Aish masih setia nunggu di depan UGD, awalnya mama menyuruh Aish kembali ke istirahat karna kodisi Aish masih sangat lemah, di tambah lagi dengan kabar Abinaf kecelakaan Aish tidak ada selera untuk makan, Abah dan umi sudah sampai jam 02.00 pagi tadi mendengar kabar kalau Aish masuk ke rumah sakit dan putra semata wayang nya kecelakaan sementara papa belum bisa pulang hari ini, beliau akan pulang sore hari nanti karna ada tugas yang tidak bisa di tinggalkan, di luar ruangan sangat Menennggakan, Aish yang tak henti-henti menangis setelah mendapat kabar Abinaf kecelakaan
"Dengan keluarga pasien" tanya dokter
"Iya dokter, saya istrinya" belum sempat semua nya membuka mulut malah Aish lebih dulu membuka mulut
"Gimana keadaan suami saya dok "
"Pasien hanya mengalami luka ringan"
"Allhamdulilah" ucap mereka kompak mendengar kabar baik dari dokter
"Saya boleh ketemu suami saya dok"
Dokter Rio mengeleng kepalanya, jarang sekali melihat Aish seperti ini, dokter Rio udah seperti keluarga sendiri jadi tidak heran jika beliau tau kelakuan anak keluarga imron
"Boleh, tapi tunggu pasien di pindahkan di ruangan sebelah ya "
Aish hanya mengangguk sebagai jawab
Aish duduk di samping Abinaf, sembari mengegam kedua tangan gus Abinaf
"Mas, mana yang sakit? " tanya Aish melihat bagian luka suaminya
"Mas, gak papa Aish, keadaan kamu gimana?"
"Kak Aish belum dari sore tadi mas" Ucap Izza
"Makan dong nak Aish ini udah pagi, Umi beli bubur di depan ya"
"Gak usah Mi, Aish gak lapar"
Abinaf menatap mata Aish yang masih sembab, sembari menghapus air mata Aish yang dari tadi mengalir
"Jangan nangis, mas gak papa" ucap Abinaf pelan
"Kodisi kamu lebih penting dari pada Mas sekarang, makan ya" ucap Abinaf pelan
Mama, Abah, Umi dan Izza dari tadi hanya menonton Obrolan Suami istri di depan mereka
"Semoga aja, Allah menitipkan Amanah kepada mereka ya"
"Aamin " ucap Mama pelan namun terdengar jelas di telinga Aish
Huekkk... Huekkk
Aish langsung belari menuju kamar mandi sembari di susul oleh Mama dan Umi, Mama mengelus punggung Aish
melihat kondisi Aish, Abinaf pun nekat ingin bangun dari kasur pasien"Mas mau kemana" ucap Izza
Melihat tidak ada respon dari kakak iparnya, Izza pun melangkah dari belakang menyusul mereka yang sedang menemani Aish
"yok makan yok sayang" ucap Abinaf dari ambang pintu kamar mandi
Aish pun menatap wajah Abinaf tersenyum, lalu Aish mengangguk sebagai tanda jawaban
2 hari pun berlalu kodisi Abinaf sudah cukup menbaik namun berbeda dengan Aish yang masih demam tinggi, tangan Gus Abinaf tidak lepas dari tangan Aish
"Emang gak salah kita jodohin mereka ya ron" tanya Abah
"Anak kita emang cocok ya, dulu aja ogah-ogahan di jodoh sekarang malah nempel terus" ucap Papa dan di angguki seisi ruangan
"Aaaa buka mulutnya"
"Mas udah"
"Satu lagi"
"Mas.... "
"Makanya yang banyak biar kita bisa pulang"
Tanpa mereka sadari tadi tadi ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka di balik kaca, sembari tersenyum tipis
"Dugaan gue benar, gak mungkin kalian sepupu, selamat bersenang-senang Aisha, tunggu saja tanggal mainnya" Batin wanita tersebut kemudian pergi meninggalkan Aish dan Abinaf
Skip
Kini di ruangan mereka sudah terdapat sahabat-sahabat Aish, seperti biasanya mereka selalu Mengomeli Aish karna Aish lupa memberi kabar kalau dia masuk rumah sakit
"Makan tu buah, jangan sakit terus dong Ai " ucap Aaira
"Pola makanya di jaga ya istri bapak Abinaf" ucap Chayra, Abinaf menatap sekilas di antara ciwi-ciwi karna merasa namanya di panggil
"Iya-iya makasih ya udah datang"
"Lo kira kita baru kenal hah?, kita nih temanan dari orok-orok
Aish hanya tersenyum kaku melihat tingkah kedua sahabat nya
Kini sudah 3 hari penuh Aish di rumah sakit Dokter sudah mengizinkan untuk pulang, awalnya Aish ingin langsung ke rumah mereka berdua namun niatnya di urungkan karna pemintaan orang tua mereka, untuk sementara Aish dan Abinaf tinggal di rumah Papa dan mama, Abah dan umi juga menawarkan agar tinggal di pesantren namun mengingat Aish yang belum libur semester sangat sulit, apalagi pondok pesantren sangat jauh dari kantor milik keluarga Aish dan itu belum memungkinkan bagi mereka
"Makan yang banyak kak" ucap mama sembari menyajikan makan malam keluarga mereka
"Maaf ya nak Abinaf, Aish ini jika telat makan lambung nya sering kumat" ucap Mama
"Gak papa ma, justru Abinaf yang ingin mintak maaf karna Abinaf tidak bisa menjaga pola makan istri Abinaf" Ucap Abinaf tersenyum
"Udah dong maaf maafan nya sekarang makan yok, keburu buru dingin nih" ajak papa
"Mau udang mas"
Abinaf masih terdiam, dia ingat jikalau istrinya ini alergi udang, tanpa menunggu persetujuan Abinaf, Aish menyajikan udang untuk Abinaf
"Makan mas, udah lama gak makan udang kan" ucap Aish
"Iya, makasih" ucap
Di kamar, Aish berbaring di paha Abinaf, Abinaf sembari mengelus rambut Aish
"Mas, kok si Mawar gak chet Mas lagi si" ucap Aish
"Istri mas ini kalau cemburu lucu ya"
"Kan udah di blokir no nya sayang, mau banget Mas chatingan sama Mawar" goda Abinaf
"Mas ihhh" ucap Aish sembari mencubit perut Abinaf
" Mas mau semua orang tau kalau Aish ini istri mas"
"kita gak perlu privasi-privasi lagi" ucap Abinaf menatap bola mata istrinya
"Iya mas, aku juga ngerasa gitu, kita udah 1 bulan nikah, tapi di pondok Abah Aish belum siap publish mas" ucap Aish menatap Abinaf
"Iya, mas hargain keputusan kamu" ucap Abinaf sembari mencium kening Aish
Malam pun berlalu, mereka menjalani ibadah layak nya suami istri, awalnya Abinaf menolak karna baru 1 hari Aish pulih tapi Aish selalu merasa bersalah
dan belakang ini Aish sering kali negatif thinking, sering takut kalau Abinaf dengan Mawar, walaupun tidak mungkin bagi Abinaf, namanya juga perempuan punya hati selembut kapas
selalu di hantuiin rasa cemburu"Pertanyaan apa lagi ya Humaira" ucap Abinaf menatap Jamaahnya, Abinaf sangat hapal Istri nya ini sangat jahil
"Gimana kalau suami tidak peka gus" tanya Aish
Semua jamaah pun terdiam mendengar pernyataan Aish dan menunggu jawab dari gus Abinaf
Happy Reading guys
lanjut gak nihhh???
duh jahil banget ya istri gus Abinaf
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-GHAAZIY
General Fiction"ya Allah jika jodoh dia orang, aku juga orang ya Allah" Ucap Aish setiap kali melihat seseorang itu yang baru saja duduk di kursi pengajian Akbar. cerita ini tentang Aish seseorang gadis yang jatuh cinta dengan ustadz muda, semenjak ustadz muda...