23. Undangan Naura

11 3 0
                                    

Halo!! 7 Rajawali kembali menyapa👋🏻

Banyak banget kendala belakangan ini
bahkan aku sempat menghampus WP dan berpikir akan berhenti menulis🙂

Seneng banget bisa kembali melanjutkan 7 Rajawali, semoga aku tetap bisa Istiqomah ya temen-temen..
.
.
.

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Jangan lupa datang ya?" Naura tersenyum manis kepada siswi yang baru saja lewat itu, hari ini gadis itu membagikan surat undangan pesta ulangtahunnya yang ke delapan belas.

Sedari tadi Siska berdiri dibelakang Naura, "Lo yakin mau ngerayain ultah tanpa Anna?" tanya Siska masih tidak menyangka. Naura menghembuskan napas panjang lalu duduk di kursi koridor, pandangannya menatap lurus ke depan dengan undangan yang masih tersisa beberapa ditangannya. Berat. Hanya itu yang Naura rasakan saat membagikan semua undangannya.

"Sebenarnya gue mau ngerayain bareng Anna Sis, tapi bokap desak gue terus. Risih gue denger dia ngoceh," balas Naura.

Siska tersenyum memaklumi, "Gue nggak marah kok, semua keputusan kan ada ditangan lo." Siska ikut duduk disamping Naura, menggenggam kedua tangan sahabatnya sebagai bentuk dukungan.

"Siska! Naura!"

Dari arah timur Jesi berlari menghampiri mereka berdua dengan tawa kecilnya, penampilan gadis itu cukup berbeda sekarang. Yang semulanya selalu menguncir kuda rambutnya juga memakai bandana kuning, namun sekarang gadis itu mengurai rambutnya tanpa bandana. Bahkan Jesi membiarkan poninya menutupi sebelah mata indahnya, gadis itu berhenti dihadapan kedua sahabatnya dengan senyuman lebar hingga matanya menyipit.

"Hbd Nau!"

"Belum anjir! Besook baru lo boleh ngucapin," ketus Naura. "Tapi makasih," lanjutnya disertai kekehan.

Senyuman manis tercetak jelas pada bibir merah Jesi, kemudian ia duduk disamping kiri Naura. "Gue nggak dikasih undangan?" tanya Jesi dengan polos.

Naura menoleh, kemudian memberikan satu undangan kepada Jesi. "Datang ya, konsepnya... emm gimana sih Sis? Lupa konsep kostumnya gue," Naura menepuk bahu sahabatnya.

"Price and Princess!" balas Siska dengan lantang. Sang empu mengangguk seraya merangkul pundak Jesi, "Iya bener banget! Dandan yang cantik, ya, Jes." kata Naura.

"Tapi kan gue nggak punya pacar jir, masa gak bisa datang coba?" tanya Jesi menatap kesal undangan tersebut.

Siska tertawa kecil. "Itu cuma tema kostum Jes, bukan berati lo harus bawa pasangan! Kalo lo datang sendiri, minimalnya lo balik sama pangeran!" ucap Siska dengan senyuman tanpa dosanya.

7 Rajawali Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang