4. Ruang BK untuk Zhivanna

200 124 47
                                    

***Plakk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Plakk

"Saya kecewa sama kamu Anita!"

Anita menundukkan kepalanya, "Maaf... Maafkan saya Ghea, saya nggak tau kalo Zhiva akan melakukan hal itu kepada Caca"

Ghea Mawar—atau mama dari Bianca, ia memalingkan pandangannya enggan menatap wajah wanita yang sudah ia anggap kakak sendiri.

"Didik putri kamu dengan becus!" tekan Ghea.

Deo tidak tinggal diam melihat istrinya diperlakukan seperti itu, ia lantas berjalan memisahkan kedua wanita tersebut agar tidak menimbulkan beradu mulut yang lebih panjang lagi.

"Ghea! Lo nggak seharusnya nyalahin ini semua sama Zhiva. Lihat siapa yang mulai Ghe!" bentak Deo, ia menggelengkan kepalanya heran.

"Ya harusnya Zhiva dewasa dikit lah De! Ini malah dibales, anak gue sekarang masuk rumah sakit gara-gara didikan kalian yang gak becus jadi orangtua." maki Ghea.

Zhivanna hanya menatap kedua wanita itu tanpa minat, terutama kepada Ghea. Wanita itu terlalu membela Bianca yang sudah jelas-jelas bersalah, kemana Ghea yang selalu menjunjung tinggi kebenaran? Kini hilang bak ditelan bumi hanya karena anaknya di hajar habis-habisan olehnya.

"Itu dia anaknya. Zhiva sini kamu!!" panggil Ghea dengan teriak, Anita menoleh kebelakang dengan sorot mata khawatir.

Zhivanna tidak menolak, ia menghampirinya bahkan menyalimi Ghea. Deo sebenarnya tidak sudi putrinya menyalimi wanita seperti Ghea itu, tidak sepantasnya Ghea diperlakukan baik.

"Mau kamu apa hah?? Mau anak saya mati gitu Zhiva?!"

Zhivanna mengangguk dengan santai. "Kalo iya gimana tan? Lagian anak tante ngusik mulu saya, wajar dong saya hajar. Masih mending nyawanya masih ada,"

Plak.

"Anak gila kamu Zhiva!!" maki Ghea, ia tidak habis pikir dengan alur pemikiran anak perempuan ini. Jiwa gilanya sudah keluar di usianya yang baru menginjak umur delapan belas tahun.

"Saya boleh tante sebut gila, tapi tante tau nggak?" tanya Zhivanna. "Anak tante udah melebihi saya gilanya, bahkan sangking gilanya dia mau bunuh saya setelah menancapkan kaca dipunggung Elan. Katanya Bianca sayang Elan, kok perlakuannya begitu sih tan?"

"Anak sial—"

Plakkkk!!

Belum sempat Ghea melanjutkan ucapannya, ia sudah lebih dulu ditampar keras oleh Anita yang notebenenya adalah Kakak tirinya. Sebelumnya Anita tidak pernah memperlakukan Ghea dengan kasar seperti ini, tapi untuk saat ini ia tidak terima putrinya dicaci maki dengan bahasa yang bukan bahasanya manusia.

"Lo yang sialan Ghea! Gue terima lo rendahin gue tapi nggak dengan anak gue, kurang apa lagi gue sama lo?? Anak?? Udah gue kasih demi lo!"

Deg...

7 Rajawali Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang