part 11

558 34 2
                                    

Setelah Jaemin teringat bagaimana perlakuannya terhadap Renjun, jujur dia merasa bersalah kepada istri mungilnya yang pernah dia sakiti dan Jaemin berjanji setelah Renjun kembali sadar dia akan menebus kesalahannya kepada Renjun termasuk membalas perasaan Renjun yang sempat Renjun utarakan dengannya. Jaemin melihat ke sampingnya Renjun masih setia memejamkan kedua matanya, dia memperhatikan sekujur tubuh Renjun yang masih terdapat luka terutamanya pada bagian leher Renjun yang lukanya masih belum sembuh.



Jaemin sedih melihat keadaan istrinya apalagi dia baru tahu dari Doyoung keadaan mental Renjun terganggu dan dia semakin merasa bersalah kepada Renjun. Jaemin masih setia menunggu Renjun sampai Renjun membuka matanya, dia mengelus lembut rambut halus Renjun dan tersenyum melihat istrinya yang cantik itu.

"cantik, aku sangat merindukanmu sayang. kuharap kamu cepat bangun ya, setelah kamu bangun aku janji akan selalu buat kamu nyaman dekat sama aku Injunie, dan aku janji akan memperbaiki semua sikapku sama kamu."


Jaemin mengecup lama kening Renjun tanpa dia sadari tiba-tiba air matanya keluar begitu saja sampai mengenai kedua mata Renjun yang masih setia memejamkan matanya setelahnya Jaemin melepaskan ciumannya dari kening Renjun lalu memperbaiki selimut Renjun agar Renjun bisa istirahat dengan tenang.

"cepat bangun ya sayang."

Jaemin memegang kedua tangan Renjun sembari mengelus lembut tangan mungil istrinya sampai akhirnya rasa kantuknya menyerangnya. Jaemin tertidur dengan kepalanya di tempat tidur.





Keesokan paginya perlahan-lahan kedua mata serupa rubah itu terbuka, dia mengerjapkan kedua matanya karena cahaya matahari menembus di balik jendela kaca. Renjun menatap atap langit-langit di kamarnya sembari melirik disampingnya ada Jaemin yang tertidur sembari memegang kedua tangannya.

"apa yang terjadi?" gumamnya pelan, Renjun pelan-pelan melepaskan tangannya pada genggaman tangan Jaemin. tapi Jaemin yang merasakan tangannya disentuh dia akhirnya terbangun.

"sayang kamu sudah bangun." Jaemin tersenyum dan menangkup wajah gembil Renjun namun Renjun hanya diam dengan tatapannya datar.

"kamu butuh sesuatu?" tanyanya lembut.

"haus."

Jaemin langsung menuangkan air minum kedalam gelas lalu memberikannya kepada Renjun.

"ini sayang."


Renjun langsung meneguk air minumnya sampai tandas setelahnya dia memberikan gelas bekas minumnya pada Jaemin. Jaemin langsung meletakkan gelasnya di nakas.

"aku panggilkan bibi Doy dulu ya sayang, biaya bibi yang periksa keadaan kamu."

Renjun hanya menganggukkan kepalanya, Jaemin mengecup kening Renjun setelahnya dia langsung keluar dari kamar untuk memanggil Doyoung. Kini Renjun hanya sendirian di kamar ini, dia merasakan kepalanya sedikit pusing dan entah kenapa tiba-tiba dia menangis setelah mengingat dirinya yang mencoba menghabisi nyawanya sendiri. tak berapa lama Doyoung dan Jaemin masuk kedalam kamar, Doyoung tersenyum melihat Renjun akhirnya sudah sadar.

"bagaimana keadaanmu Renjun?" tanya Doyoung lembut sembari memeriksa keadaan Renjun.


"aku baik bibi."

"syukurlah kamu sudah mulai membaik, bibi senang mendengarnya." Doyoung tersenyum dan dibalas Renjun tersenyum namun senyum Renjun tiba-tiba meluntur setelah melihat Jaemin yang sedari tadi terus menatap dirinya.



"bibi."

"iya."

"siapa dia?" Renjun menunjuk ke arah Jaemin yang menatapnya bingung.

Sinister's 🔞🔞 { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang