-Red string-
.
.
.🌕🦋🌕🦋🌕🦋
Pagi ini, suasana di kelas XI MIPA 4 lumayan gaduh tak seperti biasanya. Karena pagi ini mereka akan melakukan ulangan matematika.
Tok tok tok
Pintu kelas itu diketuk, membuat beberapa murid yang memang sudah di dalam kelas maupun yang baru datang itu langsung menengok ke luar.
Seorang anak osis berdiri di ambang pintu, tersenyum lalu berjalan pelan ke dalam.
"Permisi kak, ini ada titipan surat." Kata anak osis itu.
"Dari siapa dek?" Tanya Lily yang lagi berdiri di depan sambil memegang penghapus papan tulis.
"Hmm tadi kalau nggak salah denger, ini dari sopirnya kak Abel. Katanya sih izin."
"Hah, Abel izin? Kenapa lagi tuh anak?" Komentar Lily lalu mengambil surat itu dari anak osis.
Anak osis itu menggeleng tidak tahu, dia aja cuma disuruh sama pak satpam yang jaga di depan. Kata pak satpam juga dia dapet amplop ini dadakan, mana ada tiga lagi.
"Yaudah kalau gitu saya permisi ya kak." Anak osis itu akhirnya pergi meninggalkan ruang kelas itu.
Karena penasaran Lily mencoba mengintip sedikit isi amplop itu, padahal kan isinya cuma tulisan tangan biasa.
"Wihh, bagus banget tulisan tangannya. Ouhh, pantesan tulisan kak Yujin toh..." Kata Lily yang melihat full isi surat itu, di sana ada tanda tangan Yujin pertanda dia yang menulis surat izin ini.
Lily melirik ke belakang, lalu melambai pada ketiga antek-anteknya itu, eh maksudnya ketiga temannya itu.
"Gesss" Lily menepuk meja Wonyoung, membuat gadis yang tadinya hanya melamun itu menjadi tersadar.
"Yih, 2Won, nih si Abel nggak masuk. Izin katanya. Kok dia ga bilang di grup sih kalau dia nggak masuk hari ini. Padahal kan nanti jam pertama ada Pak Haha si guru killer yang aneh banget malem malem ngasih materi bejibun terus paginya suruh ulangan dadakan, bangke..." Ucapnya sekalian curhat.
"Huh apa? gue ga salah denger kan?" Tanya Hiyyih bingung.
"Apanya, lo kaget gue ngatain pak Haha bangke?"
"Bu- bukan anjir kalau itumah gue setuju. Tapi itu, lo tadi bilang Abel ga masuk? Hari ini?"
"Iya, hari ini, noh liat ada tanda tangan abangnya juga di pojok kanan bawah. Tadi juga gue ada liat anak osis tadi masih megang dua amplop lagi, sama pula amplopnya." Tambahnya sambil memasukkan surat itu ke dalam amplop yang berdesain cukup berkelas.
Njir, ini amplop bukan sembarang amplop, beda banget kaya yang biasa dipake buat kondangan. Batin Lily yang dengan hati-hati meletakkan amplop itu di meja guru.
Jungwon yang juga menyimak obrolan itu akhirnya memutuskan untuk mengechat Liz.
"Ceklis satu." Katanya.
"Sama gue juga." Tambah Hiyyih.
Mereka berdua menengok ke samping, di mana di samping mereka ada Wonyoung yang hanya diam memperhatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight and Butterflies [🌕🦋] Lizrei
FanfictionPertemanan online, hubungan yang tidak mengetahui identitas satu sama lain, tapi hubungan mereka awet-awet aja. Kok bisa?? Liz dengan nicknamenya eLizzabeth_thengabers☕ mencoba mencari teman online karena gabut aja, beruntungnya ia bisa bertemu deng...