TSG 11 |•| Peumpamaan Paras

22 4 0
                                    

Kalian baca ini, sampai akhir.

Ini cocok buat yang kalian yang incesure dan bucin!

Ayo baca, semoga suka, Aamiin.

Tandai kalo ada typo!

<>

HAPPY READING!

"Incesure sudah terjadi di kalangan remaja perempuan, sudah tidak asing, menjadi cantik harapan semuanya."

💐

NAMARA SYIFA POV :

Sudah pukul 9 malam, tapi ruang rawat Sembaya masih sangat berisik dengan pembicaraan 20 lebih siswi ini.

Bukan hanya siswi tapi ada beberapa pemuda yang tengah menjalin hubungan baik dengan mereka. "Gue mau balik, kaya nyamuk di sini," imbuh Daneshra.

Sembaya menoleh, "Itu cowo lo nunggu di depan, kata siapa lo jadi nyamuk?" tanyanya dan Daneshra menatapnya, "So really?"

Sembaya mengangguk, "Lo keluar, orang dari tadi tuh udah nongol di jendela," mendengar itu Daneshra keluar dengan cepat.

Namara masuk ke ruangan itu dengan menenteng cemilan dengan jumlah banyak, "Kalian mending makan dulu, tuh gue bawa cemilan makan."

Dengan semangat mereka pun mengangguk, "Sekala ajak cowo lo makan dulu sana," Sekala mengangguk.

Sekala-Habsi, sudah sejak dari sore tadi datang, menunggu yang lain datang, "Lo udah makan, Bay?" Sembaya mengangguk.

Rintiya, Renata, Candrina dan Mayang sudah sibuk dengan gadget masing-masing, membuka game untuk mabar.

Daneshra dan cowonya tengah sibuk di luar, berbincang ringan.

Dan lainnya pun begitu, ya meskipun mereka ada pasangannya masing-masing tapi keakraban cukut tererat sangat kuat, Sembaya akui itu.

"Neo lo kenapa nangis mulu sih? Muka lo udah sembab gitu juga," seru Sentira dengan bingung, pasalnya anak itu sejak datang sibuk dengan novelnya dan berakhir seperti ini, menangis sesegukan.

Neora menoleh, mengambil beberapa tisu yang di hadapkan dengannya oleh Seonika, "Hobi banget gue ngoleksi novel yang sad, kan akhirnya gini,"

Zynadra memutar malas, "Makanya gausah beli lagi, mending duitnya buat beli makanan," guraunya yang di balas tatapan tajam sang empu.

Hanina terkekeh, "Diem makanya kalo gatau," Hanina menyenggolnya untuk tetap diam saja, dari pada membuat keributan.

Setelah seminggu kejadian Sembaya kecelakaan itu, semuanya sangat menjaga gadis itu, tidak tau kenapa. Yang pasti sudah seminggu juga Sembaya tidak tau keadaan Ansa-pemuda yang sudah tersimpan apik namanya di hatinya.

💐

Namara sudah pulang beberapa menit lalu. Karena berhubung tidak suka dengan area rumah sakit akhirnya dirinya pulang duluan.

Sendiri tanpa yang lain. Untung Zendra kekasihnya menjemput dirinya tepat waktu, jadi tidak harus menunggu lama.

"Mau jajan dulu apa langsung pulang?" tanya Zendra di sampingnya, mobil sport itu membelah jalanan kota hujan ini, dengan kecepatan di atas rata-rata.

Namara menoleh menampilkan deretan giginya, "Mau mie pedes," Zendra mengangguk sambil menggenggam erat tangannya.

Sampai sudah di kafe temannya. Kafe punya Nadhyra, cukup ramai ternyata.

TWENTY-TWO STRONG GIRLS  (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang