14

169 19 0
                                    

Sore ini hujan dan badai terus mengguyur kota, petir terus menggema dilangit membuat penduduk bumi was was, ketakutan. Gadis itu menghela nafasnya kecewa, padahal hari ini adalah hari yang cocok untuk berpiknik. Tapi apa boleh buat, karena hujan rencana itu jadi batal. Hana jaehyuk serta rami berencana akan piknik bersama.

" hana, mobil gw mogok ". Seru jaehyuk dari arah pintu. Mereka berencana berkumpul dulu dirumah hana, tapi Karena hujan dan janji mereka batal, pria itu berencana untuk kembali ke apartemen. Tapi mobil pria itu mogok.

" lo sampek basah gini, mobil lo parkir dimana? ".  Hana berjalan ke arah kamar dan mengambil handuk bersih untuk dia beri ke jaehyuk dan menyerahkan handuk itu.

Jaehyuk mengambil handuk itu dan mengeringkan rambutnya. "Diluar pagar, gk tau bakal hujan".

"Ada aja sih, kenapa gak dibawa masuk sih, lagian kenapa gak minta payung".

"Mana gw tau mogok, tadi juga gak sederas ini. Pas gw periksa mesinnya. Hujannya makin deras, makanya gw masuk lagi ".

" kenapa gak tunggu dimobil, lo bisa telfon gw buat bawa payung ".

"Gak kepikiran , yaelaah kenak hujan doang, petirnya gak nyambar gw, hana".

Hana menatap kesal kearah jaehyuk. Pria itu tidak tau kalau hana khawatir kepada jaehyuk, pria itu rentan sakit kalau sudah kena hujan. Hana langsung pergi dari hadapan jaehyuk, tak lama kembali menoleh.

" tunggu disitu, gw ambil baju lo yang tinggal disini sekalian gw buat air hangat. Gw gak mau repot urus lu sakit disini". Hana kembali melangkah meninggalkan jaehyuk. Jaehyuk tersenyum senang, dirinya tau hana tidak mungkin setega itu padanya.

Seraya menunggu kabar dari rami, hana sedang sibuk didapur membuat kan sesuatu yang hangat untuk pria itu serta sedikit makanan yang bisa mereka makan berdua. Tadi hana sudah memberikan baju ganti untuk jaehyuk, mungkin pria itu masih dikamarnya seraya menunggu hana selesai dengan urusannya didapur. Tiba tiba ponsel hana berdering, ternyata rami menghubunginya.

" hanaaaa sorry gw baru ngasih kabar sekarang. Gw gak jadi kerumah lo karena hujan, piknik kita batal kan? Ini jihoon tiba tiba nyamperin gw kerumah. Gw jadi gak enak kalo kalian nungguin gw".

" hhmmmm, yang ditunggu ternyata lagi bucin. Iya kita gak jadi piknik, hujan juga. Gak papa, lagian ini gw bareng jaehyuk kok. Tu anak tadi kena hujan dia lagi ganti baju".

"Tu anak udah tau gampang sakit kalo kena hujan, malah main hujan ".

" mobilnya mogok pas mau pulang. Waktu di cek mesin ternyata ujannya makin deras, lagian udah tau hujan bukannya ambil payung dirumah gw ".

" lo liat tu anak, biasa kalo udah diam berarti udah mulai sakit. Mau segerimis apapun hujannya dia bakal sakit apa lagi kena hujan deras gitu. Entar lo yang repot han, gw titip jaehyuk ya. Jadi gak enak gw. Tu anak bandel banget sih!!!". Rami terdengar geram dari seberang sana membuat hana terkekeh ringan. Apalagi dirinya mendengar perdebatan kecil disana, jihoon yang cemburu karena rami terlihat mengkhawatirkan jaehyuk.

"Kamu ngapain cemburu sama jaehyuk sih yang, dia teman aku. Kamu ya cemburu liat liat orangnya juga dong". Rami terdengar memarahi jihoon selapis, hana yakin jihoon akan merajuk seperti yang sudah sudah saat rami terlihat membela jaehyuk.

" hana udah dulu ya, nantik gw hubungin lagi. Kalo ada apa apa jangan lupa kabarin gw, sorry gw gak bisa ikut kesana".

" ok rami, lo mending bujuk bayi besar lo deh, gw disini gak papa. Mau liat jaehyuk dulu, dari tadi gak keluar kamar. Byeeee".

Panggilan itu pun berakhir, hana menata makan malam mereka dan berjalan menuju kamar untuk memanggil jaehyuk. Berkali kali pintu itu diketuk, tapi tak dapat sahutan dari pria yang ia tunggu. Akhirnya hana membuka pintu kamarnya dan menemukan jaehyuk berbalut selimut dengan badan yang menggigil.

A WIDOWER'S WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang