-This is what distance feels like-
.
.
.🥀🥀🥀
Hari mulai berganti, cahaya mentari menembus masuk seakan memaksa seorang gadis untuk terbangun dari tidur pulasnya itu, rasa silau mulai mengusik, kedua matanya perlahan terbuka lalu terbangun dengan perasaan hampa. Upaya mentari untuk membangunkan Liz dari mimpi panjang itu begitu memasaknya untuk kembali kepada kenyataan, kenyataan di mana sang kekasih yang akan pergi darinya.
Rasa hampa di hatinya begitu jelas, Liz kini mulai mengulas senyum, akan tetapi senyuman itu tidak bertahan lama.
"Today she will leave..." Liz beranjak dari tempat tidurnya, dia bersiap untuk pergi ke bandara dengan perasaan gundah.
Mengantar sang kekasih yang pagi ini akan terbang kembali ke tempat asalnya, Jepang.
Jauh, pikir Liz dalam hati saat merenungi perpisahan yang begitu menyesakkan hatinya itu.
Siapa yang bilang LDR itu mudah?
Selama perjalanan menuju bandara, Liz sempat berhenti di depan toko bunga, dia membeli sebuket bunga untuk ia berikan pada kekasihnya itu.
Bib
Sebuah pesan masuk, membuyarkan fokus Liz yang sedang menyetir. Sejenak dia melipir untuk melihat siapa yang mengiriminya pesan.
Melihat nama kontak yang di akhiri dengan tanda love, Liz langsung tersenyum kembali.
Sekedar pesan singkat, tapi begitu berharga bagi Liz.
"Pacarnya siapa sih ini? Gemesin banget." Ucap Liz saat melihat foto yang Rei kirim untuknya.
Liz kembali melajukan mobilnya, sesekali dia menghela nafas saat dirinya sudah sampai di area bandara.
"You can do it, Liz!" Liz menepuk pipinya, mencoba menguatkan diri dan hatinya.
Jangan goyah
Jangan sedih dan...
...Tetap tersenyum
Dari kejauhan, dia bisa melihat sosok gadis yang selalu memenuhi pikirannya. Kehadirannya sekarang membuat Liz getir, rasanya dia takut untuk bertemu. Karena ini adalah pertemuan yang akan berakhir dengan perpisahan, siapa yang sanggup menghadapi ini semua?
"Rei," Liz memanggil, Rei langsung menoleh saat itu juga.
Di samping Rei ada Ryuu dan juga...
"Selamat pagi Tuan Shigeo." Ucap Liz sambil membungkuk, menyapa rekan bisnis ayahnya itu.
Shigeo menyadari kehadiran Liz, dia balik menyapa putri rekan bisnisnya itu. Walau hanya anggukan kecil yang dia berikan.
Rei dan Ryuu saling menatap, rasanya atmosfer di tempat ini seakan berubah. Kemudian Rei berinisiatif untuk membawa Liz menjauh dari sana.
Tentu saja dengan alasan izin ke toilet.
"Kenapa kamu menarikku?" Tanya Liz yang sudah diseret ke dalam toilet.
"Kenapa kamu menyapa ayah ku?" Rei balik bertanya, wajah gadis ini berubah masam.
Liz diam, tidak menjawab pertanyaan Rei tadi.
"Pokoknya kamu harus menjaga jarak dari ayah. Dia itu..." Rei menjeda ucapannya.
Wajah Liz seakan bertanya kenapa dia harus mewaspadai ayah dari kekasihnya sendiri, bukankah menyapa orang tua adalah tindakan yang sopan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight and Butterflies [🌕🦋] Lizrei
Fiksi PenggemarPertemanan online, hubungan yang tidak mengetahui identitas satu sama lain, tapi hubungan mereka awet-awet aja. Kok bisa?? Liz dengan nicknamenya eLizzabeth_thengabers☕ mencoba mencari teman online karena gabut aja, beruntungnya ia bisa bertemu deng...