TSG 21 |•| Sebuah Pencapaian

15 3 0
                                    

Ayooo bacaa lagi.

Konfliknya masih belum muncul loh, masa iya nggak penasaran sama konfliknya.

Tandai kalo ada typo!

Semoga suka, Aamiin.

<>

HAPPY READING!

"Mimpinya banyak, pencapaian di usia muda sangat susah di gapai. Tapi berdoa dan berusahalah sebagaimana mestinya."

💐

Baru saja berpisah tapi kenapa rasanya sangat berat? Canda tawanya sudah sirna, perhatian dan keluh kesahnya tidak di dapatkan lagi.

Pencapaian apa yang anak manusia inginkan? Seperti apa wujud bumi yang kita jajaki saat ini? Sekejam apa musuh tak kasat mata itu?

Kakinya terus menyusuri daerah ibukota, matanya memandang gedung-gedung pencakar langit yang ada di samping kanan dan kirinya.

Tas selempang coklat tersampir di bahu kirinya, pakaian dengan setelan formal itu ia padukan dengan hijab coklat.

"Ingat, nanti jangan gugup, apapun pertanyaannya sebisa mungkin menjawab dengan benar, paham?"

Netranya menatap ponsel yang menampakkan room chat nya semalam dengan Ansa.

Menghela nafas panjang, dengan tekad kuat, hari ini pertanggal 16 di bulan september, Sembaya Dwinad mencoba keberuntungan di kota metropolitan. Berbekal doa dari orang terkasih.

Tidak sendiri, tetapi ada Nizkara yang mencoba keberuntungan juga di kota ini. Berbeda tempat pekerjaan, tapi tetap sama keinginannya.

"Nanti kalo gue nggak di terima gimana?" tanyanya pada Nizkara.

"Gaboleh pesimis dong, harus optimis!" balas Nizkara sambil menepuk bahunya.

Nizkara ini adalah satu-satunya teman yang akan jadi saksi perjuangan sesungguhnya. Begitupun sebaliknya.

"Nanti setelah interview kita bertemu disini lagi ya. Apapun hasilnya semoga itu yang terbaik, Semangat!" ujar Nizkara dengan nada bicara yang tegas.

Sembaya menganggukkan kepalanya, mereka berdua berpisah. Menuju tempat kerja masing-masing.

Notifikasi dari ponselnya membuat Sembaya tersenyum, dalam hati iya mengaminkan doa itu.

"Thanks, untuk doa yang berarti ini," gumamnya yang langsung memasukkan ponselnya pada tas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Thanks, untuk doa yang berarti ini," gumamnya yang langsung memasukkan ponselnya pada tas.

💐

Sebuah perkumpulan sekarang sudah tidak ada, hanya momentumnya saja yang bisa di ingat.

Zynadra, selaku ketua kelas 12 Pemasaran. Kini mencoba keberuntungan dengan membuka usaha di rumahnya. Setelah acara wisuda itu dirinya mulai mengembangkan bisnis.

TWENTY-TWO STRONG GIRLS  (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang