TSG 25 |•| Extra Part 2

5 2 0
                                    

I'm back!

Siapa yang nunggu cerita ini cungg!

Pliss, kalian harus tau kelanjutannya, soalnya masih ada beberapa teka-teki yang belum terungkap, apalagi kisah cinta yang kandas, hhe.

Tandai kalo ada typo, Pwisss!🤞

<>

HAPPY READING!

"Air dan Api yang tidak pernah menyatu. Begitupun dengan tasbih dan rasio yang terhalang tembok tinggi."

💐

Lagu 'Seamin Tak Seiman' milik Mahen menggema di ruang kamar gadis berusia lebih dari 20 tahun itu.

Pandangannya kosong kala menatap figura kecil di pojok kanan meja riasnya. Senyum kecut tercipta.

Siapa sangka bahwa pertemuam 5 tahun silam membawa luka yang sangat lebar? Tentang anak manusia yang berbeda keyakinan.

Degup jantungnya berpacu hebat, emosional dirinya menggebu. "Kalo tau gini mending gausah kenal dari awal."

"Kalo kalian nggak kenal mana ada cerita gini. Ambil baiknya aja, Ser." imbuh seseorang dari arah pintu.

Serkina menoleh, "Kalo dia bisa tanpa lo, Lo harus jauh lebih bisa dari dia, Sentira."

Di ruangan itu keduanya menatap mata yang terkunci satu sama lain.

Dan hari itu sebuah pengorbanan telah di lakukan dengan sejalan.

💐

Nuwiza telah mendapatkan gelar impian. Kini dirinya telah bekerja di universitas tempat dirinya menimba ilmu, sebagai asisten dosen.

Dan, Zikra berada satu lingkungan dengannya.

Keduanya telah melakukan rangkaian acara pertunangan di awal tahun, dan tahun ini akan meneruskan ke jenjang pernikahan menyusul Sembaya dan yang lainnya.

Ribut untuk hal yang tidak berguna sangat sering mereka lakukan. Banyak beradu argumen yang tidak seharusnya.

"Jangan kekanak-kanakan, kita udah dewasa. Masa mau gini terus? Nggak cape apa?"

Nuwiza mendengus, "Yang kekanak-kanakan siapa? Gue? Cape? Lah gue juga cape, Zik."

"Dari awal gue udah tegasin kan? Dan yang mau terus lanjutin hubungan ini lo, dan di saat kita satu langkah lagi lo baru bilang cape? Otak lo dimana, Zikra?!"

Deru nafas keduanya berat. Zikra bukan menyalahkan Nuwiza, hanya saja dirinya lelah jika hal kecil harus di perbesarkan oleh gadisnya, apalagi itu di bahas di saat keduanya tengah lelah dengan tekanan pekerjaan.

Yogyakarta, tanggal 23 Oktober 2025, di bawah langit jingga. Nuwiza memutuskan untuk rehat sejenak dengan hubungannya ini.

Keputusan yang ia ambil terburu buru.

💐

Sembaya mendapat kabar mengejutkan, bahwa pemuda yang ia sukai di masa abu abu kini telah melepas masa lajangnya.

Menemukan tambatan hati.

Ansa, pemuda itu telah menemukan labuan hatinya.

Keterkejutan bukan hanya pada Sembaya seorang, Akan tetapi anak-anak yang lain.

💐

Serkina mendapat kabar bahwa Rendi telah meninggalkan negara ini. Ia melanjutkan pendidikan di negri ginseng, Jepang.

TWENTY-TWO STRONG GIRLS  (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang