13🍂 < Revisi ✅>

7.6K 438 41
                                    

"Sedang memikirkan apa hmm?"

"Leo, apa kau mau memberitahu ku apa yang sebenarnya di sembunyikan oleh bunda dan om Dean? Hanya kau satu-satunya harapan ku"

Leo terdiam, ia tahu kalau Zero mendengar pembicaraan mereka beberapa hari lalu saat sedang membahas tentang rahasia yang di sembunyikan dari Zero.

"Apa kau siap kalau mendengarkan kisah ini? Dan apakah kau akan percaya dan tidak marah?" tanya Leo sambil menatap mata Zero

"Ya, jika pembahasan itu tidak membawa kejadian yang kelam bagiku maka aku tidak akan marah"

"Baiklah jika itu yang kau mau, sebenarnya kau.. "

"Kak Leo, kak Zero ayo sarapan sudah di tunggu bunda dan papa di bawah" ucap Lean sambil memasukki kamar Zero

"Ya, Zero ayo kita sarapan terlebih dahulu"

"Tapi.. "

"Nanti akan ku beritahu, kau ke bawah saja duluan"

"Hmm"

Zero pergi dari kamarnya untuk pergi ke ruang makan yang berada di lantai 1, dan setelah kepergian Zero, Lean langsung saja menatap tajam kakak pertamanya ini.

"Apakah kau gila hah?! Jika kak Zero tahu hal ini dengan cepat dia pasti akan berpikir yang aneh-aneh" ujar Lean marah

"Dan jika kita menunda-nunda penjelasan ini, maka om Zean akan segera memanfaatkan hal ini untuk mengambil hal asuh Zero" balas Leo dengan nada kesal

"Aku tahu kak, tapi bunda dan papa masih menyiapkan beberapa hal untuk penjelasan nanti, jika kita terburu-buru itu juga tidak bagus"

"Terserah kau saja, yang penting jika om Zean sampai mencoba mengambil hak asuh Zero maka aku tidak akan diam saja"

Leo langsung saja pergi dari kamar Zero dan meninggalkan Lean yang masih terdiam, situasi ini sungguh sangat sulit dan bahkan Zero tidak akan mempercayai nya.

"Ya Tuhan, apa yang harus ku lakukan sekarang"

...

Hari ini mansion Geofran sedang sepi karena penghuninya yang lain sedang pergi keluar, Leo sedang bekerja, Zero sedang kuliah siang, dan Lean juga ada kelas hari ini.

Dan di mansion hanya ada Dean dan Nara yang tengah duduk tenang di ruang tengah, tapi sepertinya mereka tidak bisa santai karena akan ada tamu yang tidak di undang.

"Maaf tuan, tuan Zean datang dan ingin bertemu dengan anda dan nyonya Nara" ucap salah satu bawahan Dean

"Suruh masuk saja"

"Baik tuan"

Beberapa saat kemudian terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah ruang tengah, Dean dan Nara berdiri dari duduknya dan siap untuk menyambut Zean.

"Untuk apa kau kemari?" tanya Nara dingin sambil menatap Zean dan keluarga nya

"Aku hanya ingin memberikan ini saja pada kalian" jawab Zean dingin sambil memberikan sebuah amplop kepada Nara

Perasaan Nara sudah tidak enak, dengan hati-hati ia membuka amplop tersebut dan membacanya, seketika tangan Nara meremat isi dari amplop itu sambil menatap Zean.

"Apa maksud mu Zean? Zero adalah anak ku dan kau seenaknya ingin mengambil hak asuh Zero?" tanya Nara sambil melemparkan kertas itu

"Tentu saja Zero anakku, dan aku juga memiliki hak dengannya, aku akan menunggu mu di pengadilan minggu depan, dan aku pastikan Zero akan tinggal bersama ku"

"Dalam mimpi mu, aku tidak akan menyerahkan Zero dengan mudah kepada mu"

"Dan aku juga akan berusaha untuk mengambil hak ku, dan aku tidak mau membuat Zero menderita karena hidup dengan jalang seperti mu"

Apa Itu Keluarga? [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang