12 : Hilangnya Guci Tuan Presdir

23 3 0
                                        

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Berita kematian tuan presdir telah sampai ke telinga Naomi melalui cerita tetangganya. Tanpa pikir panjang, wanita itu bergegas mendatangi rumah abu. Kehadirannya tersamarkan oleh banyaknya keluarga duka yang berkunjung ke tempat itu. Tidak ada yang menyadari bahwa wanita itu telah membawa kabur guci tempat menyimpan abu kremasi jenazah pimpinan utama keluarga Dityatama.

Naomi meminta sang driver ojek online untuk menurunkannya di jembatan besi di mana sungai besar yang merupakan ikonik kota ini mengalir di bawahnya.

"Inilah akhir yang cocok untukmu tua bangka!"

Naomi menjatuhkan pasu dari atas jembatan dengan mata yang berkilat puas. Tawa iblisnya lepas bersamaan dengan gelagak air yang menghisap guci keramik berwarna putih dengan ukiran nama seseorang itu. Wanita itu terus tertawa meski para pengendara yang melintas di jembatan mulai menatapnya aneh. Mereka pasti berpikir Naomi adalah pasien ODGJ yang kabur dari rumah sakit jiwa.

Sementara itu, Zyva tengah panik lantaran ia tidak menemukan ibunya begitu ia tiba di rumah. Hanya ada barang-barang yang berserakan di lantai serta pecahan gelas yang berhamburan. Ia bertanya kepada para tetangga, tapi tidak ada satu pun yang tahu ke mana perginya sang ibu. Gadis itu menggigiti kukunya dengan wajah gusar.

"Gue harus cari mama ke mana?" Batinnya bertanya.

Satu hal yang Zyva takutkan adalah ibunya yang mengidap bipolar tiba-tiba mengamuk dan menyakiti orang lain. Pasalnya, saat sang ibu hilang kendali, wanita itu tidak segan-segan melukai siapa pun yang ada di dekatnya.

Lihatlah banyaknya bekas luka memanjang yang menghiasi kedua pergelangan Zyva, itu adalah bekas goresan pisau yang ditorehkan ibunya tiap wanita itu kambuh. Barang-barang di meja juga tidak luput dari sasaran. Kondisi rumah benar-benar kacau saat wanita itu hilang kendali.

Hari-hari yang menyedihkan itu Zyva lewati selama beberapa tahun terakhir. Gadis itu bahkan tidak ingat kapan terakhir kali ia merasakan kehidupan yang damai. Terlalu banyak air mata yang ia habiskan membuatnya lupa bagaimana rasanya bahagia.

Zyva beranjak keluar rumah dengan masih mengenakan seragam sekolahnya. Gadis itu berjalan tanpa arah. Berharap menemukan ibunya sebelum sesuatu yang buruk terjadi. Sampai suara percakapan dari segerombolan remaja saat ia melewati warung kecil mengambil atensinya.

"Anjir serem banget. Gue tadi liat ibu-ibu ketawa kayak orang sinting di pinggir jembatan. Kayaknya dia pasien rumah sakit jiwa yang kabur, deh. Hahaha."

Deg!

"Apa yang dimaksud mereka adalah mama?"

🍃

Bagi sebagian besar orang, terlahir sebagai anak konglomerat itu menyenangkan. Hidup bergelimang harta, semua kebutuhan tercukupi dan apapun yang kita inginkan bisa kita dapatkan dengan mudah. Singkatnya, kamu punya uang, kamu punya kuasa. Akan tetapi, bagi Aska Dityatama, hal itu adalah bencana.

Revenge Of Alexi [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang