TSG 24 |•| Extra Part 1

13 2 0
                                    

Sebelumnya terimakasih untuk yang baca, nih aku kasih extra part ini spesial karena untuk mengungkapkan beberapa dialog yang belum di tulis secara sempurna.

Jadii mari baca, kurang lebih ada 6 extra part, aku mohon untuk membaca ini, terimakasih

Tandai kalo ada typo, jangan lupa untuk vote, dan saling menghargai karya setiap penulis.

<>

HAPPY READING!

"Tenggang waktu habis masanya itu kapan?"

💐

Sekala Bintang POV :

5 tahun silam

Habsi adalah sosok pemuda yang menjadikan dirinya menjadi seperti sekarang, percaya diri.

Tapi sebuah kebohongan yang pemuda itu sembunyikan membuat seorang Sekala Bintang menjadi dingin tak tersentuh terhadap lawan jenis.

Membuat benteng tak kasat yang di bangun secara tidak sadar. Semua yang di berikan oleh pemuda itu hanya menjadi luka dalam bagi hidupnya.

"APA GUE HARUS PERCAYA? SETELAH SEMUA YANG GUE LIAT, HABSI PERMATA?!" bentak Sekala dengan deraian air mata.

Habsi menggeleng lemah, dirinya tidak berdaya jika harus berhadapan dengan gadis ini, "Kala, gue bisa jelasin. Ini nggak seperti yang lo liat," ucapnya.

"Jelasin gimana? Selama ini gue cape harus pura-pura nggak tau sikap busuk lo. Gue cape, Habsi!" untuk kesekian kalinya ia membentak.

Habsi mengepalkan tangannya, "Kalo lo udah tau dari dulu kenapa masih mau bertahan? Sikap busuk gue udah terbongkar udah saatnya kita berpisah. Yang gue mau dari lo itu kesengsaraan nggak lebih." nada tinggi Habsi tidak keluar tapi kata-kata itu menampar relung hati Sekala.

"Berengsek! Lo berengsek!" tatapan tajam menghunus ke netra Habsi.

Demi tuhan ini sangat menyakitkan. Sekala ini dunianya, tapi karena keegoisannya ia harus salah menempatkan posisi kejujuran.

"Lo main di belakang gue udah lama gue masih diem aja ya! Tapi kok makin sini makin nggak tau diri? Cape gue, cukup disini aja. Gue harap kita nggak akan pernah bertemu lagi." air matanya terus mengalir, dadanya bergemuruh ingin melampiaskan emosi.

"Gue nggak nyesel pernah kenal sama lo, tapi gue menyayangkan sikap lo itu. Semoga lo bahagia sama cewe lo. Jaga dia jangan sampai dia ngerasain apa yang gue rasain."

"Terimakasih untuk 1 tahun lebihnya," sambungnya lagi.

Sekala meninggalkan Habsi sendirian, membuat pemuda itu tersenyum getir. "Sehancur itu kah hati lo, Kala? Maaf untuk semuanya yang telah gue lakuin, dan terimakasih, Kala." demi apapun ini sakit, bukan untuk Sekala saja, tapi untuk Habsi juga.

Pemuda itu menghela nafas. Membiarkan gadisnya itu mencari kebahagiaan di masa depan. Kalo pun nanti bertemu itu karena takdir bukan kesengajaan.

Finalnya yaitu mengikhlaskan adalah cara ampuh untuk mengubur luka hati. Dengan berdamai dan berperang secara batin dan pikiran.

Setelah kejadian itu, Sekala Bintang menjadi dingin. Sampai akhir bertemu dengan pemuda yang berseragam loreng.

Pertemuan tanpa di sengaja. Sikap dingin dan tertutupnya membuat pemuda itu penasaran. Menghadiri acara wisuda gadis itu. Dan yang terakhir menjalin komitmen.

TWENTY-TWO STRONG GIRLS  (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang