part 14

442 34 0
                                    

Sudah hampir larut malam Jeno yang sedari tadi menunggu Renjun yang tidak kunjung datang dan itu membuat dirinya khawatir, perasaan gelisah menghampiri dirinya terlebih lagi Jeno sudah beberapa kali menghubungi nomor Renjun namun yang dia dapat nomor milik Renjun sama sekali tidak aktif.

"Ren, kamu kemana, aku khawatir sama kamu. sebenarnya Jaemin bawa kamu pergi kemana aja, aku takut Jaemin akan melakukan sesuatu sama kamu lagi." gumamnya khawatir.




Disisi lain Jaemin tersenyum sembari mengusap lembut wajah gembil Renjun, dia sejak tadi melihat Renjun tidur di dalam dekapannya. Jaemin sangat bahagia akhirnya dia bisa bersama dengan Renjun meskipun ada yang sejak tadi mengganggu dirinya untuk berduaan dengan Renjun salah satunya ponsel milik Renjun yang sejak tadi berdering, dia pun langsung menonaktifkan ponsel Renjun setelah dia tahu siapa yang menghubunginya.



"aku takkan biarin kamu dekatin Renjun lagi Jen, karena Renjun itu istriku, dia milikku dan kamu tidak akan bisa lagi mengambil Renjun dariku." ucapnya menyeringai.


"eugh." Renjun melenguh lalu membuka kedua matanya. Jaemin tersenyum melihat suami manisnya itu sudah bangun.


"sudah bangun hm." Jaemin mengelus lembut wajah gembil Renjun sedangkan Renjun hanya membalas dengan menganggukkan kepalanya.

"Jaem."

"iya."

"ini udah jam berapa?" tanya Renjun.

"jam  12 malam." jawabnya.

"Jaem 12!." teriaknya dan itu membuat Jaemin menatapnya bingung.

"ada apa sayang? kamu butuh sesuatu?" tanya Jaemin lembut.

"Jaem, ini waktunya aku pulang pasti Jeno khawatir sama aku, aku yakin dia pasti hubungi aku dari tadi, astaga kenapa aku tiba-tiba teledor kayak gini sih." ucapnya.



Renjun langsung mencari ponselnya, dia melihat ponselnya ada di nakas, dia langsung mengambil ponsel lalu mengaktifkan ponselnya. setelah aktif betapa terkejutnya dia melihat ada 20 panggilan tidak terjawab Jeno.


"astaga pasti Jeno khawatir sama aku. Jaem ayo antar aku pulang." ucapnya memohon tapi Jaemin hanya menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Jaem ayo." Renjun mengajak Jaemin untuk membawa dirinya pulang ke apartemen Jeno.

"kamu kok diam aja, kamu gak mau anterin aku pulang. yaudah aku pulang sendiri aja." Renjun bangkit dari tempat tidurnya, dan Jaemin melihat semua gerak gerik dari Renjun sampai akhirnya Renjun membuka kenop pintu dan Jaemin mulai membuka suaranya.


"tunggu Renjun." Renjun masih berdiri di dekat pintu lalu menatap Jaemin. Jaemin mendekati Renjun dengan tatapan datarnya.




"ini sudah malam dan tak seharusnya kamu pergi ke tempat pria lain kecuali ke tempat suamimu. kamu tahukan kamu dan Jeno tidak memiliki ikatan apapun, tapi apa ini kamu lebih memilih Jeno dari pada aku. suamimu sendiri Ren." Jaemin menundukkan kepalanya, dia hanya ingin menyembunyikan wajahnya karena sekarang dia menangis.


"maaf Jaem, maaf a..aku tidak bermaksud menyakiti kamu lagi." ujarnya merasa bersalah lalu mendekati Jaemin dan mulai mengangkat dagu Jaemin. namun Jaemin langsung memalingkan wajahnya dan memilih keluar dari kamarnya dan meninggalkan Renjun sendiri.








Renjun yang tidak ingin membuat Jaemin marah kepadanya akhirnya dia memilih mengejar Jaemin tapi tiba-tiba suara ponselnya berdering. Renjun langsung mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan dari Jeno dan tersambung.


Sinister's 🔞🔞 { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang