07🍂 < Revisi ✅>

9.2K 541 13
                                    

Di pagi harinya, Zero di buat panik lantaran ia bangun terlalu siang dan kelas akan di mulai dalam 15 menit lagi, untung saja Zero sudah mandi jadi tinggal berangkat saja.

"Zero ayo sarapan dulu, papa sudah membuatkan nasi goreng" teriak Dean yang berada di dapur

"Maaf pa, Zero gak bisa sarapan, karena udah telah nanti aja ya" ucap Zero terburu-buru sambil berjalan keluar dari rumah

Dean terdiam saat Zero tadi menyebut dirinya dengan panggilan papa dan ia juga meminta maaf karena tidak bisa sarapan, apakah Zero akan segera menerimanya?

Jika iya, maka Dean akan mempersiap kan tahap selanjutnya, agar Zero bisa menerimanya kenyataan yang cukup sulit dan pahit, Dean takut kalau Zero akan membencinya nanti.

Dengan terburu-buru Zero mengendarai motornya, ya untuk sekarang ia berangkat menggunakan motor, setelah ia berhasil membawa mobil kesayangan kembali.

Maka ia akan berangkat mengguna kan mobil, bisa habis kalau Nara melihat Zero menggunakan motor seperti ini, Zero menyembunyikan motornya ini di garasi tengah.

Jadi bundanya tidak tahu kalau ia memiliki motor, dan tentunya dengan hobi milik Zero yang sangat tidak di sukai oleh Nara yaitu balapan, Nara hanya khawatir kepada Zero.

Bukan bermaksud untuk tidak mendukung hobi anaknya, tapi itu sangat berisiko dengan kematian, dan Zero adalah pelita bagi Nara dan begitupula sebaliknya.

...

Untung nya Zero masuk tepat waktu, dan kelas akan segera di mulai 5 menit lagi, Zero berusaha mengendali kan ekspresi nya dan berjalan ke arah kelasnya.

Semua siswa dan siswi yang berada di lorong kelas langsung memerhatikan Zero, karena Zero terlihat sangat tampan dan kaya raya itu membuat mereka tergila-gila.

Sesampainya di kelas, Zero langsung duduk di salah satu meja yang tentu nya kosong, dan hanya tinggal menunggu gurunya saja, untuk Jay beda kelas dengan Zero.

Setelah beberapa menit akhinya dosen pun sampai dan pembelajaran segera di mulai, Zero banyak diam saat di dalam kelas karena ia belum terbiasa.

Jam istirahat berbunyi dan beberapa kelas sudah Zero lewati dengan baik dan sekarang tujuannya adalah kantin karena ia belum sarapan dari pagi tadi.

Ternyata di kantin cukup ramai, membuat Zero agak tidak nyaman dan segera mencari tempat duduk, ternyata disana sudah ada Jay, Key dan Davin.

"Zero kemari!" teriak Jay dari kejauhan

Zero tersenyum tipis dan segera pergi melangkah ke arah Jay, ternyata mereka sudah menunggu nya, terlihat dari mereka yang belum memesan makanan.

"Apakah kalian menunggu ku?" tanya Zero lembut

"Tentu saja, kau mau pesan apa? Biar kali ini aku yang memesannya" tanya Jay sambil berdiri dari duduknya

"Apa saja, yang penting jangan mie ya karena aku belum sarapan hari ini" jelas Zero yang dia angguki oleh Jay

Setelah Jay pergi, entah kenapa Zero merasakan aura yang tidak enak di sini, padahal tadi aura nya baik-baik saja, dan sedari tadi Key dan Davin melihat Zero dengan tatapan tajam.

"Kenapa? Apa ada yang salah?" tanya Zero setelah mengumpulkan keberanian nya

"Kenapa kau tidak sarapan?" tanya Davin balik

"Karena terlambat"

"Lain kali jangan terlambat sarapan lagi kalau perluh kami akan mengantarkan sarapan setiap kau berangkat kuliah pagi" ujar Key

Apa Itu Keluarga? [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang