"Zero sayang, ayo makan bersama" ucap seorang wanita paru baya yang masih cantik yang bernama Anara Aprilio
"Maaf bunda, Zero harus berangkat cepat hari ini jadi gak sempet sarapan bunda aja ya yang makan" ucap Zero sambil berlari ke arah pintu
"Mau bunda bekalin aja?" tawar Nara
"Gak usah bun, nanti Zero makan di kantor aja" tolak Zero lembut
"Tapi... "
Nara hanya tersenyum miris, saat melihat anak satu-satunya yang ia sayangi tidak lagi menemaninya, dia ingin Kevin yang dulu, sebelum perceraian itu terjadi.
"Zero... Maafkan bunda sayang... "
...
Terlihat di sebuah perusahaan ternama, seorang pria memakai jas berwarna hitam di padukan kemeja putih sedang berjalan di sekitar area kantor.
Pria itu adalah pria yang di segani, karena dia adalah pemilik perusahaan yang begitu banyak dan tersebar di beberapa negara, dan katanya dia adalah seorang mafia.
Deandra Geofran seorang pria tampan berwajah tegas, Dean juga adalah pria paling di segani, sosok Dean juga di gadang-gadang sebagai mafia terkenal juga.
Tok, tok, tok
Suara ketukan pintu dari ruangan milik Zero, membuat sih pemilik ruangan langsung menoleh ke sumber suara dan menyuruh orang tersebut untuk masuk.
"Hai putra papa, sudah sarapan?" tanya seorang pria yang membuat Zero memberhentikan pekerjaannya
"Kau... Apa yang kau lakukan disini?" tanya Zero berusaha menahan amarah
"Tentu saja untuk mengantarkan sarapan dari bundamu" jawab Dean dengan senyum miring nya
"Apakah ini caramu untuk membuat bunda percaya dan akhirnya menikah dengan mu? Huh... Sungguh tidak elit" sindir Zero
"Walaupun caraku tidak elit, tapi sebentar lagi kau akan menjadi putra ku, dan kau tidak akan bisa menolak hal itu" tekan Dean sambil tersenyum miring
"Apakah aku tidak salah dengar? Kau akan menikah dengan bunda? Apakah kau memiliki buktinya?" tantang Zero
"Tentu saja kau mau melihat nya bukan? Baiklah ini ambillah" ucap Dean sambil memberikan sebuah undangan pernikahan
Mata Zero membulat sempurna, saat melihat nama bunda nya yang berada di undangan pernikahan tersebut, dan tanggal pernikahan tinggal beberapa hari lagi.
"A-apa yang kau lakukan hah!" tanya Zero marah sambil mencengkram kerah Dean
"Tidak ada, bunda mu hanya menyetujui lamaran ku saja dan kami akan menikah sebentar lagi"
Zero terdiam, cengkraman yang berada di kerah milik Dean melemah, Dean sendiri hanya tersenyum miring melihat ekpresi yang di lontarkan oleh Zero.
"Bersiap-siaplah manis, kau akan segera menjadi bagian dari keluarga Geofran" ujar Dean sambil menepuk kepala Zero lalu pergi dari ruangan calon anaknya
"Katakan kalau ini hanya mimpi... "
...
Di malam harinya, Zero segera pulang untuk bertanya kepada bunda nya tentang masalah tadi, Zero tidak mengetahui hal ini sebelumnya, apa dia tidak sepenting itu?
"Bunda" panggil Zero
"Zero sudah pulang, ayo sini sayang, bunda buatin makanan kesukaan kamu" ucap Nara sambil tersenyum lembut
"Bunda, Zero ingin bertanya sesuatu kepada bunda, apa boleh?"
"Tentu saja sayang, kau mau bertanya apa hmm?"
"Apa benar bunda akan menikah dengan om Dean?" tanya Zero membuat Nara terdiam
"Kau tahu darimana hmm?"
"Tidak perluh tahu tentang itu, sekarang bunda jawab, apakah benar bunda akan menikah?"
"Ya, bunda akan segera menikah" jawab Nara lirih
"Kenapa bunda tidak memberitahu sebelum nya? Apakah aku tidak penting bagi bunda?" tanya Zero lirih
"Bukan begitu sayang"
"Lalu? Kenapa bunda tidak memberitahu sebelum nya? Aku hanya khawatir kalau bunda di sakiti seperti dulu lagi"
"Zero... "
"Baiklah kalau bunda mau seperti itu, itu terserah bunda"
Zero pergi begitu saja sambil meninggal kan bunda nya yang sedang menangis juga, Zero juga lelah hari ini, Zero hanya ingin menjaga hati bundanya dari orang lain.
Sungguh rumit, dan Zero tidak ingin kejadian dulu terulang lagi, saat bunda nya di sakiti oleh seorang pria yang katanya ayah kandung nya.
Zero hanya ingin menjaga bundanya dari pria seperti itu, apakah ia melakukan kesalahan? Zero kecewa dengan tindakan bundanya yang terbilang sembrono.
"Tuhan, aku ingin seperti dulu... "
...
Keesokan harinya, Zero duduk di meja makan, di sana ada bunda nya, Dean dan ke dua anaknya, ternyata salah satu anak Dean masih di bawah umur nya.
Leonar Geofran seorang pebisnis handal, Leo adalah anak pertama dari Dean dan mantan istrinya, Leo memiliki sifat yang dingin seperti Dean, Leo berumur 21 tahun.
Lean Geofran umurnya masih 19 tahun, memiliki wajah yang begitu tampan sifatnya berbeda dari Dean dan Leo, yakni Lean sedikit ceria, jahil dan suka tersenyum.
Zero hanya memakan makanannya tanpa minat untuk melihat ke 3 orang di depannya ini, Nara sendiri hanya tersenyum melihat perubahan sikap Zero, karena ia masih marah.
"Bagaimana persiapan pernikahan nya?" tanya Nara kepada Dean
"Berjalan dengan lancar, kau jangan khawatir tentang hal itu"
"Undangan pernikahan nya apakah sudah di sebar?" tanya Lean
"Sudah"
Tak
Dengan sengaja Zero membanting sendok makan nya, ia langsung saja pergi dari ruang makan, apakah bunda nya tidak mengerti kalau ia sedang marah?
Sungguh rasanya Zero ingin membakar rumah ini, agar Dean dan ke dua anaknya tidak datang ke rumah nya, tentunya Zero dan Nara akan pindah.
Tidak mungkin kan meninggali rumah yang sudah hangus terbakar, kalau bisa itu hanya orang aneh, dengan langkah sengaja di hentakan Zero keluar dari rumah.
"Zero maafkan bunda, bunda akan segera memberitahu hal itu"
.
.
.
.
.
Tbc.
Cerita masih baru+anget, jadi jangan lupa vote, komen and follow ya, kalau mau feedback kan langsung DM aku aja, makasih.
Babay❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Itu Keluarga? [ End ]
Teen Fiction[ Tetap votmen ya walaupun udah end ] Keluarga itu bahagia! apa iya? Kadang memiliki keluarga itu tidak sama sekali bahagia, seperti remaja ini yang hanya memiliki bunda nya saja sejak ayahnya meninggalkan dirinya dan sang bunda. Zeronay aprilio Se...