Bab 24 : Wanita itu

40 26 0
                                    

"AAAAAAA!" teriakkan Verra bergema di mana-mana.

Verra mulai teriak histeris, saat istana yang terlihat mewah dan indah itu berubah menjadi tempat yang kotor dan berlumut. Saat ia melihat meja makannya kembali, ia memakan seekor hewan yang masih hidup.

Verra berlari menjauh dan mencari jalan keluar dari istana ini. Hingga ia tidak menemukan pintu keluar.

"AARGGGG." Verra kembali berteriak histeris, ia ingin memuntahkan isi perutnya, rasa mual dan pusing sudah ia rasakan kembali.

Namun, gadis itu tidak menyerah. Ia terus mencari pintu ke luar dari istana seram ini. Berbagai ruangan sudah Verra masuki, gadis itu berlarian kemana-mana, hingga akhirnya ia menemukan sebuah pintu besar.

"Itu pasti pintu keluar!" Verra berlari menuju pintu itu, untungnya di samping pintu itu terdapat sebuah jendela yang mengarah ke luar, Verra melirik jendela itu, ternyata dugaanya benar pintu ini adalah pintu keluar.

Verra terus menaik turunkan gagang pintu itu. Namun, nihil, tidak bisa di bukanya pintu itu.
"Ayo buka-buka! Jangan gini, Ya allah bantu aku." Verra terus berusaha untuk membuka pintu itu, tetapi sepertinya ia sudah lelah. Verra menarik nafas berat, seketika seseorang tampak berdiri di belakang Verra.

"Susah ya bukanya? Sini mamah bantuin," ucap wanita itu. Verra menoleh asal suara wanita itu, dengan jantung yang berdegup kencang, dan kaki yang mulai bergetar hebat, Verra melihat sosok kuntilanak, dengan wajah yang hancur dan tangan yang hitam, tersenyum ke arahnya.

"S-sri?" Verra mulai merasakan jantungnya yang sudah berdegup tak karuan, ia terus mematung menatap Sri dengan sangat lekat.

"Ini mamah, nak. Mari makan dulu," ucap Sri. Verra terus berusaha membuka pintu yang terpampang di hadapannya, dengan suara yang ketakutan dan jantung yang terus berdegup kencang.

Perlahan-lahan, Sri mendekatkan dirinya kepada Verra, Verra terus menoleh dan terus berusaha membuka pintu yang sulit untuk di buka, hingga ia sedikit mendobrak pintu itu.

Akhirnya usahanya telah berhasil, pintu itu berhasil terbuka, membuat tubuh Verra terlempar keluar akibat sedang mendobrak.

"Argg! Bangun Verra." Seketika Verra langsung beranjak dari jatuhnya, ia melihat Sri yang sudah berjalan mendekat ke arah pintu, lalu Verra langsung berlari menjauhi istana itu.

Dengan langkah yang terus menjauh, Verra berlari tanpa arah di dalam hutan itu, ia mementingkan keselamatannya, sehingga ia melupakan arah pulangnya.

"Ini di mana?" tanya Verra. Gadis itu menatap sekeliling tempatnya. Gelap, pepohonan di mana-mana, dan sunyi.

"Ini di mana? Aku takut," keluh Verra sambil melihat sekelilingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini di mana? Aku takut," keluh Verra sambil melihat sekelilingnya.
"Ibu!" teriak Verra kembali.

Seketika Sari langsung mempunyai firasat buruk, pikirannya tertuju kepada Verra. Sari menunda pekerjaanya, lalu ia berlari ke dalam kamar milik Verra.

Story of Indigo [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang