part 16

436 31 0
                                    

Jeno akhirnya tersenyum senang setelah sekian lama tidak bertemu dengan pujaan hatinya tapi bila dingingat Renjun sudah memiliki pasangan sungguh dia sebenarnya tidak rela jika Renjun sudah memiliki pasangannya yaitu Jaemin sahabat dekatnya tapi sekarang apa Jeno menganggap Jaemin sahabat dekatnya setelah dia tahu Jaemin telah merebut pujaan hatinya sungguh dia benar-benar ingin merebut Renjun darinya tapi semua niatnya dia urungkan karena setelah melihat keadaan Renjun yang baik-baik saja dan Jaemin juga telah memiliki perasaan kepada Renjun.

"hey." namun tidak ada sahutan yang dipanggil namanya sekali lagi Haechan menepuk pelan bahu tegap milik pria dominan itu.

"yak." Jeno tersentak akan panggilan Haechan kepadanya lalu melihat pria submisif itu yang tersenyum melihatnya.

"ada apa?" ucapnya datar.

"dari tadi aku panggilin kamu, tapi kamu gak nyahut  juga, btw kamu sedang memikirkan apa?" tanyanya masih dengan senyuman.

"aku hanya memikirkan Renjun." ucapnya sambil menelungkupkan kepalanya pada kedua tangannya.

"kenapa, kamu masih belum move on juga sama dia."

"sepertinya iya, tapi ini sudah hampir tiga bulan Renjun tidak kunjung datang kesini." ujarnya sedih.

"bagaimana kalau kita pergi bertemu dengannya." ucap Haechan riang.

"tidak aku saja yang kesana kamu di cafe aja."

"baiklah." Haechan tersenyum setelahnya Jeno langsung pergi ke mansion mewah milik Jaemin untuk bertemu dengan Renjun.





Sementara itu Jaemin masih berusaha membujuk Renjun agar tidak menangis lagi dan Jaemin bingung setelah selesai makan siang tadi suami mungilnya tiba-tiba menangis dan dia pun yang tidak tega melihat suaminya menangis tubuh mungil itu Jaemin angkat kepangkuannya sembari mengelus lembut punggung sempit Renjun agar Renjun sedikit lebih tenang.

"hikss Nana."

"iya sayang Nana disini hm, ada apa dengan suami cantikku ini hm."

"jangan pergi hikss aku mohon Injun gak mau ditinggal hikss."

"Nana gak akan pergi sayang, kamu tenang aja ya Nana disini bersama dengan Injunie." ujarnya sembari mencium kening Renjun.

"janji."

"iya janji."

Kedua jari kelingking mereka saling bertautan sampai akhirnya suara dari seorang maid terdengar. maid itu datang memberitahukan kepada Jaemin jika ada tamu, Jaemin yang sempat kesal karena ada yang menggangu waktunya untuk berdua dengan suami mungilnya akhirnyanya Jaemin harus menahan rasa kesalnya. Renjun yang tidak mau ditinggalkan dia langsung memegang tangan suaminya sampai ingin menangis kalau Jaemin berani pergi darinya.

"Nana~jangan pergi."

"sayang Nana masih disini cuman sebentar aja kok."

"gak Nana gak boleh pergi~hikss jangan tinggalin Injun." Renjun kembali lagi menangis dan akhirnya Jaemin mengangkat tubuh mungil suaminya dengan ala koala dan keduanya berjalan menuju ke depan untuk bertemu dengan tamu yang berkunjung di mansion miliknya.






Jaemin menatap datar ke arah Jeno tapi tidak dengan Jeno yang tersenyum melihat Renjun yang sudah tertidur di gendongan Jaemin meskipun diam-diam dia menatap cemburu diantara sepasang pasusu itu.

"ada apa lemari." ucap Jaemin ketus.

"aku hanya ingin memberikan chess cake untuk Renjun, dia sudah lama tidak berkunjung ke cafe." ucapnya tersenyum lalu menyodorkan sekotak chess cake ke arah Jaemin.

Sinister's 🔞🔞 { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang