part 19

459 23 0
                                    

"TIDAK!!!."

Winter berteriak kuat setelah mendengar ucapan dokter jika anak yang dia kandung sudah tiada, dia menangis di ruang ICU dan Beomgyu berusaha untuk menenangkan mantan kekasihnya itu.

"Win aku mohon jangan seperti ini berhenti menangis, kamu baru saja siuman." Beomgyu khawatir melihat keadaan Winter dengan keadaan wajahnya yang pucat.

"tapi anak aku hikss dia sudah tiada Beomgyu-ah hikss kenapa ini bisa terjadi kepadaku hikss apa salahku sehingga takdir tak pernah berpihak kepada ku hikss."

Beomgyu yang tidak sanggup melihat keadaan Winter yang terpuruk, dia langsung memeluk tubuh wanita mungil itu agar dia sedikit lebih tenang.


Sementara itu Renjun baru saja siuman, mula-mula dia mengerjapkan pelan kedua matanya, dilihatnya di samping Jaemin tertidur dengan bantalan kedua tangannya dia letakkan pada kepalanya, Renjun pelan-pelan mengelus lembut rambut halus milik suaminya sampai akhirnya Jaemin merasakan ada yang menyentuh rambutnya, dia langsung terbangun dan sempat terkejut karena melihat Renjun sudah sadar sembari tersenyum cerah melihat istrinya sudah sudah sadar dari pingsannya dan menekan tombol untuk memanggil dokter. tak berapa lama kemudian dokter datang dan langsung memeriksa keadaan Renjun.

"bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Jaemin masih tersenyum melihat ke arah Renjun.

"syukurlah keadaannya cukup baik dan kemungkinan hari ini dia juga akan pindah ke kamar inap." jelas dokter.

Jaemin tersenyum lalu memeluk tubuh mungil istrinya sementara Renjun hanya menyembunyikan wajahnya pada dada bidang suaminya.

"aku sangat senang mendengar keadaan kamu sayang dan anak kita juga tidak apa-apa di dalam perut kamu." Jaemin mengecup kening Renjun sampai akhirnya Renjun mendengar suara wanita yang menangis tepatnya di sampingnya.

"Jaem."

"iya sayang." Jaemin melepaskan pelukannya sembari mengelus lembut wajah gembil Renjun.

"apa kau dengar?" tanya Renjun tapi tidak dengan Jaemin mengerutkan keningnya yang tandanya dia bingung mendengar ucapan Renjun.

"dengar apa sayang?"

"ada orang menangis di sebelah aku, sepertinya aku mengenal suara itu." ucap Renjun masih mendengar suara tangisan wanita itu.

"sepertinya iya, tapi ada apa ya kenapa tiba-tiba dia menangis terlalu sedih seperti itu ya?" tanya Jaemin melihat Renjun dan dibalas Renjun dengan menggelengkan kepalanya.



Karena mereka penasaran apa yang terjadi pada wanita yang terus menangis, akhirnya Jaemin membuka tirai yang sempat tertutup itu. dan pada akhirnya Jaemren terkejut melihat Winter yang menangis di pelukan Beomgyu.

"Winter." panggil Renjun sampai akhirnya Winter melepaskan pelukannya dari Beomgyu lalu menatap Renjun dengan tatapan yang sulit diartikan.

"kamu kenapa? apa kamu baik-baik saja?" tanya Renjun khawatir. Winter masih diam dan meminta bantuan kepada Beomgyu agar dia menghampiri Renjun.

"eh tidak usah bergerak dulu Win, kamu baru saja siuman sama sepertiku, lebih baik kamu sini aja dan ngomong aja." ucap Renjun tersenyum dan akhirnya Winter kembali duduk di brankar.



"Jun aku ingin minta maaf sama kamu." ucap Winter merasa bersalah bahkan air matanya kembali keluar pada kedua matanya.

"aku tahu tak seharusnya aku menyakiti dirimu, dan aku benar-benar merasa bersalah karena mencoba membunuh anak yang kamu kandung, dan tak seharusnya aku merusak rumah tangga kalian hiks maafkan aku Injunie, aku juga baru tahu kalau kamu sempat diperlakukan Jaemin sewena-wena, aku yang tidak tahu diri ini yang berusaha merebut Jaemin darimu padahal Jaemin sama sekali tidak memiliki perasaan apapun kepada ku, sekali lagi maafkan aku."

Sinister's 🔞🔞 { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang