Ancaman

114 9 1
                                    

*

*

*

"Kyung..." Panggil Haechan seraya mendekati namja yang akhirnya menoleh dan menghentikan langkahnya.

"Ada apa?" Tanya Kyungsoo mengernyit heran.

"Kau sudah dengar belum, soal event commweek kampus yang akan diselenggarakan beberapa minggu kedepan?" Haechan tampak bersemangat menyampaikan. Kyungsoo langsung mengeluh lesu.

"Belum,Hae.. baru juga selesai acara kontes kenapa kampus menggelar event lagi" keluhnya.

"Namanya juga masuk festival tahunan. Tiap tahun juga seperti itu. Kali ini, karena kau sudah menjadi runner-up bulan kampus, dipastikan harus ikut andil di kegiatan itu. Mau daftar dalam kegiatan apa saja?" Tanya Haechan heboh

"Entahlah...masih belum kepikiran. Aku akan baca pengumumannya saja nanti"

"Kau belum membaca pesan grup? Namjoon tadi pagi sudah men-sharenya di grup"

"Eoh..baiklah..."

Kyungsoo merasa malas. Ia kemudian melanjutkan kembali langkahnya. Namun Haechan malah mengikutinya. "Hei, ada berita baru lagi"

"Kau ini seperti wartawan saja" celetuk Kyungsoo. Tapi Haechan seolah tak perduli.

"Tapi ini rahasia, Kyung. Kemarin, aku mendapati si Jaehyun beberapa melongok ke kaca jendela ketika kita ada kelas. Kulihat, dia seperti menyorotimu"

"Mwo??" Kyungsoo terpaku kaget. Ia langsung menjadi was-was dan memperhatikan sekitar. Bisa jadi sekarang ia juga diikuti.

"Kau lihat jelas?" Tanya Kyungsoo memastikan. Haechan mengangguk yakin.

"Aku pikir, dia naksir kamu. Terlihat dari cara dia selalu menatapmu dan memperhatikanmu. Jadi ingat saat pertama kali dia bertanya padaku soal dirimu sebelum acara kontes bulan kampus kemarin.." jawab Haechan.

Kyungsoo menelan ludah karena gugup. Sedikit takut juga mengingat kata-kata Jaehyun tentang rasanya untuk Kyungsoo. Apakah dia sudah terobsesi padanya? Tiba-tiba membayangkan itu, membuat Kyungsoo ngeri.

"Kau ada hubungan apa dengan anak fakultas kedokteran itu, Kyung?" Haechan masih penasaran.

"Tidak ada. Kami hanya berteman biasa" jawabnya sedikit gugup.

"Bisa jadi, dia menganggap bahwa kau bukan temannya. Dia merasa lebih dari itu. Meskipun dia memang tampan dan dari fakultas kedokteran, tapi tetap saja caranya untuk mendekatimu sedikit ngeri. Seperti terobsesi begitu"

"Sudahlah, Hae...mungkin saja kau yang berpikir berlebihan tentangnya" bantah Kyungsoo. Entah kenapa ia tak mau menyinggung soal Jaehyun lagi. Mengingatnya saja sudah membuat khawatir dan takut. "Aku mau ke perpus dulu"

Kyungsoo mengakhiri percakapan dan langsung melenggang pergi. Untungnya Haechan tak lagi mengejar. Bisa-bisa semakin takut dirinya kalau dengan Haechan membahas Jaehyun.

Suasana perpustakaan yang sedikit legang dari biasanya membuat Kyungsoo mulai melupakan kejadian tadi. Kini ia sibuk memilih buku yang ia cari. Setelah ketemu, dia memutuskan untuk mencari tempat kosong untuk mulai membaca. Gara-gara mengikuti kontes kemarin, ada beberapa tugas yang tertinggal sehingga ia harus segera menyelesaikannya. Kini, Kyungsoo hanya fokus membaca untuk bahan materi tugas makalahnya.

Di lain sisi, sepasang mata memperhatikannya sejak tadi. Siapa lagi kalau bukan Jaehyun.
Melihat hanya ada beberapa orang saja yang duduk disekeliling Kyungsoo, dan kebetulan sela bagian sebelah sisi yang Kyungsoo tempati kosong semua, digunakan Jaehyun mengambil kesempatan untuk mendekatinya. Ia segera berjalan dengan membawa sebuah buku tebal yang diambilnya secara acak tadi.

2Moons [Chansoo Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang