curhat

428 15 0
                                    

Aish pun duduk di samping Abinaf, awalnya Aish ingin duduk di samping Izza namun niatnya di urungkan karna tidak enak jika orang tuanya tau permasalahan antara mereka berdua

"Nanti kamu ke kantor dulu kan dam" tanya papa

"Iya pa, nanti sekalian mampir ke pesantren bentar, mau nukarin koper" ucap Abinaf dan di anggukin oleh papa

"Rame banget ya ma, kalau kita ngumpul kayak gini" ucap papa

"Iya apalagi kalau udah ada suara bayi" ucap mama

Aish hanya menatap kedua orang tuanya, Izza hanya terdiam biasanya dia akan heboh jika di tanya soalnya bayi
namun pagi ini ialah masih kebayang suara tangis Aish semalam

"Doin ya ma, pa"  ucap Abinaf sembari menatap Aish sekilas

Skip

"Dek, obat kakak masih ada" tanya Aish yang sedang mencuci piring

"Masih kayaknya kak, kakak kenapa sakit"  ucap Izza

"Ga dek, kepala kakak pusing" 

"Yaudah biar Izza aja yang cuci piring nya kak"  Izza pun segera mengambil ahli mencuci piring

Papa dan Abinaf sudah berangkat 3 jam yang lalu di rumah sekarang hanya ada Aish dan Izza, mama pergi arisan dengan teman-temannya

"Kak minum dulu"  ucap Izza

"Kakak ada masalah" 

"Gak ada dek"

"Gak usah bohong kak, semalam Izza dengar semua"  ucap Izza

Kini mereka berada di kamar Izza, awalnya mereka ingin menonton drakor tapi kepala Aish sangat sakit, mungkin itu efek dari nanggis semalam, mendengar perkataan Izza, Aish pun langsung menangis di depan adeknya
Izza langsung memeluk tubuh kakaknya itu,  Aish menceritakan semua kejadian,  Izza sangat geram dengan kakak iparnya itu, Aish menceritakan kalau sebelum berangkat tadi Abinaf memberi menjelaskan kalau dia dengan Mawar tidak ada hubungan apa-apa

Mawar memang sempat suka dengan gus Abinaf namun gus Abinaf menolaknya, karna mereka tidak cocok, masalahnya sudah selesai tapi rasa sakitnya masih terlihat jelas, sebelum berangkat gus Abinaf memblokir no Mawar dan mengirim pesan agar tidak usah menganggu nya lagi

Mendengar menjelaskan dari Aish, Izza sangat senang jikalau ini hanya salah paham, namun Izza takut gimana dia nikah nanti, ia tidak mungkin sekuat kakaknya, Kakaknya emang galak tapi Aish ialah tipe orang yang sangat sabar dan mau memaafkan kesalahan orang bahkan orang tersebut melakukan kesalahan yang sama seperti teman smp yang dulu, Aish dan Izza sangat lah berbeda,  Izza ialah tipe manusia  yang tidak percaya dengan rasa cinta, ia muak dengan laki-laki,  Izza nomal ygy tapi dia tidak mau ribet, lagipun Izza sangat tomboy berbeda dengan Aish, namun di balik tomboy nya itu, Izza snagat pintar masak

Setelah Acara curhat kini mereka berduapun melanjuti drakor, tadi nangis gara-gara kehidupan nyatanya kini air matanya untuk drakor di depan matanya

Skip

Sudah 2 hari Papa dan Abinaf keluar kota, kini Aish duduk di taman kampus bersama 2 sahabat

"Gimana ceritanya lo bisa salah paham woyy" ucap Aaira

"Makanya jangan ngaku sepupu "

"Dari pada tu si mawar cabe-cabean mending kita aja jadi madu lo"  ucap Chayra tanpa merasa dosa

"Gue mah ogah,  mending gue janda dari pada di madu"  ucap Aaira

"Gue juga ogah dapat madu kayak kalian, dan yang harus kalian tau kalau gue gak mau berbagi, punya gue ya punya gue gak ada yang bisa nyentuhin punya gue"  ucap Aish dramatis

"Kiww kiww dulu gak seh"  ucap Chayra

"Orang mah enak  dapat nikah nya sama Idola" 

"Kok, suami lo jarang ngisi pengajian"

"Mas suami sibuk kantor+ngurus pesantren, tambah ngurus gue"  ucap Aish

"Udah bucin parah nih anak"

"Biarin, dari pada bucin sama orang yang gak pasti mending sama suami"  ucap Aish yang tidak mau kalah

"Iya deh iya, ldr nih ye"

"Besok pulang tu"  ucap Aish sembari mengulur lidahnya

Setelah 2 kelas selesai Aish memilih izin pulang terlebih dahulu, karna kepala jga sangat pusing,  dua sahabat nya setia mengantar Aish ke rumah kedua tua Aish, lagipun alasan mereka untuk bolos karna malas banget belajar dengan dosen killer

Sesampainya di rumah, Aish melihat mama dan Izza yang sedang menghidangkan makan siang mereka bertiga

"Makan dulu ka"

Aish langsung duduk di samping Izza, Izza menatap wajah Aish

"Tumben pulang cepat kak" 

"Gue bolos"

"Apa kak bolos? "  ucap mama nimbrung obrolan anak-anaknya

"Gak Ma, Aish lagi gak enak badan, Aish izin pulang"  ucap Aish

"Kamu sakit kak?, kakak ada salah makan gak? "

"Kakak malam kemaren kan gak makan ma" ucap Izza,  Aish langsung menatap Izza berharap memberi kode, namun harapannya musnah

"Kakak-kakak gak berubah-rubah juga kakak nih ya,  Izza antar kakak ke kamar, nanti biar mama antar bubur"  Ucap mama

"Yok kak" 

Dengan senang hati Izza mengantar Aish ke kamar, Izza tidak pernah lagi masuk ke dalam kamar Aish semenjak Aish sudah menikah

Huekksss huekkkk
Aish langsung berlari menuju kamar mandi dan di susuli Izza sembari mengelus-gelus punggung kakaknya

"Lambung kakak kambuh kayaknya dek, kamu tolong telpon om rio dek"  ucap Aish sembari mencuci mulutnya

Om rio ialah dokter pribadi keluarga pak Imron sudah 20 tahun jadi tidak heran jika ada yang sakit langsung nelpon beliau

Aish terbaring lemah di kasur, sembari mata tertutup, rasanya mual sekali, ini bukan perkali Aish kambuh,  sering kali kambuh jika kalau makanya sering telat

"Gimana dok" 

"Sepertinya, Aish harus di rawat ke rumah sakit buk"  ucap dokter rio

Mendengar menjelas dokter, mama dan Izza Langsung membawa Aish ke rumah sakit terdekat,  dan mereka sudah menghubungi papa dan Abinaf,  mendengar kabar bahwa Aish masuk rumah sakit,  Abinaf sangat khawatir, papa mintak Abinaf untuk pulang dulu

Lagipun 1 hari lagi, papa bisa meng handle masalah perusahaan sendiri, biasanya juga sendiri jadi hal ini sangat mudah pagi pak Imron

Skipp

"Halo mas"

"..... "

"Apa kecelakaan"

".... "

"Iya saya sedang di rumah sakit kota sekarang" ucap Aish langsung mematikan sambung telpon tersebut

"Kenapa kak"  tanya mama

Aish langsung menangis di pelukan mamanya,  Izza sangat bingung dengan kakaknnya yang tiba-tiba menangis

"Abinaf kenapa nak"

"Mas...... "

"Kecelakaan ma"  tangis Aish semakin pecah,  Aish yang masih terbaring lemah di rumah sakit malah dapat informasi jikalau suami kecelakaan dan akan di larikan ke rumah sakit kota

Melihat poto mobil yang di kirim oleh orang yang membantu suaminya, bagian depan yang sudah hancur lebur, pikiran Aish sangat kacau, ai sudah memikirkan yang tidak-tidak

Happy Reading guys
Gimana nih kira-kira kabar, gus Abinaf selamat gak y??
kasian sekali Aish guys

AL-GHAAZIY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang