jahil

424 16 0
                                    

Pagi ini Aish sudah sibuk karna memasak, awalnya Izza ingin membantu nya tapi selalu saja di larang oleh Aish, hari ini hari minggu jadi Izza semalaman tidak tidur karna drakoran
itu salah satu alasan Aish untuk masak sendiri padahal ia ingin memasak sepenuhnya buatan dia sendiri untuk suaminya, rencana Aish ingin pulang bebarapa hari yang lalu tapi, niatnya di urungkan karna Izza sendirian di rumah, papa dan mama keluar kota

"Pagi kakak ku, masak apa nih"

"Nasgor, semoga enak masakanmu ya dek" ucap Aish sembari menyajikan nasgor di piring

"Pasti enak kak" 

Mereka bertigapun sarapan, Izza harus melihat ke uwu pagi ini, Aish yang sering kali makan di suap oleh Abinaf di depan mata kepala Izza

"Mas, nanti ada pengajian kan, ikut ya"  ucap Aish

"Iyaa, tapi bareng mas ya"

"Gak mau mas, aku barengan Chayra sama Aaira aja ya" bujuk Aish

"Tapi kan Aish"

"Mas pliss"  ucap Aish sembari mengempal kedua tangan nya

"Ini baru permulaan mas, sifat kak Aish lebih parah dari ini"  Ucap Izza langsung meninggal kan sepasang suami istri

"Eh enak aja"  teriak Aish

"Ya mas, ya " 

Abinaf hanya mengangguk sebagai jawab ternyata benar kata Izza tadi,  Aish tidak akan menyerah jika keinginan nya belum ia dapatkan

"Tukar baju nya Aisha"

"Lah kenapa mas"

"Panjangin lagi jilbabnya" 

"Kan udah panjang mas, udah tertutup kok"

"Iya, tapi mas gak mau istri mas di lihat oleh mata cowok-cowok di luar sana" 
mendengar kalimat dari Abinaf,  Aish menunduk malu, ia binggung kenapa beberapa hari ini Abinaf sering kali membuat kedua pipinya merah jambu

Sesampainya masjid At-takwa, para jamaah sudah masuk dalam masjid sembari menunggu gus Abinaf

"Lo kenapa gak mau bareng suami sih Ai"  ucap Chayra

"Gue gak mau aja, ntar kalian juga tau"

"Jangan bikin malu suami lo Ai"

"gak  akan gue mah"  ucap Aish sembari menatap di depan sudah ada Umar dan Ameer di sebelah kanan kiri gus Abinaf

"Kak, di suruh duduk di depan sama mas Abinaf"  ucap Umar menghampiri Aish

"gak mau ah Mar, kakak di sini aja"

"Tapi kak, nanti saya di marah mas"

"Yaudah kalau gitu.... " mata Umar sudah bebinar-binar mendengar kalimat dari kakak iparnya

"biar kakak yang marahi mas"

"Ya salam "  ucap Chayra dan Umar barengan melihat tingkah Aish yang semakin hari ada aaja tingkah konyolnya

Acarapun di mulai, Umar selaku MC  dan doa di pimpin oleh Ameer sementara isi kajian seperti biasanya selalu gus Abinaf yang mengisi nya

"Baik dari jamaah ada pernyataan" Ucap Umar di depan

Tiba-tiba seseorang cewek dengan jilbab mocca mengangkat tangan kanan nya dan berdiri

"Saya tadz" ucap seseorang itu tersenyum tipis

"Baik silakan "  ucap Umar yang tak habis pikir lagi apa yang akan di lakukan oleh kakak iparnya tersebut, ya yang mengangkat tangan ialah Aish kedua sahabat nya pun tidak habis pikir dengan Aish

"Gimana tanggapan para ustadz dan gus, apabila jika seseorang bersedekah tapi selalu menyebutkan bahwa dia yang paling banyak di antara golongannya"  ucap Aish

"Baik, saya akan menjawab pertanyaan dari akhwat,  berbuat tersebut  termasuk Riya'  yang artinya sombong / membanggan kan dirinya,  seharunya jika ingin bersedekah cukup diri kita dan Allah saja yang tau, kita tidak usah lah berbangga Apalagi berharap pujian dari manusia" ucap gus Abinaf memberi penjelasan

"Gus"  ucap Aish lagi

"punya kakak ipar gini amat"  Batin Umar

"Apa hukum suami yang tidak peka" Pernyataan Aish mendapatkan terpuk tangan dari kalangan Jamaah lainnya

"pernyataan yang sangat menatang ya ukhty"  Ucap Umar menatap kakak iparnya tersebut

Sementara kedua Sahabat nya tertunduk diam, mereka tidak habis pikir dengan sahabat nya tersebut bisa-bisa nya menanyakan pernyataan seperti itu, apalagi jika orang tau kalau Aish istri dari Gus Abinaf mungkin jamaah lainnya akan lebih heboh

"Baik, akan saya jawab, pertama kita tidak boleh mendiami seseorang tanpa sebab untuk para istri jangan ngengsi ngomong apa masalahnya dengan suami, para suami ini sebenarnya bukan tidak peka, tapi binggung kami menghadapi tingkah kalian, yang sangat mengemaskan "  ucap Abinaf dan di hebohkan dengan suara jamaah karna mereka baru pertama kali mendengar penjelasan Abinaf tentang masalah suami istri

"Bagaimana Zaujati ?" ucap Abinaf
di iringi seruan oleh Umar dan para Jamaah lainya

"maaf untuk para jamaah ya, istri saya ini emang lagi usil, sangat mengemaskan bukan" ucap Abinaf
para fans gus Abinaf pun berseru mencari siapa perempuan yang Abinaf maksud, Abinaf pun berjalan dan berdiri di depan Aish, dan menari tangan Aish agar maju kedepan

"Silakan duduk Zaujati, kursi ini untuk mu"

"Maksudnya apa nih gus" seru para jamaah

"Perlu penjelasan nih gus" Ucap Umar dan di setuju oleh jamaah

"Sangat perlu seperti zaujati ini ingin di publish juga" ucap Abinaf menatap Aish sekilas

"Para jamaahku, ini istriku sudah 1 bulan umur pernikahan kami, kami segaja menyembunyikan pernikahan ini, agar terhindar dari yang tidak di inginkan" ucap Abinaf

Setelah memperkenalkan istri gus Abinaf banyak pendapat dari para jamaah, ada yang bilang kalau gus Abinaf dan Aish pasangan serasi ada juga yang tidak setuju karna kelakuan Aish belum sepenuhnya muslimah

Setelah melewati hari-hari yang Salbrut di depan para jamaah kini Aish dan Abinaf berkunjung ke pesantren karna pemintaan Abah dan umi yang sudah sangat rindu dengan mereka berdua
sesampainya di pesantren para santri menyambut mereka dengan meria salah satunya dengan hadroh dan nasyid

"Kalau mereka tau kakak ini istri gus Abinaf mungkin nyambut lebih meriah" ucap adek Umar sepupu Abinaf

Aish hanya tersenyum manis mendengar pujian keluarga suaminya
ia sangat malu karna Abinaf sedang berada di depan dengan para santri putra, Aish dari tadi bingung, karna ini hari pertama berkunjung di rumah mertua nya di tambah lagi para santri sangat banyak yang menyambut kehadiran nya

"Kamu sepupu gus Abinaf ya" ucap seseorang ustadzah di sana

"Iya" ucap Aish

"Salam kenal Ning, aku syifa ustadzah di sini"  Ucap Syifa sembari menyalami Aish

"aku Aisha, Gak usah manggil ning, papa ku bukan ustadz" Ucap Aish binggung

"ohh yaudah, aku pamit dulu Aisha"

malam pun tiba, Aish masih memperhatikan poto di kamar gus Abinaf di situ terdapat banyak poto ketika gus Abinaf di madinah maupun di Indonesia bersama sahabat-sahabatnya

"Zaujati, besok kita naik kuda ya"

"Emang ada kuda di sini gus"

"Ada, unta pun ada"

"Isshh gus mahh, kesal deh"

"Udah tidur udah malam" Ucap gus Abinaf sembari mencium kening Aish

Happy Reading guys
Maaf banget kalau gak nyambung ya guys

AL-GHAAZIY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang