TSG 19 |•| Tentang Perpisahan

26 3 0
                                    

Guys jangan lupa follow ig @wp.sriyuyyy_ kalian bisa liat reels setiap karakternya di sana.

Semoga suka selalu, aamiin.

Tandai kalo ada typo!

<>

HAPPY READING!

"Pertemuan akan selalu berteman dengan perpisahan. Dan akan menjadi momen indah di setiap perjalanannya."

💐


Jika di pikiran semuanya hidup ini berjalan dengan rintangan, aku setuju.

Sebuah jalan lurus pasti akan menemukan titik belok, begitulah kehidupan sebagaimana yang manusia jalani.

Gerbang sekolah sudah tertutup sempurna, menolak akses siswa siswi yang terlambat untuk memasuki area itu.

Ponselnya sudah berdering tanpa henti sejak beberapa menit lalu, mengabaikan panggilan yang masuk secara beruntun.

Dengan keberanian penuh, akhirnya dirinya mulai melangkah menuju gerbang samping, tanpa di ketahui oleh siapapun, "Untuk terakhir kalinya telat," gumamnya dengan nada yang tidak pasti.

Ranselnya di lempar kedalam, memberikan kode pada siapapun untuk membantunya saat ini.

Di balik gerbang itu ada pemuda dengan penampilan rapi, dengan tangan yang mengepal kuat ransel yang mengenai kepalanya itu. Tidak lama seorang gadis muncul setelah melompat dari gerbang yang tingginya sekitar 2 meter.

"Gelo, sia, gelo!" sentak pemuda itu setelah tau siapa pelakunya.

Gadis itu tercengang, "Kotak bekal gue, ya ampun," matanya melotot setelah mengetahui bahwa bekalnya bertumpah ruah.

"Kalian ngapain disana?!" teriak guru BK yang memergoki murid terlambat yang mengakses masuk lewat gerbang belakang.

"Alah, lupa waktu dei, ayoo ikut gue!" tariknya dengan kencang dan berlari meninggalkan area gerbang dan membiarkan bekal yang berceceran itu.

Ansa, pemuda itu menarik tangan Sembaya dengan cengkeraman kuat, meninggalkan bekas luka goresan dari kuku panjangnya.

"Lepasin, ngapain narik gue sih!"

Sembaya merebut ransel yang tersampir di bahu pemuda itu, "Terimakasih." teriaknya kepada Sembaya.

Sembaya mengacungkan jempolnya, sedangkan pemuda itu hanya menggelengkan kepala. "Tinggal satu bulan lagi, kapan lo kembali kaya kemarin? Kesalahan apa yang gue buat sampai seperti ini, Aya?"

💐

Agenda terakhir kelas 12 yaitu bersua foto, mengabadikan moment yang tidak akan terulang di masa putih abu-abu.

Susunan acara sudah tertata apik di agenda panitia perpisahan, mulai dari pembukaan hingga penutupan. "Baya, di panggil Ansa." seru Nuwiza.

Sembaya menoleh, "Bilang lagi gabisa di ganggu gitu," bukan Sembaya yang menjawab, tapi Nizkara.

Tepukan pada bahunya mengalihkan atensi, "Lo samperin dulu gih, kan katanya mau foto," ujar Sekala yang mengambil alih alat make-up.

Matanya melirik ke arah pintu, dengan gontai Sembaya keluar, "Ngapain, mau apa? Mau denger gue bilang makasih? Apa gimana? Cepetan, gue gapunya waktu banyak," tanyanya beruntun dengan nada dingin.

Ansa tersenyum tipis, "Coklat," Sembaya menatap tajam, "Gue gasuka coklat kalo lo lupa."

"Maksud gue, tolong kasih ke Sekala, dari gue,"

TWENTY-TWO STRONG GIRLS  (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang