secangkir coffee

176 12 0
                                    

Jangan kamu memilih laki-laki lain, namamu di sebut laki-laki lain saja sudah menghidupkan air cemburu ku

Abinaf Al-Ghazziy

Setelah mendengar menjelasan Chayra dan Aaira mood Gus Abinaf hancur, Gus Abinaf mengajak Aish untuk pulang ke Villa, Aish yang merasa suasana terlihat canggung pun mengikuti permintaan Gus Abinaf dan di ikuti oleh sahabat-sahabat mereka, Bumi terdiam menatap kepergian mereka ber sembilan, Bumi sangat frustasi

Sesampainya di Villa suasana semakin canggung tidak ada yang berani membuka suara, merasa suasana yang sangat dingin Chayra pun berusaha mencairkan suasana

"Kita habis ini plannya kemana" Tanya Chayra

"Kayaknya kita... "

"Kita pulang Aish" Ucap Gus Abinaf memotong membicaraan Gus Umar

Sahabat Gus Abinaf dan Aish pun paham dengan kondisi ini, Aish terlihat tidak nyaman, Gus Abinaf langsung menuju kamar dan meng kemaskan barang-barang

"Gue mintak maaf ya, gara-gara gue liburan kalian berantakan" Ucap Aish pelan sembari tertunduk

"Gak Ai, ini bukan salah lo, yaudah kita pulang Bareng-bareng ya" Ucap Aaira

Kini di dalam mobil ada Chayra dan Gus Umar, Aish dan Chayra duduk di belakang sementara Aaira dan ustadz Ameer hanya berdua di mobil, ini permintaan ustadz Ameer karna khawatir kalau Gus Abinaf membawa mobil apalagi Gus Abinaf emosinya belum stabil

"Ya Allah masalah kemaren baru aja selesai, sekarang kau uji kami lagi" Batin Aish menatap Gus Abinaf di depan

Chayra paham dengan kondisi Aish, Chayra memeluk tubuh Aish, Aish langsung memeluk Chayra kembali, Aish berusaha menahan tanggis
Gus Abinaf dan Gus Umar tau dengan kondisi dua perempuan di belakang mereka tapi mereka memilih untuk diam karna Gus Abinaf masih saja di selimuti rasa cemburu dan Gus Umar bingung ingin memberi saran apa akhirnya Gus Umar memilih diam

Sesampainya di rumah Gus Abinaf dan Aish mereka ber empat pun pamit
Gus Abinaf membawa koper dan membawanya masuk ke dalam kamar mereka, Aish terlihat canggung di depan Gus Abinaf, Aish menyusul Gus Abinaf dari belakang

Di kamar pun Gus Abinaf masih mendiamkan Aish, Gus Abinaf sibuk dengan laptop dengan perkerjaan nya
Aish yang merasa dirinya tak di anggap oleh Gus Abinaf pun menghampiri Gus Abinaf, Aish sangat takut ini pertama kalinya Gus Abinaf marah biasanya tidak pernah seperti ini, kalau pun marah pasti Gus Abinaf tetap menanyakan Aish sudah makan atau belum?  Tapi tidak untuk kali ini

"Mas... "

Gus Abinaf masih fokus menatap layar leptop nya

"Mas, aku juga gak tau kenapa Bumi bisa kayak gitu, kamu percaya sama aku Mas, aku benar-benar udah move on dari Bumi Mas"

"Sekarang Bumi udah Mualaf apakah kamu ingin memintakku mencerai mu" Dengan cepat Aish menggeleng kepalanya

"Kenapa karna anak kita belum lahir" Tanya Gus Abinaf

"Mas, aku tau kita sama-sama punya masalalu, tapi gak ada salah nya kan kalau kita mulai kehidupan kita, mulai dengan orang yang baru jangan di ingat-ingat lagi tentang masalalu kita, siapa masalalu kita"

AL-GHAAZIY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang