Di antara kesalahan ku yang paling fatal ialah aku berharap lebih kepada manusia
Aish shafza
Sudah 2 minggu Aish dan Gus Abinaf di pesantren semenjak kejadian waktu itu kini para santri tidak pernah lagi julid dengan Aish, Aish merasa bersyukur karna para santri menerima dia dengan baik, hari ini Gus Abinaf ada jadwal mengajar di salah satu kelas santri putri
"Nanti malam jadi pulang Aish" Tanya Umi sembari memotong sayur
"Jadi Mi, Umi gak papakan lain kali kalau ada waktu kami main sini lagi Mi" Ucap Aish menghibur Umi
"Iya, kamu hati-hati di rumah sendiri lo Aish kamu gak mau ada yang bantu-bantu di rumah gitu" Tanya Umi
"Rencana ada Mi, lagi di cari sama Mas Mi" Ucap Aish tersenyum
"Harus tu nak, kalau perlu yang nginap di situ, kasian kamu kalau Sadam pulang malam apalagi kantoran kan sibuk" Ucap Umi dan di angguki Aish
Aish sangat beruntung punya mertua seperti itu kandung sendiri, bahkan sekarang Umi lebih peduli sama Aish di banding Gus Abinaf
"Sedih banget sepi lagi biasanya kan ada Aish yang bantu Umi" Ucap Umi
"Hhmm, Umi kapan-kapan main ke rumah kami dong"
"Insya Allah nak, kalau Umar bisa Meng-hendle pesantren pasti Umi sama Abah berkunjung di rumah kalian, ingat pesan Umi, umur penikahan kalian mash sangat muda jadi cobaannya banyak jangan pernah berpikir untuk pisah" Ucap Umi menasehati menantunya
"Iya Mi, doain semuanya baik-baik aja ya Mi" Balas Aish ssmbari tersenyum
"Wahh masak apa nih" Ucap Abah yang baru pulang dari asrama putra
"Biasa Bah, soto"
"Wahh enak nih pasti ada udang goreng" Ucap Abah menebak masakan Umi hari ini
"Ada dong Bah, sama ada ikan tu buat Aish kan menantu kita ini gak bisa makan udang Bah"
"Iya-iya, maaf ya menantu"
Aish hanya tersenyum kaku bagaimana pun baru 1 bulan lebih menikah tapi sangat cangung dengan mertua apalagi
Abinaf masih ngajar di kelas putriSelesai Abah dan Umi makan, Aish berniat ingin mengantarkan soto untuk Gus Abinaf lagipun ini sudah jam istirahat pasti Gus Abinaf di kantor toh juga tidak terlalu jauh cukup jalan kaki saja, dari tadi Umi dan Abah memaksa Aish untuk makan tapi dia tidak mau karna Abinaf belum pulang lagi pun tidak enak dengan mertuanya
Aish membawa rantang kebetulan di jalan menuju kantor Aish bertemu dengan Ustadzah Syifa, ustadzah Syifa sangat baik bahkan beliau yang mengajari Aish berbahasa Arab
"Assalamu'alaikum ustadzah, lihat Gus Abinaf gak?"
"Walaikumsalam Aisha, seperti nya masih di kantor ke kantor aja Aisha" Ucap ustadzah Syifa dan di angguki Aish
Ustadzah Syifa memang memanggil Aish dengan Aisha tanpa Ning karna Aish yang memintaknyaSetelah sampai di depan kantor Aish tidak bertemu dengan siapapun mungkin ustadz dan ustadzah pulang ke rumah dulu karna ini jam istirahat lagipun di sini santrinya terdiri dari SMP, MA dan ada juga yang sedang kuliah seperti Hasya, Ijjah dan Kila yang sudah senior karna asrama dari 3 tingkatan ini di bedakan seperti asrama yang pernah Aish masuki di situ yang sudah lulu MA dan yang masih kuliah atau yang hanya fukos untuk hafizh Al-Quran saja
Melihat tidak ada jawab Aish pun masuk ke ruang Aish mencari Ruang Gus Abinaf ruang Gus Abinaf berada di lantai 2 jadi memakan waktu untuk menuju ruang Gus Abinaf, sesampainya di depan ruangan Gus Abinaf Aish pun membuka pintu
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-GHAAZIY
قصص عامة"ya Allah jika jodoh dia orang, aku juga orang ya Allah" Ucap Aish setiap kali melihat seseorang itu yang baru saja duduk di kursi pengajian Akbar. cerita ini tentang Aish seseorang gadis yang jatuh cinta dengan ustadz muda, semenjak ustadz muda...