06🍂 < Revisi ✅>

9.8K 570 10
                                    

Di pagi harinya, mansion keluarga Geofran kalang kabut saat Zero tidak ada di kamarnya, dan mereka menduga kalau Zero kabur tadi malam dan benar saja.

Dean sempat mengecek tempat ia menaruh data perusahaan milik Zero dan ternyata data perusahaan tersebut hilang, sepertinya Zero mengambilnya sebelum pergi.

"Kau memang pintar boy" ucap Dean sambil tersenyum miring

"Bagaimana? Apakah datanya ada?" tanya Dion George kakak dari Dean

"Tidak"

"Wahh... Ternyata putramu pintar juga, apakah dia akan kau gabungan di kelompok mu?"

"Tidak kak, aku tidak mau Zero mengikuti jejak ku cukup Leo dan Lean saja"

"Haha... Kau benar, walaupun dia memiliki wajah yang tampan dan tegas seperti mu, tapi hatinya memiliki sisi lembut seperti Nara"

"Kau benar kak"

"Dean, bagaimana? Apakah kau sudah menemukan Zero?" tanya Nara lirih

"Belum sayang kau jangan khawatir, Zero sekarang baik-baik saja, aku jamin itu" jawab Dean sambil berusaha menenangkan Nara

"Apakah perluh aku cari pa?" tawar Leo

"Tidak usah boy, dia pasti berada di perusahaan nya atau tidak rumah bunda mu dia tidak akan bisa pergi jauh" ujar Dean yakin

"Bagaimana papa bisa yakin seperti itu?" tanya Lean bingung

"Karena papa sudah memblokir semua jalur darat, udara dan laut hanya untuk Zero, agar Zero tidak bisa keluar dari negara ini" jelas Dean sambil tersenyum miring

"Baiklah, kami percaya dengan mu pa"

"Tentu saja boy"

...

Zero duduk di ruang tamu rumah bunda nya, ia baru sampai karena jarak mansion dan rumah bunda nya itu sangat jauh dan memakan waktu sekitar 3 jam lamanya.

Untung saja kaki Zero tidak putus karena berjalan sangat jauh, mobil nya juga masih berada di mansion Dean, Zero bingung bagaimana cara mengambil mobilnya.

Memang ia memiliki uang untuk membeli mobil baru, tapi mobil yang berada di mansion Dean adalah mobil kesayangannya, ia tidak bisa membiar kan kesayangan nya sendirian disana.

Tok, tok, tok

Pintu utama rumah di ketuk oleh seseorang, Zero takut kalau itu adalah Dean tapi karena penasaran lantas Zero mengintip dari jendela rumah, Zero berdecak malas.

"Kenapa kau lama sekali hah? Membuka pintu saja aku harus menunggu 5 menit di luar" gerutu Jay sambil memasuki rumah Dean

"Yang namanya tamu itu harus sabar nunggu pemilik rumahnya buka pintu dan kamu, enak banget langsung masuk gitu aja" kesal Zero

"Kalau aku menunggu mu, Bisa-bisa aku satu jam berdiri di luar"

"Tentu saja tidak" sarkas Zero

"Sebentar, sekarang kau sudah menyuruh ku untuk masuk dan duduk belum?" tanya Jay sambil menarik turunkan alisnya

"Belum" jawab Zero polos

"Nahh, sudah tahu kenapa masih marah?" tanya Jay dengan muka mengejek

"Akhh! Sudahlah, dari pada berdebat denganmu mending aku tidur" ucap Zero kesal, sambil berjalan ke arah kamarnya

Jay hanya mengekori Zero sampai remaja setengah dewasa tersebut ke kamar, dan Jay juga mengikuti Zero untuk masuk ke kamar, Zero yang melihat hal itu hanya cengoh.

Apa Itu Keluarga? [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang