Yang baca cerita ini, wajib follow ig, tiktok aku.
Ig. Kyu.hlsa
Tiktok. Nanas goreng****
Nana berlari dengan sekuat tenaga menuju gerbang, sial. Motor yang biasa ia bawa harus mogok di tengah jalan tadi.
"Mang!! Mang tono! Tunggu!!" Nana berteriak keras guna mang tono-satpam sekolah mendengar nya, ketika gerbang akan segera ditutup.
Mang tono memutar matanya malas. Ia Terlampau hapal dengan murid satu ini. "Karena hari ini mamang baik, jadi neng Nana bisa masuk."
Nana merekahkan senyumnya. "Makasih mang! Nanti Nana teraktir gorengan bi eti!" Teriak Nana sembari berlari memasuki gedung SMA BIMA MUDA.
SMA BIMA MUDA. Atau kerap kali di singkat menjadi BM, Bm adalah salah satu sekolah yang terkenal di Bandung.
Nana berjalan mengedap-ngedap di depan kelasnya, ia mengitip melalui jendela.
Bisa ia lihat, didalam kelasnya sudah ada bu rosa-guru yang dikenal galak seantero BM.
Tatapan Nana tak sengaja melihat kaivan, yang juga melihat dirinya. Nana mengacungkan jari tengahnya, dengan wajah meledek.
Kaivan, atau kerap kali di panggil kai itu musuh bebuyutan Nana. Satu kelas, bahkan satu angkatan tau bahwa mereka itu sudah seperti Tom anda jery.
Kai menatap Nana dengan senyum jahilnya, lalu ia mengangkat tangan kanannya, dan berkata. "Bu, Nana ada luar!" Tangannya menunjukkan jendela, tepat dimana Nana mengintip.
Semua orang di kelas melihat apa yang di tunjuk kai, Nana membulatkan matanya. "Kain flanel, sialan!" Batin Nana berteriak.
Nana hendak lari, sebelum teriakan bu rosa menghentikan langkahnya.
"NANA GRIZSELLA, MAU KEMANA KAMU?!" Teriak bu rosa begitu nyaring di lorong.
Nana memejamkan matanya, lalu menghela napas. Ia membalikkan badannya. "Ehehe, iya bu?" Jawab Nana cengengesan.
Bu rosa menghampiri nya, dengan rasa sayang, bu rosa menjewer telinga Nana pelan. "A-aduh!! Sakit bu!" Nana memberontak.
"Kamu ini ya! Udah kelas 11 masih aja gini!" Omel bu rosa yang masih menjewer Telinga Nana.
"E-eh, i-iya bu, ampun. Lepasin dong, nanti telinga saya putus gimana?"
Bu rosa melepaskan jeweran-nya. "Kamu, ikut ibu ke-bk," ucap bu rosa berjalan mendahului Nana.
Mau tak mau, Nana mengikuti bu rosa ke ruang bk. Sebelum itu, dia melihat kepada kai yang sedang menjulurkan lidah padanya.
Nana mengacungkan jari tengahnya lagi. "Awas lo!" Walaupun tanpa suara, bibir Nana berucap seperti itu.
o0o
Nana berjalan di lorong dengan mulut yang terus berbicara, ia tak peduli bahwa lorong sedang ramai saat ini.
"Bu rosa kenapa sih? Masa gue harus ikut piket hari ini, hari ini kan si Kain flanel piket. Aaaaaaaa pengen balik aja rasanya," Teriaknya.
Thing.
Notifikasi dari handphone nya mengalihkan perhatian Nana.
Claraaaa
|Na, lo di mana?
|Gue sama zaza udh di kantin.Gue di lorong, otw|
Pesenin dulu ya ra, biar nanti |
Gue tinggal makan wkwk|👌👌👌
Nana memasukkan hp ke saku jas nya, ia berjalan santai ke arah kantin. Sesampainya di kantin, Nana melihat sang sahabat. Lalu ia duduk dan bergabung.
"Dari mana ajasih, Na? Pas aku cari di kelas gada," tanya Clara lembut, gadis itu memang tak biasa bila memanggil dengan kata gue-lo.
"Tau nih bocah, pasti bikin ulah lagi." Sahut Queenzha menimbali.
Nana yang sedang memakan nasi gorengnya melihat kedua orang di depannya dengan malas.
"Hm. Iya, gue tadi ada di Bk. Biasalah, bu rosa," jawab Nana seadanya.
"Makanya, jangan bikin ulah mulu, bocah." Suara itu berasal dari samping meja Nana.
"Dih, sapa sih lo. Sok asik." Balas Nana tanpa menoleh sedikit pun.
"Bocah gemblung, lupa sama gua, lo?" Jawab cowok itu lagi.
Nana menghela napas, lalu menengok kearah cowok itu. Sedetik kemudian dia tersenyum kuda. "Ehehe, bang arsen."
Arsen-cowok itu terkekeh.
***
AAAAAAA GIMANA, PREN?
Maaf kalo masih baku and gaje, ini cerita pertama akuuu.Lanjut or stop?
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Nana Grizsella.
Novela JuvenilSeseorang ekstrovet yang kelewat aktif. Nana. Gadis yang di kenal bar-bar dan petakilan, hidupnya monoton dan membosankan. Kemudian, dia di pertemukan dengan empat pria? Memiliki ikatan darah dengan sang kakak kelas? *** Penasaran? Skuy langsun...