***
"Happy birthday cantik,"
Zhivanna Arga Galetta, ia sedikit kaget kala sebuah kue ulangtahun dengan lilin yang berbentuk angka satu dengan delapan berada di hadapannya. Ia mendonggak menatap siapa pelakunya, senyuman tipis mulai terbit. Ia lantas meniup lilinnya.
"Makasih El,"
Elan mengangguk, nama panjangnya Fazel Andaru Darendra. Kenapa di panggil Elan? fazEL ANdaru. Sebenarnya tak jarang juga banyak yang menyebutkan Azel, cowok yang dikenal dengan ketampanan juga kekayaannya. Ditambah ia adalah seorang Kapten Basket di SMA RAJAWALI, wanita mana yang tidak terpesona dengannya? Jelas Zhivanna!
Elan mengangguk, ia mendudukkan dirinya di atas rumput tempat Zhivanna istirahat. Gadis itu mengikuti Ekskul Karate di Sekolahnya, biasanya kegiatan itu akan selesai pada pukul lima sore. Dan kini, jam baru saja menunjukkan pukul empat. Satu jam lagi ia akan berlatih, ditemani oleh Elan tentunya. Karena cowok itu selalu memaksa Zhivanna untuk menemaninya hingga kegiatan selesai, maka Zhivanna sudah cukup terbiasa pulang bareng dengan Elan.
"Di usia lo yang udah delapan belas tahun, apa pikiran lo udah berubah soal perasaan gue?" tanya Elan sambil menatap lekat netra di sampingnya.
Zhivanna menggeleng. "Hati gue masih untuk Athar,"
Elan mengangguk paham. Ia segera menyimpan kue ulangtahun tersebut di atas rumput kemudian mulai memotongnya. Ia membawa sebuah wadah untuk potongan bolu tersebut, satu potongan ia sodorkan dihadapan Zhivanna saat ini.
"Cobain Na, ini gue yang bikin hasil tutor YouTube"
Zhivanna mengangguk, ia segera melahap habis bolu itu. Elan tertawa melihat cokelat yang belepotan, ia mengeluarkan sebungkus tisu kemudian mengelapnya secara perlahan.
"Makan itu yang bener! Kayak anak kecil aja pake belepotan segala," ledek Elan sambil tertawa kecil.
"Elan..." geram Zhivanna, gadis itu mengeram marah. "Udah ah gue mau lanjut latihan!" ketusnya, gadis itu segera bangkit dan mulai pergi menuju ruang latihannya.
"Hati-hati cantik! Jangan sampe lecet yaa!! I always love u baby!!" teriak Elan diiringi tawa puasnya saat melihat Zhivanna yang bergidik ngeri dari kejauhan sana.
Elan menarik napasnya perlahan. "Sesusah itu dapatin hatinya Anna, eh Atha seenaknya nolak cinta dia" monolognya.
"Darrr!!!"
Elan terkesiap, ia memutar bola matanya malas saat mengetahui siapa pelakunya. Siapa lagi jika bukan Bianca Liza? Seorang gadis yang selalu mengejar cintanya terhadap Elan enam tahun lamanya, semenjak SMP ituloh, sama seperti dirinya mengejar cinta Zhivanna.
"Nungguin si Jipa?" Elan hanya mengangguk sebagai jawaban. "Mending pulang bareng gue El, si Jipa mah udah di jemput sama Atha!"
"Dia nggak bilang begitu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Rajawali
Novela JuvenilUmur hanyalah angka, kematian tidaklah harus menunggu hari tua. Maka besok, akulah yang akan mengantarkannya dengan sebuah berita kematianmu. -Secret . . . "Usik kami? Maka pulang tanpa nyawa." -Vanostra Gang- Bagaimana rasanya jika cinta kamu tidak...