkat ke pesta, ia memang kelihatan tak nyaman. Dan sekarang, ia terlihat mencari seseorang. Siapa? Tentu saja sang pemilik rumah, Taehyung.

Hyehyun sedang dilema akan perasaannya. Ia sebenarnya sangat ingin melihat Taehyung dengan setelan rapi, namun di sisi lain ia tidak ingin Taehyung mengetahui keberadaannya dalam pesta di rumah pujaan hatinya ini.

"Kenapa, noona?"

Hyehyun tak menghiraukan pertanyaan Taehyun yang sebenarnya ia dengarkan. Ia tetap sibuk dalam pencariannya. Taehyun pun hanya menggelengkan kepalanya pelan mengingat tingkah kakak sekaligus sunbae-nya ini yang selalu aneh dan konyol.

***

"Kenapa, bu? Apa yang kau.." Pertanyaan Taehyung terhenti ketika melihat pemandangan di hadapannya kini.

Gadis bertubuh agak berisi dengan dress berwarna hijau neon yang ketat 10 cm di atas lutut. Memperlihatkan tumpukan lemak di perut dan pahanya. Serta make up yang berlebihan, membuat Taehyung membulatkan mata onyx-nya dan bergidik ngeri.

"Ini.. Siapa, ibu?" Tanya Taehyung tanpa melepas genggaman ibunya yang sekarang justru Taehyung yang mencengkeram lengan ibunya.

"Ah, perkenalkan. Ini Nyonya Han, dan ini anaknya Han Ahreum. Dia yang sering ibu ceritakan padamu, yang kau bilang namanya cantik, pasti orangnya juga cantik. Dia yang akan kami tunangkan denganmu."

Ibu Taehyung menjelaskan dengan panjang lebar. Berbagai ekspresi di tunjukkan wajah Taehyung. Tetapi, tak ada satu pun ekspresi bahagia dari wajah sempurna pahatan Tuhan itu. Semua raut muka yang ditunjukkannya adalah berupa rasa terkejut. Tentunya aneh jika Taehyung yang merasakannya. Taehyung menatap gadis di depannya dari bawah sampai ujung rambut. Ia meneguk ludahnya dengan susah payah saat Ahreum mengedipkan matanya kegenitan. Dalam hati Taehyung ia bergumam,

"Kapan aku mengatakan hal bodoh seperti itu?"

"Sepertinya kalian salah paham. Hei, kau ikut aku." Ucap Taehyung datar dengan wajah dinginnya pada Ahreum. Nyonya Kim bergeleng lemah karena sikap buruk Taehyung yang di tunjukkan pada Ahreum di depan Nyonya Han.

"Maafkan Taehyung, nyonya." Ujar Nyonya Kim pada Nyonya Han. Sedangkan yang di mintai maaf hanya tersenyum ringan dan mengangguk. Sepertinya, Nyonya Han juga tidak terlalu yakin tentang 'perjodohan' ini begitu juga ibu Taehyung.

Author pov end

***

Hyehyun's pov

Aku masih mencari-cari Taehyung yang tak muncul juga. Di tengah pencarianku, aku membulatkan mataku saat menemukan sosok Taehyung yang sedang berjalan cepat.

"Ia memang sangat tampan dengan setelan itu. Tapi tunggu! Siapa gadis berisi itu? Kenapa ia mengikuti Taehyungku? Ah, aku harus mengikuti mereka juga!" Seruku dalam hati.

Aku mengikuti mereka sampai di tempat sepi, samping rumah Taehyung. Dengan pencahayaan yang remang-remang, aku memberanikan diri untuk menguping dengan jarak yang 'agak' dekat. Aku menyembunyikan diri di balik tembok dekat Taehyung dan gadis itu.

"Ibuku berbohong padamu, Ahreum." Kata seorang lelaki yang kuyakini adalah Taehyung.

"Apa? Ah, baiklah, tak apa. Aku tahu kau tak menyukaiku, itu pasti. Tapi, kumohon jangan batalkan pertunangan ini." Tutur gadis yang bernama Ahreum itu.

"Aku tak akan membatalkannya. Tapi.." Perkataan Taehyung terhenti.

"Apa?! Taehyung akan bertunangan?! Dengan.. Gadis itu?! Tapi, bagaimana bisa? Tunggu, Hyehyun. Dia masih bilang tapi.." Bisikku pelan. Aku segera menutup mulutku lalu kembali memperhatikan mereka.

"Tapi, aku sudah memiliki kekasih."

Jantungku serasa berhenti ketika mendengar kata 'kekasih'. Apakah, selama ini ia menghindariku karena ia telah memiliki kekasih? Bodohnya kau! Bagaimana bisa kau mencintai orang yang telah memiliki kekasih. Mataku mulai memanas. Aku menutup mulutku rapat-rapat. Aku tak boleh menangis disini.

"Apa?" Ujar Ahreum. Sepertinya ia juga terkejut, sama sepertiku. Aku menghembuskan napas pelan dan hendak meninggalkan mereka. Aku tak sanggup jika untuk mendengarkannya lebih lama.

"Kukatakan sekali lagi, aku sudah memiliki kekasih dan dia ada disini." Ucapan Taehyung berhasil membuatku terpaku.

"Kekasihnya.. Ada di sini?" Tanyaku dalam hati.

"Nam Hyehyun. Keluarlah."

Aku kembali terkesiap akan perkataannya. Dia memanggilku? Benarkah? Bukankah ia tak tahu namaku? Untuk apa dia memanggilku? Apakah ia akan memarahiku karena telah menguping? 

Karena penasaran, aku pun keluar dari persembunyianku dengan langkah ragu. Aku menunduk dalam dan menautkan kedua tanganku yang mulai dingin. Aku juga mulai berkeringat dingin. Jantungku kembali berdebar tak karuan saat sebuah lengan merangkul bahu kecilku dan menariknya agar mendekat padanya. Aku mendongak cepat ke arahnya lalu menatap mata tajamnya yang kini tengah menatapku dengan eye smile-nya.

"Taehyung? Benarkah ini? Ini pertama kalinya kau tersenyum padaku. Kau semakin mempesona." Kata hatiku.

"Perkenalkan dirimu, sayang." Suruh Taehyung padaku.

Apakah ini mimpi? Dia baru saja memanggilku 'sayang'? Entah apa yang aku lakukan, aku justru tersenyum dan mengangguk pelan. Aku mengalihkan tatapanku dari Taehyung ke Ahreum yang ternyata ia lebih pendek dariku.

"Halo, aku Nam Hyehyun senang bertemu denganmu." Ujarku sedikit kikuk. Aku risih akan tatapannya, ia menatapku dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan raut wajah meremehkan.

"Kau kekasih Taehyung?" Tanyanya memastikan. Aku menengok sebentar ke arah Taehyung. Ia tersenyum dan mengangguk. Aku sempat terpukau akan senyumnya. "Dia tampan."

"Begitulah. Seperti yang kau lihat." Jawabku sambil tersenyum semanis mungkin. Rupanya aku dalam keadaan setengah sadar.

"Bagaimana bisa-" Kalimat Ahreum terpotong oleh Taehyung.

"Tentu saja bisa. Kau tak percaya? Haruskah aku menciumnya? Di hadapanmu?" Ucapnya balik tanya. Seketika aku menghadap pada Taehyung. Yang membuatku terkejut adalah Taehyung bilang akan menciumku? Apa ini?

Ahreum terdiam dengan tangan yang mulai mengepal. Kulihat make up di daerah matanya sudah luntur. Sebenarnya sangat lucu, akan tetapi aku tak bisa tertawa sekarang. Apalagi sekarang wajah Taehyung yang sudah berjarak 5 cm dari wajahku.

Aku menatap matanya yang berjarak sangat dekat denganku. Bahkan hembusan napas hangatnya dapat kurasakan menerpa kedua pipiku yang kuyakini telah memerah. Karena aku malu dan tak dapat berpikir jernih, aku menundukkan wajah kepitingku.

Namun, Taehyung justru meraih daguku agar menghadap ke arahnya. Saat hidung kami mulai bersentuhan, aku memejamkan mataku rapat-rapat.

Hyehyun's pov end

***

To Be Continue~

200% [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang