Kini Gus Abinaf sedang menghabiskan waktu sorenya dengan mertuanya yaitu bermain catur dengan Papa Aish, sementara Aish dan mama masih setia menunggu kue, setelah hari wisuda Aish yang melelahkan 2 hari yang lalu kini Aish beristirahat di tambah lagi usia kandungan Aish sudah 8 bulan jadi sudah cukup besar hari ini mereka memang sengaja main di rumah kedua orang Aish karna kedua orang tua Gus Abinaf baru saja pulang tadi siang setelah acara wisuda Aish 2 hari yang lalu, meskipun menantu Aish sangat di sayang oleh Abah dan Umi bahkan melebihi Gus Abinaf
Ba'da magrib pun tiba mereka pun berniat untuk pulang dari tadi Mama membujuk Aish untuk nginap karna hari ini Gus Abinaf ada lembur dengan ustadz Ameer sahabat Gus Abinaf sekaligus tunangan sahabat Aish
Tapi Aish terus menolaknya Aish ingin kembali ke rumah mereka, karna sudah rindu dengan suasana di rumah mereka, walaupun yang berkerja bik Imah dan pembantu lainnya, Aish tetap rindu momen mereka di rumah berdua dengan Gus Abinaf
Sesampainya di rumah Gus Abinaf langsung berpamitan untuk menuju kantor karna sudah telat, Aish pun masuk ke rumah badannya sangat lelah sekali 3 hari ini Aish merasa berat dari pada hari sebelumnya di tambah lagi usia kandungan Aish
Seperti biasa ritual Aish sebelum tidur harus berwudhu karna Gus Abinaf selalu mengajarkan Aish pentingnya untuk menjaga wudhu, Tiba-tiba setelah selesai berwudhu perut Aish terasa sakit
karna tidak tahan Aish berteriak memanggil bik Imah"Bik... Bikk" Teriak Aish
Mendengar namanya di panggil Bik Imah pun berlari menuju kamar Aish
dengan wajah yang panik karna tidak biasanya Aish berteriak seperti ini"Kenapa Buk" ucap Bik Imah sembari membuka pintu kamar dan melihat Aish yang sudah duduk di lantai sambil meringis kesakitan
"Perut aku sakit Bik" Ucap Aish dengan gemetaran
"Gimana buk, saya panggil jasmine ya buk, biar jasmine manggil mang ujang biar kita langsung ke rumah sakit" Ucap Bik imah panik, Aish hanya mengangguk mengiyakan karna sudah tidak kuat lagi
Jarak rumah Aish dengan rumah kedua orang tuanya tidak terlalu jauh lagipun mangUjang dan mang Asep sudah saling kenal, Mang Ujang segar menelpon Mang Asep agar memberitahukan kabar ini kepada Mama Aish, dengan cepat Mama dan Izza di antar oleh Mang Asep menuju rumah Aish dan mambawa Aish ke rumah sakit
"Sakit Ma, perut Aish kram Ma, sakit" Lirih Aish sembari menahan sakit
"Sabar sayang sebentar lagi kita nyampek" Mama seterus mengelus perut Aish dari tadi, Izza yang dari tadi menelpon Papanya karna Papa Imron juga sibuk mengurus klain
"Gimana dek, gak di angkat Ma, tapi Izza Chet Papa Ceklis dua" Ucap Izza terburu-buru terun dari mobil dan di sambut oleh pihak rumah sakit, mendengar itu Mama hanya terdiam karna sudah panik melihat kondisi Aish semenjak menikah Papa Aish tidak pernah lagi berada di kondisi sulit Aish, Mama terus menatap wajah Aish yang sudah lelah
"Ma, Aish udah gak kuat.... " Lirih Aish
"Jangan ngomong gitu Nak, Aish kuat" Ucap Mama menyakin Aish
Aish segera di tangani oleh dokter Rika, dokter yang 24 /7 yang selalu siap merawat keluarga Pak Imron karna Dokter rika sudah lama berkerja dengan keluarga Aish
"Gimana keadaan anak saya dengan cucu saya dok" Ucap Mama terburu-buru
"Kondisi Aish baik buk, janinnya juga kuat, kram ini terjadi karna Aish kurang minum air putih mungkin tidak ada yang mengingat kan" Tebak dokter Rika karna sudah paham dengan kebiasaan Aish, dokter Rika sudah seperti kakak Aish hal yang sangat kecilpun Dokter Rika tau
"Alhamdulillah dok, saya sangat panik tadi Rik" Ucap Mama tersenyum
"Mungkin karna belakang hari ini kan, Kakak sibuk Ma" Tebak Izza
Mama mengangguk sebagai Jawab beberapa hari ini memang Aish sangat sibukd dengan persiapan wisuda dan wisuda nya, Aish lega karna selama wisuda Aish tidak kesulitan karna calon Anak mereka tapi sekarang Aish justru harus masuk rumah sakit karna perut nya kram
"Gimana keadaan Aish Ma" Ucap Papa menghampiri Mama dan dokter Rika yang sedang berbincang di depan ruang Aish
Kedua orang tua Aish pun masuk dan melihat putri mereka terbaring lemah, Izza yang dari tadi berusaha menghibur Aish, Papa dan Mama pun menghampiri mereka berdua yang sedang mengobrol keliatan nya serius
"Maafin Papa, di waktu kakak kayak gini malah Papa yang gak selalu ada di samping Aish" Papa mengelus pundak Aish
"Gak papa Pa, perut Aish cuman kram biasa cuman tadi karna pertama kalinya nya Aish panik Pa, di tambah gak ada Mas Abinaf "
"Minum yang banyak Aish, biar cucu Mama gak marah tu" Canda Mama
"Aish..." Mereka yang berada di ruangan pun menoleh kearah siapa yang sedang berdiri tersebut, dugaan Aish salah, Aish mengira kalau datang itu Gus Abinaf ternyata bukan, lagi dan lagi laki-laki itu selalu ada ketika Aish dalam kesulitan semenjak Aish menikah kedua orang Aish sudah bisa menerima Laki-laki tersebut salah satu alasannya karna laki-laki tersebut sudah membantu Aish, siapa lagi kalau bukan Bumi
"Om,tante" Sapa Bumi
"Keadaan kamu gimana" Tanya Bumi
"Udah mendingan"
"Syukur lah"
2 jam lamanya Bumi menemani Aish karna sudah pukul 03 . 00 diri hari Bumi pun pamit pulang kedua orang Aish yang masih setia menjaga Aish
"Sadam kemana? " Tanya Papa dengan tatapan kosong
"Sibuk miting Pa" Ucap Aish
"Ksyaknya bentar lagi ke si..... " Belum sempat Aish menghabiskan satu kalimat Gus Abinaf sudah berdiri di hadapan Aish dengan muka yang mengantuk dan bercampur rasa khawatir
"Ma, Pa" Aish menyalami kedua mertua nya, Izza yang sudah pulang dari jam 10 tadi, hanya ada kedua orang Aish
"Gimana keadaan kamu Humaira, maafin aku yaa, tadi aku ada mitting sama lanjutkan program dakwah sama Ameer, kenapa kamu gak nelpon aku hmm" Ucap Gus Abinaf mengelus kepala Aish
Melihat Suami dari anak mereka sudah datang, kedua orang Aish pun merasa tenang karna dari tadi Aish diam terus walaupun Aish tidak menjawab kenapa dia diam terus dari tadi tapi naruli kedua orang tua kenapa anaknya tidak akan pernah salah
"Perut kamu masih sakit?, masih kram hmm?" Tanya Gus Abinaf
"Aku cuman kurang minum Aish putih"
"Tapi gak kasih sayang dari aku kan?" Gus Abinaf sembari menaikkan satu alisnya dan tersenyum malu
"Gus.... "
Gimana nih guys kelanjutan nya
Aish bakal marah gak ya.?
rasa cinta Bumi sebesar namanya ya
akan kah Bumi juga menemukan pasangan terbaik dengan versi BumiUdah bye-bye guys jangan lupa vote, coment, follow ya biar gak ketinggalan kelanjutan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-GHAAZIY
General Fiction"ya Allah jika jodoh dia orang, aku juga orang ya Allah" Ucap Aish setiap kali melihat seseorang itu yang baru saja duduk di kursi pengajian Akbar. cerita ini tentang Aish seseorang gadis yang jatuh cinta dengan ustadz muda, semenjak ustadz muda...