Semesta tidak menyatukan nama kita dalam kamus cintanya tapi semesta punya halaman untuk kita sebagai orang yang pernah saling cinta, dan kamu membuktikan itu, lembaranmu robek dan aku harus membaca lembaran di kamus belakang nya ternyata nama dia dan namaku 1 bait, terima sudah menjagaku agar aku menoleh kebelakang
-Aish Shafza-
Setelah mendapat informasi kalau Aish kekurangan darah Papa langsung berangkat menuju rumah sakit menemui Putri sulungnya, tidak lah mungkin dokter menunggu Papa Aish, dokter dan pihak rumah sakit sudah menelpon rumah sakit lain mencari darah, tapi mereka sama sekali tidak menemui jawaban dari permasalahan pasien untung saja Bumi mau membantu Aish
"Mas anak kita" Tanya Aish kepada Gus Abinaf
"Jangan khawatir Humaira, anak kita sama seperti Ummanya kuat" Ucap Gus Abinaf sembari menggenggam tangan Aish
"Mas... "
"Stttt Mas yang salah bukan kamu, Mas mintak maaf pukul Mas kalau perlu Humaira" Ucap Gus Abinaf sembari menghapus air matanya
"Maafin aku udah 2 hari diamin kamu" Ucap Aish dengan suara serak
"Gak Humaira Mas yang salah, mafin Mas, dek bilangin sama Ummanya mau ya maafin Baba, Baba janji gak akan kemakan ngomong orang lain" Ucap Gus Abinaf sembari mengelus perut Aish
Mereka yang berada di ruangan pun merasa pilu mendengar penyesalan Gus Abinaf, kini Mama mendekat ke arah Aish dan memeluk Aish, tangis Aish pecah di pelukan Mamanya
"Aish udah jadi perempuan yang lemah Ma, Aish lemah Ma" Ucap Aish terisak
"Jangan ngomong kayak gitu, anak Mama kuat, cucu Oma juga kuat, makasih ya nak udah jaga cucu Mama dengan baik" Ucap Mama
Kondisi masih hening Hingga Aish pun membuka suara dengan suaranya yang masih serak
"Mi.. " mendengar namanya di panggil Bumi menatap Gus Abinaf seakan-akan memintak izin, Gus Abinaf pun mengangguk memberi izin
"Kenapa Ai" Tanya Bumi yang masih tidak sanggup melihat Aish dengan kondisi badan yang memar
"Makasih ya, udah bantuin aku, maaf.. "
"Gak usah mintak maaf lo gak salah, dan gak usah merasa beruntung budi sama gue, lo lupa dulu waktu SMP lo sering bantuin gue kalau gue di buly" Potong Bumi menatap Aish
"Lo masih ingat" Senyum Aish tipis
"Maafin gue, kita.... " Ucap Aish terhentikan
"Kita gak bisa sama-sama lagi" Ucap Aish dan Bumi barengan mereka pun tersenyum lebar, mereka yang berada du ruangan hanya terdiam tidak mau menganggu pembicaraan Aish dan Bumi, jika di tanya apakah Gus Abinaf cemburu sungguh cemburu sudah membara bara, menyala Gus ku 🙏
"Sekarang gue mintak sama lo jaga keponakan gue" Ucap Bumi tersenyum lebar
"Pasti gue jaga, soal Mawar, Haikal" Tanya Aish hati-hati
"Mereka udah gue seret ke kantor polisi, kasur mereka udah banyak, gue udah lama ngincarin mereka, mereka bandar narkoba, walaupun Haikal sahabat kecil gue, dia udah berani jahatin orang-orang dan termaksud lo, maafin gue telat bantuin lo" Ucap Bumi panjang lebar
Setelah itu Bumi pamit pulang, karna badan nya sudah sangat gerah apalagi dia tadi mendonor darah untuk Aish dia harus istirahat
"Makasih Bumi" Ucap Gus Abinaf bersalaman dengan Bumi
"Sama-sama, jagain Aish sesuai apa yang gue mintak, gue tau lo suami nya pasti lo bakal jagain dia tapi jangan sakiti dia apapun alasannya" Ucap Bumi
Di ruangan sekarang hanya ada Gus Abinaf dan Aish, Mama dan Izza pulang mengambil baju ganti Aish dan makanan, sementara Chayra dan Aaira pulang untuk beres-beres badan, badan mereka sangat pegal mungkin mereka istirahat untuk malam ini, dan Aish sangat berterima kasih kepada kedua sahabat nya setiap kali Aish berterima mereka dengan mudah menjawab "kewajiban kita sebagai shabat lo" Ucap mereka serempak
Aish sangat beruntung kenal dengan kedua sahabat nya ituSementara Gus Umar dan ustadz Ameer pergi mencari makan dan ke rumah Aish dan Gus Abinaf sementara mereka akan mandi dan ganti baju di sana, tidak lah mungkin mereka pergi pulang pondok pesantren, untuk ke pondok pesantren memerlukan waktu 1 jam di perjalanan, mereka tidak perlu khawatir soal pondok karna sudah ada Ayah Umar di pondok mereka karna Orang tua Gus Abinaf ada urusan di Sulawesi jadi Ayah Umar yang akan meng-hendle Ayah Umar memang tidak punya memiliki pondok hanya saja Gus Umar di panggil Gus karna kakeknya pemilik pondok pesantren di jawa Tengah.
"Makan dulu Humaira" Ucap Gus Abinaf sembari mengarahkan sendok ke mulut Aish
"Mas udah kenyang"
"Kasih dedek nya Humaira yok satu suap lagi" Ucap Gus Abinaf membujuk istrinya
Mau tak mau Aish menerima suapan dari Gus Abinaf, selama mereka berdua di ruang, Gus Abinaf menceritakan hubungan nya dengan Mawar, awalnya Gus Abinaf menolak bukan Aish namanya kalau tidak memaksa Gus Abinaf, Gus Abinaf menceritakan kalau ia dan Mawar kenal ketika duduk di bangku SMA dulu Mawar berulangkali mengucapkan kalimat cinta kepada Gus Abinaf hingga pada akhirnya mereka lulus SMA Gus Abinaf berangkat Madinah sementara Mawar berangkat Singapore untuk melanjutkan pendidikan di sana, setahun setelah mereka menuntut ilmu di negri orang mereka pulang ketika E-ID fitri, karna Gus Abinaf capek dengan Mawar, Gus Abinaf pun menintip pesan kepada Mawar "jika kita berjodoh semoga tidak halangan untuk bersatu kalaupun tidak semoga kita menemukan jodoh kita dengan versi terbaik kita" Pesan Gus Abinaf yang salah arti oleh Mawar, Mawar sudah terobsesi oleh Gus Abinaf dia mengira ustadz Abinaf mencintai di juga ternyata tidak. Soal cinta pertama Gus Abinaf, itu hanya karangan Mawar dan di percaya oleh Aish hal itu membuat rumah tangga mereka semakin menengangkan
Gus Abinaf juga memperjelas kalau cinta pertama nya ialah Aish berawal dari pena ketukar hingga nama Aish selalu di langit kan oleh Gus Abinaf, Gus Abinaf memperkenalkan Aish kepada penduduk langit dan memintak mereka menjaga Aish di mana pun Aish berada
Ketika mendengar kabar di jodohkan Gus Abinaf sedikit membantah pada akhirnya dia tidak bisa menolak lagi
hingga tiba di pertemuan pertama mu Gus Abinaf sangat bersyukur ternyata doanya dikabulkan oleh Allah, tidak ada tolakan bagi Gus Abinaf setelah melihat calonnya ialah orang yang selalu dia langit kanBetapa indahnya menunggu jika hasilnya kamu.
Gimana nih guys
Kalian penasaran gak kelanjutan nya???
sedih bangat di posisi Bumi ya
tapi gimana lagi
Aish berani mencintai anak Tuhan
Sementara Bumi berani mencintai Hamba AllahMaka mereka harus siap menerima resikonya, tembok nya udah gak bisa di panjat jadi berdoa saja ya
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-GHAAZIY
General Fiction"ya Allah jika jodoh dia orang, aku juga orang ya Allah" Ucap Aish setiap kali melihat seseorang itu yang baru saja duduk di kursi pengajian Akbar. cerita ini tentang Aish seseorang gadis yang jatuh cinta dengan ustadz muda, semenjak ustadz muda...