TSG 05 |•| Human Feelings

30 4 0
                                    

Ehemm! Coba mampir sinii...

Harus baca sih ini, wkwk.

Semoga suka, ya. Aamiin.

Tandai kalo ada typo!

<>

HAPPY READING!

"Perasaannya tergantung pada sifat dan sikap seseorang. Mau mengejar sampai langit pun jika-lau tidak bisa bersatu, lantas buat apa?"

💐

NIZKARA MALIA POV :

Semesta hari ini sedang bekerja sama dengan gadis bermata lentik. Mencoba untuk terus terang tanpa halangan awan hitam.

"Es krim buat kamu," sodoran yang di terima baik oleh sang empu.

"Makasih," mendengar itu dia hanya mengangguk singkat.

Fadla, pemuda yang siswa baru yang akrab dengannya saat ini, mungkin sampai seterusnya, karena manusia tidak tau tentang itu.

"Kara?" panggil Fadla, Nizkara menoleh menaikkan satu alisnya tanda dia bertanya 'apa'.

"Gimana cara mengungkapkan perasaan kita?" kening Nizkara berkerut, "Hah? Gimana?"

Fadla menggeleng, mencoba untuk mengalihkan pembicaraan yang menurut sangat tidak nyambung, "Nggak jadi,"

"Gimana sekolah di sini? Seneng?" tanya Fadla yang berfokus menatap gadis di sampingnya. Nizkara mengangguk. "Seneng."

"Kenapa ngeliatinnya sampai gitu?" cetus Nizkara yang mencoba menstabilkan detak jantungnya yang berpacu sangat kencang.

Fadla mengusap bekas es krim di area bibir Nizkara dengan ibu jarinya, "Cantik," satu kata yang membuat seluruh badannya berdesir hebat.

"Kalo makan pelan-pelan, mana sampe belepotan gini, kaya anak kecil," celetuk Fadla setelah membersihkan itu.

Nizkara hanya tersenyum tipis, "Kan biar di bersihin sama kamu," Fadla terkekeh dengan tingkah gadis ini.

Hari ini keduanya tengah berada di taman belakang sekolah, menikmati angin yang menerpa wajahnya. Cuacanya sangat mendukung sekali, tidak panas tidak hujan juga.

Fadla mengambil sesuatu di dalam paperbag yang dirinya bawa tadi, "Buatan aku, kamu makan, ya?" bekal dengan banyak lauk pauk di dalamnya.

Mendengar itu Nizkara sangat antusias, "Boleh, sini aku makan." pintanya sambil mengambil bekal di atas pangkuan Fadla.

Tapi tangan Fadla menahannya, "Biar aku suapin,"

Tolong, siapapun tolong Nizkara saat ini. Dirinya sangat tersipu malu....

Nizkara mengangguk, "Enak nggak?" tanya Fadla yang sibuk merapikan anak rambut Nizkara yang berterbangan dengan satu tangannya.

"Enak banget," acungan dua jempol sudah di hadapkan di depan Fadla, Fadla menggeleng geli dengan tingkahnya. "Alhamdullilah, habisin, okeh?"

"Okeh." senyuman Fadla terus terukir jika di hadapkan dengan gadis di depannya ini. Seperti menemukan dunia yang berbeda.

💐

Suasana kelas sangat berisik jika semua anak pemasaran masuk semuanya.

"Woii, ada tugas apa hari ini, mumpung gue lagi semangat nih," tanya Neora dengan nada berteriak.

TWENTY-TWO STRONG GIRLS  (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang